Walapun secara anatomi susunan saraf
otonom digolongkan ke dalam SST, tetapi secara fungsional merupakan sistim yang
terpisah yang sangat dipengaruhi oleh SSP. Sistim saraf ini berperan untuk
mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh yang disebut sebagai homeostasis. Sistim ini mengatur:
1.
Sekresi kelenjar
2.
Kontraksi dan kecepatan denyut otot jantung
3.
Kontraksi dan kecepatan kontraksi otot polos.
4.
Sistim sirkulasi darah.
Sejak sistim ini ditemukan
oleh Langley
tahun 1921, sistim ini hanya meliputi serat eferen viseral saja. Pendapat ini
sesungguhnya sudah tidak tepat lagi karena disamping serat eferen juga ada
serat aferen (serat saraf sensoris viseral) yang memberi informasi pada badan
kita akan adanya rasa sakit atau tidak enak yang terjadi di dalam tubuh yang
tidak terpisahkan dari sistim ini seperti rasa berdebar-debar karena detak
jantung yang cepat, rasa melilit pada perut
dan sebagainya. Walaupun sistim
ini berfungsi secara otomatis, tetapi tetap dikendalikan oleh SSP, misalnya
emosi terhadap lingkungan sekitar.
Pusat
koordinasi antara sistim saraf ini dengan bagian saraf lainnya terletak di
hipotalamus.
Sistim
saraf otonom mempunyai 2 buah neuron motorik yaitu sebuah di dalam
substansia grisea medula spinalis atau batang otak (brain stem) yang disebut
neuron preganglionar dan sebuah diluar SSP (di dalam ganglia) yang disebut
sebagai neuron postganglionar.
Sistim saraf otonom ini terdiri
atas sistim saraf simpatis dan parasimpatis.
Sistim Persarafan Simpatis
Neuron
preganglion sistem saraf simpatis mulai dari vertebra torakal pertama sampai
vertebra lumbal ke tiga, karenanya disebut juga sebagai divisi torakolumbar
sistim saraf otonom. Serat preganglionik bermielin dan meninggalkan
medula spinalis via akar atau radiks ventral (motorik) nervus spinalis. Serat saraf
ini kemudian bersinaps dengan neuron postganglionik di dalam ganglia.
Selanjutnya serat saraf postganglionik ini akan menuju ke organ sasaran.
Berdasarkan lokasinya neuron postganglion ini terbagi atas 3 yaitu :
1. Ganglion paravertebra
2. Ganglion prevertebra
3. Ganglion terminal
Ganglion
Paravertebralis
Letaknya
antero-lateral medula spinalis, terbentang mulai dari vertebra servikal pertama
sampai vertebra sakral terakhir, membentuk trunkus simpatis (trunkus=rantai). Terdapat hubungan antara trunkus kiri dengan kanan.
Ganglion ini memberikan cabang postganglionar yang mengurus persarafan simpatis
sistim
sirkulasi darah dan kelenjar yang terdapat di seluruh tubuh.
Ganglion Prevertebra
Letaknya di daerah anterior kolumna vertebralis, membentuk pleksus
abdominalis. Ada 3 buah ganglion prevertebral yaitu:
1. Ganglion Seliaka (Celiac).
2. Ganglion Mesenterika Superior.
3.
Ganglion Mesenterika Inferior.
Serat saraf
preganglionar keluar dari medula spinalis via
akar atau radix ventral dan selanjutnya menuju ganglion prevertebral
melintasi trunkus simpatis yang dibentuk oleh ganglion paravertebralis.
Ganglion
Terminalis
Letaknya
paling perifer, dekat sekali dengan
organ yang akan dipersarafinya.
Kedua serat
saraf postganglionar dari ganglion prevertebral dan terminalis akan mensarafi otot
polos yang terdapat diseluruh tubuh. Semua serat saraf postganglionik
adalah serat saraf tak bermielin.
Sistim
Persarafan Parasimpatis
Sistim parasimpatis berbeda dengan simpatis dalam beberapa
aspek yaitu:
1. Serat saraf preganglionnya berjalan keluar
dari SSP bersama nervus kranial III, VII, IX dan X
yang
keluar dari otak tengah (midbrain) dan batang otak (brainstem) dan bersama nervus
sakralis 2, 3
dan 4, karena itu sistim parasimpatis
dikenal juga sebagai divisi Kraniosakral
Sistim Saraf Autonom.
2. Mempunyai serat preganglioner yang panjang
terbentang dari otak atau saraf spinal sakral
sampai ke ganglion terminal yang
letaknya dekat dengan organ sasaran.
3. Ganglion parasimpatis tidak
tersusun dalam suatu rantai melainkan hanya berupa kumpulan
sel saraf
yang difus yang tersebar bersama kapsul/simpainya atau antara jaringan
suatu organ
(contohnya ganglion Auerbach dan Meissner di
dinding usus).
Secara histologik, perikarion dari
sel-sel ganglion ini membentuk kelompokan yang tersebar yang dikelilingi oleh jaringan ikat. Di sekitar
sel-sel ganglion terdapat sel-sel satelit. Contoh ganglia parasimpatis adalah
ganglia siliaris, genikulata, submandibula, otik, pterigopalatina, ganglia
Meissner dan Aurbach di kolon dan ganglia vesikalis di vesika urinaria.
Serat
saraf preganglioner yang berjalan bersama saraf kranial berkaitan dengan fungsi
sekresi kelenjar, contohnya kelenjar lakrimal, kelenjar liur, dan
sebagainya. Serat saraf preganglioner yang berjalan bersama saraf
kranial X akan bersinaps dengan neuron postganglionik yang akan
mempersarafi organ-organ yang terdapat di rongga abdomen dan toraks. Serat
saraf preganglionik yang keluar dari segmen sakral akan bersinaps dengan
neuron postganglionik yang akan mempersarafi organ-organ yang terdapat di dalam
rongga pelvis, seperti kolon,
rektum, vesika urinaria, dan sebagainya.
Anda sedang membaca artikel Susunan Saraf Otonom. Terimakasih atas kunjungan serta kesediaan Anda membaca artikel ini.
Jika memang bermanfaat, Anda boleh menyebarluaskannya dan jangan lupa untuk menyertakan sumber link dibawah ini:
0 comments:
Posting Komentar