BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Pendidikan Rekreasi adalah suatu program pendidikan
non-formal yang menyediakan kesempatan bagi setiap individu untuk mengembangkan
keterampilan jasmani, sikap sosial, mental kebiasaan dan penghayatan (psiko-sosial) dan keterampilan
intelektual (kognitif)
secara harmonis dan proporsional yang pada gilirannya nanti akan membentuk
kepribadian serta tingkah laku seseorang.
Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung dilapangan
melalui kegiatan-kegiatan seperti pendidikan di alam terbuka (out door education/school), misalnya
study tour, perjalanan lapangan, dan pendidikan petualangan di alam
terbuka (outdoor adventureseducation)
serta kegiatan-kegiatan lainnya, seperti olahraga rekreatif, aktivitas
permainan termasuk permainan tradisional dan kesenian, jenis-jenis aktivitas
jasmani yang lainnya.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan rekreasi digunakan sebagai
wahana atau pengalaman belajar. Melalui pengalaman belajar inilah, maka siswa
sebagai peserta didik akan tumbuh dan berkembang guna mencapai tujuan
pendidikan. Lebih lanjut, program ini pada dasarnya menganut prinsip belajar
sambil melakukan sesuatu (learning
by doing), belajar sambil mengulang-ngulang dan berusaha untuk
memperbaiki (trial and refinement),
serta menganut belajar selama hidup (long
life learning).
Para
ahli memandang bahwa rekreasi adalah aktivitas untuk mengisi waktu senggang.
Akan tetapi, rekreasi dapat pula memenuhi salah satu definisi “penggunaan
berharga dari waktu luang.” Dalam pandangan itu, aktivitas diseleksi oleh
individu sebagai fungsi memperbaharui ulang kondisi fisik dan jiwa, sehingga
tidak berarti hanya membuang-buang waktu atau membunuh waktu. Rekreasi adalah
aktivitas yang menyehatkan pada aspek fisik, mental dan sosial. Jay B. Nash
menggambarkan bahwa rekreasi adalah pelengkap dari kerja, dan karenanya
merupakan kebutuhan semua orang.
Dengan
demikian, penekanan dari rekreasi adalah dalam nuansa “mencipta kembali”
(re-creation) orang tersebut, upaya revitalisasi tubuh dan jiwa yang terwujud karena
‘menjauh’ dari aktivitas rutin dan kondisi yang menekan dalam kehidupan
sehari-hari. Landasan kependidikan dari rekreasi karenanya kini diangkat
kembali, sehingga sering diistilahkan dengan pendidikan rekreasi, yang Tujuan
utamanya adalah mendidik orang dalam bagaimana memanfaatkan waktu senggang
mereka.
BAB II
PERMASALAHAN
2.1
Rumusan Masalah
Rekreasi
berarti membangun minat dan menciptakan kembali kesegaran pikiran dan perasaan
kita. Jadi kalau berekreasi itu berarti kita melakukan suatu perbuatan atau
kegiatan yang menyenangkan hati, yang dapat membangun minat serta dapat
menciptakan kembali kesegaran pikiran dan perasaan kita. Karena itu rekreasi
itu sangat penting untuk mencegah dan bahkan melawan segala arus kerutinan, pangkal
kebosanan dan keletihan.
Rekreasi
itu merupakan kebutuhan mutlak manusia. Dengan berekreasi kita menata kembali keseimbangan
diri. Setelah tenaga kita kembali utuh, kegiatan semula akan kita lakukan lagi
dengan semangat dan gairah baru.
Pendidikan rekreasi merupakan proses
ajar melalui kegiatan rekreasi dan sekaligus pula sebagai proses ajar untuk
menguasai aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Istilah lainnya adalah
pendidikan waktu luang. Selain mendapatkan ilmu
pengetahuan dan pengalaman baru, pendidikan rekreasi juga memperbaharui
ulang kondisi fisik dan jiwa, sehingga tidak berarti hanya membuang-buang waktu
atau membunuh waktu.
Dengan
demikian, penekanan dari rekreasi adalah dalam nuansa “mencipta kembali”
(re-creation) orang tersebut, upaya revitalisasi tubuh dan jiwa yang terwujud
karena ‘menjauh’ dari aktivitas rutin dan kondisi yang menekan dalam kehidupan
sehari-hari. Landasan kependidikan dari rekreasi karenanya kini diangkat
kembali, sehingga sering diistilahkan dengan pendidikan rekreasi, yang Tujuan
utamanya adalah mendidik orang dalam bagaimana memanfaatkan waktu senggang
mereka.
Untuk lebih memperjelas dan memahami makna dari
pendidikan rekreasi, maka dibuatlah rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Apa yang dimaksud dengan
rekreasi?
2.
Apa yang dimaksud dengan
pendidikan rekreasi?
3.
Apa tujuan pendidikan
rekreasi?
4.
Bagaimana peran
pendidikan rekreasi?
5.
Apa fungsi pendidikan
rekreasi bagi siswa?
6.
Bagaimana nilai
pendidikan rekreasi?
2.2
Tujuan Makalah
Mengacu pada rumusan masalah tersebut, maka yang
menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui
pengertian rekreasi?
2.
Untuk mengetahui pengertian
pendidikan rekreasi?
3.
Untuk mengetahui tujuan
pendidikan rekreasi?
4.
Untuk mengetahui peran
pendidikan rekreasi?
5.
Untuk mengetahui fungsi
pendidikan rekreasi?
6.
Untuk mengetahui nilai
yang terkandung dalam pendidikan rekreasi?
2.3
Metode Penyusunan Makalah
Metode penulisan yang penulis gunakan dalam penyusunan
makalah ini adalah Metode Kepustakaan yakni suatu penelitian yang digerakkan
untuk meneliti dan memecahkan masalah dengan mengambil beberapa buku yang ada
hubungannya dengan makalah ataupun literatur lain yang terkait serta menggunakan artikel-artikel yang berasal
dari internet.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Definisi
Rekreasi
Rekreasi, dari bahasa
Latin,re-creare, yang secara harfiah berarti “membuat ulang”, adalah kegiatan
yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang. Hal ini
adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang selain pekerjaan. Kegiatan
yang umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga, permainan, dan
hobi. Kegiatan rekreasi umumnya dilakukan pada akhir pekan.
3.1.1
Definisi
rekreasi menurut para ahli :
·
Hammerman
et.al ( 1985 ) telah mendefinisikan Sukan Rekreasi
sebagai landasan untuk mengenal pasti pelbagai pengetahuan yang boleh
dipraktikkan dalam situasi seharian.
·
Ford
(1981) mendefinisikan Rekreasi sebagai program yang meliputi penggunaan
persekitaran semula jadi bagi tujuan mengukuhkan pengajaran dan pembelajaran
kurikulum yang sedia ada. Ini merangkumi perkembangan pengetahuan, kemahiran
dan sikap khususnya penggunaan masa senggang.
·
Knapp (
1981 ) menyatakan bahwa Rekreasi sebagai alat untuk mencapai pendidikan yang objektif.
·
Kraus , Rekreasi adalah aktivitas
atau pengalaman yang di peroleh atau di lakukan dalam waktu senggang dan
biasanya di laksanakan di waktu senggang.
·
Mary Helen, Rekreasi bukan peristiwa gerakan
tetapi peristiwa emosi dan melupakan aktivitas pada waktu senggang yang membuat
orang menjadi senang untuk mengembalikan tenaga baik fisik maupun mental.
·
Kaplan, Rekreasi adalah suatu aktivitas
yang di lakukan secara ringan pada waktu luang secara suka rela sebagai
akibat dari pemulihan kerja berat yang di lakukan.
·
De Grasia, Rekreasi adalah aktifitas yang
mengistirahatkan seseorang dari bekerja dan memberikan kepadanya suatu
pemulihan seta perubahan saat bekerja kembali.Para ahli memandang bahwa rekreasi adalah aktivitas untuk
mengisi waktu senggang. Akan tetapi, rekreasi dapat pula memenuhi salah satu
definisi “penggunaan berharga dari waktu luang.
Dalam pandangan itu, aktivitas diseleksi oleh individu sebagai
fungsi memperbaharui ulang kondisi fisik dan jiwa, sehingga tidak berarti hanya
membuang-buang waktu atau membunuh waktu. Rekreasi adalah aktivitas
yang menyehatkan pada aspek fisik, mental dansosial. Jay B. Nash menggambarkan bahwa
rekreasi adalah pelengkap dari kerja dan karenanya merupakan
kebutuhan semua orang.
3.1.2
Ciri – ciri Rekreasi
Ciri-ciri rekreasi adalah
sebagai berikut :
·
Rekreasi adalah suatu
aktivitas yang artinya : kegitan tersebut dapat bersifat fisik, mental, emosi,
social, dan spiritual
·
Aktivitas rekreasi tidak
berbentuk, artinya : semua kegiatan yang di lakukan oleh manusia dapat di
jadikan kegiatan rekreasi asal di lakukan dalam waktu senggang
·
Rekreasi adalah universal
yang artinya : rekreasi adalah sesuatu pernyataan lahir dan batin
dari manusia sepanjang masa untuk semua orang, walaupun tidak semua orang
merasakan rekreasi
·
Rekreasi adalah fleksibel
yang artinya : rekreasi tidak di batasi oleh tempat, dimana saja sesuai
dengan bentuk dan macam kegiatan rekreasi yang dapat di lakukan.
3.1.3
Tujuan
Rekreasi
Menurut Krippendorf (1994), kegiatan rekreasi
merupakan salah satu kegiatan yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Kegiatan
tersebut ada yang diawali dengan mengadakan perjalanan ke suatu tempat. Secara
psikologi banyak orang di lapangan yang merasa jenuh dengan adanya
beberapa kesibukan dan masalah, sehingga mereka membutuhkan istirahat dari
bekerja, tidur dengan nyaman, bersantai sehabis latihan, keseimbangan antara
pengeluaran dan pendapatan, mempunyai teman bekerja yang baik, kebutuhan untuk
hidup bebas, dan merasa aman dari resiko buruk. Melihat beberapa pernyataan di
atas, maka rekreasi dapat disimpulkan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan
sebagai pengisi waktu luang untuk satu atau beberapa tujuan, diantaranya untuk
kesenangan, kepuasan, penyegaran sikap dan mental yang dapat memulihkan
kekuatan baik fisik maupun mental.
Banyak nilai yang dapat diperoleh dari
rekreasi dengan menggunakan dasar persekutuan. Ketegangan dapat dilepaskan dan energi
yang ada dapat digunakan dengan cara-cara yang berguna. Anak-anak dapat diajari
bagaimana berolah raga dalam berbagai kegiatan sehingga kemampuan individu
dapat dibangun dan ditingkatkan melalui rekreasi. Anak-anak perlu belajar
berelasi dengan orang lain di arena bermain sebagaimana di dalam kelas atau
rumah. Kreativitas dapat ditingkatkan dan dibangun, dan cara-cara baru untuk
melakukannya dapat diperkenalkan. Salah satu manfaat penting dari rekreasi
adalah dalam pembentukan karakter/sifat. Telah dikatakan bahwa “anak-anak
belajar melalui bermain”. Melalui suatu program rekreasi yang telah disusun dan
direncanakan dengan baik, anak-anak dapat belajar untuk menikmati penggunaan
waktu sebaik-baiknya. Tantangan pada pengajaran yang efektif dengan menggunakan
latar alami amat tidak terbatas bagi para pemimpin dan para guru. Tujuan rekreasi adalah:
1.
Pengisi waktu luang
2.
Pelepas lelah, kebosanan
dan kepenatan
3.
Sebagai imbangan subsisten
activity (kegiatan pengganti/pelengkap), contoh pendidikan dan pekerjaan/bekerja
4.
Sebagai pemenuh fungsi
sosial (fungsi sosial ini dilakukan untuk kegiatan berkelompok serta rekreasi
aktif). Untuk memperoleh kesegaran jasmani dengan olahraga yang
menyenangkan dan memperoleh kesenangan.
3.1.4
Jenis-Jenis
Rekreasi
3.1.4.1
Pariwisata
Pariwisata atau turisme
adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga
persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang wisatawan atau turis
adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari
rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata
Dunia.
Definisi yang lebih
lengkap, turisme adalah industri jasa. Mereka menangani jasa mulai dari
transportasi; jasa keramahan - tempat tinggal, makanan, minuman; dan jasa bersangkutan
lainnya seperti bank, asuransi, keamanan, dll. Dan juga menawarkan tempat
istrihat, budaya, pelarian.
Banyak negara, bergantung banyak dari industri pariwisata
ini sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa
kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata ini adalah
salah satu strategi yang dipakai oleh Organisasi Non-Pemerintah untuk
mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan
perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non-lokal.
3.1.4.2
Olahraga
Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh
seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga rohani (misalkan olahraga
tradisional dan modern).
3.1.4.3
Permainan
Permainan merupakan sebuah aktivitas rekreasi
dengan tujuan bersenang- senang, mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan.
Permainan biasanya dilakukan sendiri atau bersama-sama.Permainan ada
tingkatannya berdasarkan umur, ada permainan anak dan ada permainan dewasa.Ada
juga permainan untuk umum yaitu permainan computer.
3.1.4.4
Hobi
Hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan
pada waktu luang untuk menenangkan pikiran seseorang. Kata Hobi merupakan sebuah kata
serapan dari Bahasa Inggris "Hobby".Tujuan hobi adalah untuk memenuhi
keinginan dan mendapatakan kesenangan . Terdapat berbagai macam jenis hobi
seperti mengumpulkan sesuatu (Koleksi), membuat, memperbaiki, bermain dan
pendidikan dewasa.
3.2
Definisi Pendidikan Rekreasi
Pendidikan
Rekreasi adalah suatu program pendidikan non-formal yang menyediakan kesempatan
bagi setiap individu untuk mengembangkan keterampilan jasmani, sikap sosial,
mental kebiasaan dan penghayatan (psiko-sosial)
dan keterampilan intelektual (kognitif)
secara harmonis dan proporsional yang pada gilirannya nanti akan membentuk
kepribadian serta tingkah laku seseorang.
Kegiatan
ini memberikan pengalaman langsung dilapangan melalui kegiatan-kegiatan seperti
pendidikan di alam terbuka (out door
education / school), misalnya study tour, perjalanan lapangan, dan
pendidikan petualangan di alam terbuka (outdoor adventureseducation) serta kegiatan-kegiatan lainnya,
seperti olahraga rekreatif, aktivitas permainan termasuk permainan tradisional
dan kesenian, jenis-jenis aktivitas jasmani yang lainnya. Adapun pengertian
pendidikan rekreasi lainnya adalah proses ajar melalui kegiatan rekreasi dan
sekaligus pula sebagai proses ajar untuk menguasai aspek kognitif, afektif dan
psikomotor. Istilah lainnya adalah pendidikan waktu luang .
Dalam
pelaksanaannya, kegiatan rekreasi digunakan sebagai wahana atau pengalaman
belajar. Melalui pengalaman belajar inilah, maka siswa sebagai peserta didik
akan tumbuh dan berkembang guna mencapai tujuan pendidikan. Lebih lanjut,
program ini pada dasarnya menganut prinsip belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing), belajar sambil
mengulang-ngulang dan berusaha untuk memperbaiki (trial and refinement), serta menganut belajar selama hidup (long life learning).
Prinsip dari proses
pembelajaran di alam terbuka atau luar kelas itu, pada hakekatnya memberikan
kesempatan untuk memperoleh pengalaman langsung yang menyenangkan dan menarik (karena
keunikannya, nilai dan spesifik) di lapangan, dalam rangka belajar
membangun hubungan yang harmonis dengan lingkungan dan alam. Dalam kegiatan ini
siswa dapat mempelajari beberapa hal, seperti dipaparkan oleh Bouckard (1991) sebagai
berikut :
a.
Konsep dan pengetahuan yang
menarik tentang manusia dan alam sekitar.
b.
Keterampilan membudayakan
pola hidup sehat (pribadi dan lingkungan), kesejahteraan manusia dan
lingkungan.
c.
Mengembangkan sikap dan
hubungan yang harmonis dengan lingkungan dan alam sekitar.
3.3
Tujuan Pendidikan Rekreasi
Adapun tujuan pendidikan
rekreasi sebagai berikut (Sesssom,
1984) :
·
Untuk mengembangkan rasa
menghargai dan mencintai lingkungan serta melestarikannya.
·
Untuk mengembangkan pengertian
dan kemampuan serta pemahaman akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan
dan menggunakan secara bijaksana.
·
Menggugah kesadaran manusia
akan pentingnya membina hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya
serta agar semakin mengenal sifat atau karakternya.
·
Membantu mengembangkan
secara positif tingkah laku serta hubungan sosial setiap individu.
·
Membantu mengembangkan ilmu
pengetahuan tentang praktek hidup yang sehat.
·
Membantu membuat pelajaran
di kelas agar menjadi lebih berarti melalui pengalaman langsung dari
pengalaman.
·
Membuka peluang membangun
kerjasama antar masyarakat sekolah dengan organisasi pelayanan rekreasi pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya.
·
Menumbuhkan dan memperkuat
rasa percaya diri dan harga diri yang merupakan pondasi yang kuat untuk
menumbuhkan ‘self concept’.
·
Mempererat persaudaraan dan
tumbuhnya saling mendukung diantara anggota kelompok.
·
Menambah atau meningkatkan
keterampilan dan koordinasi.
·
Menambah kesenangan pribadi
serta rasa kebersamaan antara anggota kelompok.
·
Mendidik seseorang untuk
dapat mengisi waktu luangnya dengan kegiatan positif dalam arti tidak merugikan
diri sendiri, orang lain atau lingkungan dan sebaliknya mencegah munculnya
kegiatan negatif, seperti penggunaan narkoba, vaudalisme kegiatan destruktif,
dan kegiatan negatif lain yang sejenis.
·
Mengembangkan budaya hidup
sehat baik untuk pribadi maupun untuk orang lain atau lingkungan alamnya.
·
Meningkatkan skill seperti
permainan tradisional, melukis, pekerjaan tangan, menarik dan sebagainya.
·
Menambah gairah belajar
agar meningakat.
·
Dapat mensyukuri kebesaran
Tuhan melalui kegiatan rekreasi seperti mendaki gunung, pergi ke kebun
binatang, melihat gerhana bulan atau matahari.
·
Dapat menumbuhkan rasa
cinta tanah air terutama dalam mempersatukan perbedaan antar suku.
·
Dapat membentuk personaliti
atau membentuk kepribadian yang tangguh dan mandiri.
3.4
Peran Pendidikan
Rekreasi
Menurut Krippendorf (1994), kegiatan rekreasi
merupakan salah satu kegiatan yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Kegiatan
tersebut ada yang diawali dengan mengadakan perjalanan ke suatu tempat. Secara
psikologi banyak orang di lapangan yang merasa jenuh dengan adanya beberapa
kesibukan dan masalah, sehingga mereka membutuhkan istirahat dari bekerja,
tidur dengan nyaman, bersantai sehabis latihan, keseimbangan antara pengeluaran
dan pendapatan, mempunyai teman bekerja yang baik, kebutuhan untuk hidup bebas,
dan merasa aman dari resiko buruk. Melihat beberapa pernyataan di atas, maka
rekreasi dapat disimpulkan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan sebagai
pengisi waktu luang untuk satu atau beberapa tujuan, diantaranya untuk
kesenangan, kepuasan, penyegaran sikap dan mental yang dapat memulihkan kekuatan
baik fisik maupun mental
Banyak nilai yang dapat diperoleh dari
rekreasi dengan menggunakan dasar persekutuan. Ketegangan dapat dilepaskan dan
energi yang ada dapat digunakan dengan cara-cara yang berguna. Anak-anak dapat
diajari bagaimana berolah raga dalam berbagai kegiatan sehingga kemampuan
individu dapat dibangun dan ditingkatkan melalui rekreasi. Anak-anak perlu
belajar berelasi dengan orang lain di arena bermain sebagaimana di dalam kelas
atau rumah. Kreativitas dapat ditingkatkan dan dibangun, dan cara-cara baru
untuk melakukannya dapat diperkenalkan. Salah satu manfaat penting dari
rekreasi adalah dalam pembentukan karakter/sifat. Telah dikatakan bahwa
“anak-anak belajar melalui bermain”. Melalui suatu program rekreasi yang telah
disusun dan direncanakan dengan baik, anak-anak dapat belajar untuk menikmati
penggunaan waktu sebaik-baiknya. Tantangan pada pengajaran yang efektif dengan
menggunakan latar alami amat tidak terbatas bagi para pemimpin dan para guru.
3.5
Fungsi Pendidikan Rekreasi Bagi Siswa
Rekreasi merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan.
Sebab itu rekreasi dalam pendidikan merupakan penunjang proses pendidikan dan
salah satu media untuk mencapai tujuan pendidikan. Sebagai media pendidikan,
rekreasi dan pendidikan mempunyai fungsi sebagai berikut.
1.
Menambah atau memperkaya pengetahuan dan wawasan
Dengan mengikuti kegiatan pendidikan rekreasi, maka murid
akan memperoleh tambahan pengetahuan dan wawasan yang tidak diperoleh dalam
kegiatan intrakurikuler di sekolah.
Kegiatan rekreasi dapat berupa berkemah, berkunjung ke
museum atau peninggalan sejarah/kepurbakalaan, dan mengamati flora dan fauna. Dengan kegiatan tersebut murid akan
memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru yang beraneka ragam sesuai dengan
bentuk dan jenis kegiatannya.
2.
Meningkatkan ketangkasan dan keterampilan
Dengan melakukan berbagai kegiatan
pendidikan rekreasi, maka para murid akan dapat meningkatkan ketangkasan dan
keterampilannya. Jenis kegiatan pendidikan rekreasi adalah : permainan,
pekerjaan tangan, melukis, menari, dan lain-lain. Kesemua kegiatan tersebut
sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari dan kelak di kemudian hari.
3.
Memperbaharui gairah belajar
Sesuai dengan pengertian bahwa rekreasi
mengandung arti pemulihan, maka dengan berekreasi, semangat dan gairah belajar
murid diharapkan meningkat. Di samping bisa mengalihkan dan menciptakan suasana
baru, pendidikan rekreasi juga bisa dijadikan sebagai media untuk mencari
kesegaran, kegembiraan, dan kepuasan.
4.
Mananamkan sikap yang kreatif dan social
Dengan mengikuti pendidikan rekreasi,
murid dapat memperoleh pengalaman baru yang positif. Kegiatan rekreasi tersebut
misalnya, hidup di alam terbuka dan wisata karya. Melalui kegiatan ini pada diri murid akan tertanam sifat
seperti keberanian hidup mandiri, hidup bergotong-royong, hidup bermasyarakat,
memperhalus dan meningkatkan rasa seni serta memupuk rasa percaya diri.
5.
Membentuk kepribadian yang lebih baik
Pendidikan rekreasi dapat mengembangkan
kepribadian anak. Di dalamnya terdapat kegiatan yang mendidik murid untuk
belajar hidup mandiri, bergotong-royong, mengenal adat istiadat penduduk
setempat, mengenal hasil budaya masa lalu, memupuk rasa percaya diri sendiri
dan sebagainya.
6.
Menanamkan rasa kagum dan syukur terhadap kebesaran ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa
Dengan mengikuti pendidikan rekreasi,
rasa kekaguman dan rasa syukur murid terhadap ciptaan Tuhan akan tertanam.
Sehingga pada akhirnya rasa keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
akan meningkat.
7.
Menanamkan rasa cinta tanah air dan bangsanya
Penanaman rasa cinta tanah air dan
bangsa kepada anak, dapat dilakukan melalui kegiatan pendidikan rerkreasi.
Sebab di dalamnya terdapat kegiatan yang bermanfaat seperti mengunjungi
objek-objek pemandangan alam yang indah, mengunjungi peninggalan hasil
kebudayaan masa lalu, mengenali adat istiadat suku-suku bangsa yang ada di
tanah air dan lain sebagainya.
3.6 Nilai-nilai Pedidikan Rekreasi
Banyak nilai yang dapat diperoleh dari
rekreasi dengan menggunakan dasar persekutuan. Ketegangan dapat
dilepaskan dan energi yang ada dapat digunakan dengan cara-cara yang berguna. Anak-anak
dapat diajari bagaimana berolah raga dalam berbagai kegiatan sehingga kemampuan
individu dapat dibangun dan ditingkatkan melalui rekreasi. Anak-anak perlu
belajar berelasi dengan orang lain di arena bermain sebagaimana di dalam kelas
atau rumah. Kreativitas dapat
ditingkatkan dan dibangun, dan cara-cara baru untuk melakukannya dapat
diperkenalkan. Salah satu manfaat penting dari rekreasi adalah dalam
pembentukan karakter/sifat. Telah dikatakan bahwa "anak-anak belajar
melalui bermain". Melalui suatu program rekreasi yang telah
disusun dan direncanakan dengan baik, anak-anak dapat belajar untuk menikmati
penggunaan waktu sebaik-baiknya.
Tantangan pada pengajaran yang efektif dengan
menggunakan latar alami amat tidak terbatas bagi para pemimpin dan para guru.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Pendidikan Rekreasi adalah
suatu program pendidikan non-formal yang menyediakan kesempatan bagi setiap individu
untuk mengembangkan keterampilan jasmani, sikap sosial, mental kebiasaan dan
penghayatan (psiko-sosial)
dan keterampilan intelektual (kognitif)
secara harmonis dan proporsional yang pada gilirannya nanti akan membentuk
kepribadian serta tingkah laku seseorang.
Kreativitas dapat ditingkatkan dan dibangun,
dan cara-cara baru untuk melakukannya dapat diperkenalkan. Salah satu manfaat
penting dari rekreasi adalah dalam pembentukan karakter/sifat. Telah dikatakan
bahwa "anak-anak belajar melalui bermain". Melalui suatu program rekreasi yang telah
disusun dan direncanakan dengan baik, anak-anak dapat belajar untuk menikmati
penggunaan waktu sebaik-baiknya.
4.2
Saran
Penulis berharap dengan kegiatan pendidikan
rekreasi ini bisa lebih mencintai tanah air terutama dalam mempersatukan
perbedaan kebudayaan antar suku.Mengembangkan dan menyebarluaskan Ilmu
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) dan mengupayakan penggunaannya
untuk meningkatkan taraf hidup para lulusan dan masyarakat guna Tujuan Nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Agus S. Suryo Broto. (2001) Teknoogi Pembelajaran
Pendidikan Jasmani.
Yogyakarta:FIK UNY.
Cece Wijaya dan A.Tabrani Rusyan.(1994).Kemampuan Dasar Guru
Dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Remaja Roedakarya Offset.
Sukintaka.(1992). Teori bermain Pendidikan Jasmani.
Yogyakarta: ESA Grafika Solo.
(2001) Teori Bermain Pendidikan.
Anda sedang membaca artikel Makalah Pendidikan Rekreasi. Terimakasih atas kunjungan serta kesediaan Anda membaca artikel ini.
Jika memang bermanfaat, Anda boleh menyebarluaskannya dan jangan lupa untuk menyertakan sumber link dibawah ini:
0 comments:
Posting Komentar