EnsikloPenjas

Kamis, 06 Juni 2013

Latar Belakang Proposal Skripsi Dribbling Sepak Bola


Judul : Model Pembelajaran Teknik Dasar Menggiring Bola dalam Permainan Sepak Bola melalui Pendekatan Lingkungan Hutan Jati pada Siswa

Latar Belakang Masalah
Salah satu kurang berkembangnya proses pembelajaran penjasorkes di sekolah dikarenakan kurang kreatifitas dan inovatif para guru penjasorkes dalam menggunakan model pembelajaran. Guru penjasorkes selalu menggunakan sarana dan prasarana yang seadanya secara terus menerus tanpa berpikir untuk mengembangkan model pembelajaran yang lebih menyenangkan dan inovatif, sehingga banyak siswa merasa jemu dan bosan. Banyak guru-guru penjasorkes yang masih menggunakan proses pembelajaran konvensional sehingga menjadikan proses pembelajaran menjadi monoton dan tidak menarik. Sering dijumpai mereka menggunakan metode pembelajaran yang itu-itu saja dan menggunakan lapangan di lingkungan sekolah tanpa mencoba hal yang baru dengan pengembangan model pembelajaran yang telah dimodifikasi.
Dampak dari kurangnya pengembangan model pembelajaran penjasorkes tentunya juga berdampak pada metode dan strategi pembelajaran di lapangan. Proses pembelajaran penjasorkes harus didukung oleh sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai, seperti alat-alat olahraga dan lapangan sebagai sumber belajar pembelajaran penjasorkes. Jika salah satu diantaranya kurang memadai baik terbatas secara kuantitas maupun kualitasnya maka sangat berpengaruh pada proses pembelajaran, khususnya pembelajaran teknik dasar sepak bola.
Permainan sepak bola menurut Tim Bina Karya Buku (2000: 17) adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Permainan boleh dilakukan dengan seluruh bagian badan kecuali dengan kedua lengan (tangan). Hampir seluruh permainan dilakukan dengan ketrampilan kaki, kecuali penjaga gawang dalam memainkan bola bebas menggunakan anggota badannya, dengan kaki maupun tangannya. Sedangkan menurut Mielke Danny (2003:1) bahwa ketika mulai mempersiapkan diri untuk bertanding sepak bola, keterampilan utama yang pertama kali membuat seseorang terpacu dan merasa puas adalah kemampuan untuk melakukan dribbling (menggiring bola). Oleh karena itu teknik dasar dribbling (menggiring bola) harus dapat dikuasai oleh seluruh pemain. Tentunya hal ini perlu latihan-latihan khusus dengan berbagai variasi pembelajaran.
Hal ini berkenaan dengan pembelajaran teknik dasar menggiring bola pada permainan sepak bola. Pada proses pembelajaran teknik dasar tersebut, guru seringkali menggunakan metode dan strategi konvensional. Sehingga mengakibatkan proses pembelajaran menjadi melelahkan dan membosankan tidak ada hal yang menantang dan baru diperoleh siswa. Sehubungan dengan itu peneliti tertarik untuk mengembangkan model pembelajaran teknik dasar menggiring bola (dribbling) bagi anak-anak Sekolah Menengah Pertama dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah. Pemanfaatan lingkungan fisik luar sekolah dimaksudkan untuk mengembangkan kreatifitas pembelajaran Penjasorkes khususnya pada teknik dasar dribbling. Hal ini juga diungkapkan oleh Piaget dan Vigotsky yang dikutip
Badru Zaman (2007 : 115) bahwa lingkungan merupakan wadah aktivitas bermain dan sarana untuk pendidikan anak, terutama yang berkaitan dengan pengembangan kapasitas berfikir. Lebih jauh mereka berpendapat bahwa aktivitas bermain juga dapat menjadi akar bagi perkembangan perilaku moral. Hal itu terjadi ketika dihadapkan pada suatu situasi yang menuntut mereka untuk berempati serta memenuhi aturan dan perannya dalam kehidupan bermasyarakat.
Untuk itu guru harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, akrab, dan hangat melalui kegiatan bermain maupun berinteraksi dengan lingkungan sehingga dapat merangsang partisipasi aktif dari anak. Lingkungan di luar sekolah yang dimaksud adalah lingkungan hutan jati di sekitar sekolah dengan harapan siswa dapat memperoleh suasana pembelajaran baru yang berbeda dari biasanya, sehingga timbul kreatifitas, inovasi,dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
Berdasarkan letak geografis, lingkungan fisik luar sekolah yang terdekat adalah hutan jati yang berjarak 150 m dari sekolah. Sehingga setelah peneliti melakukan observasi ke hutan jati, berinisiatif ingin melakukan pembelajaran teknik dasar permainan sepak bola. Khususnya teknik dasar menggiring bola dengan memanfaatkan pohon jati yang ada di lingkungan hutan jati tersebut.
Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk mengembangkan model pembelajaran penjasorkes yang lebih menyenangkan, kreatif dan inovatif kedalam sebuah penelitian.

Bookmark and Share

JANGAN LUPA KLIK IKLANNYA YAA..
1 X KLIK SANGAT BERARTI

Anda sedang membaca artikel Latar Belakang Proposal Skripsi Dribbling Sepak Bola. Terimakasih atas kunjungan serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Jika memang bermanfaat, Anda boleh menyebarluaskannya dan jangan lupa untuk menyertakan sumber link dibawah ini:

http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2013/06/latar-belakang-proposal-skripsi_6.html