EnsikloPenjas

Kamis, 06 Juni 2013

Latar Belakang Proposal Skripsi Atletik


Judul : Pengaruh Latihan Gerakan Lari Pakai Rintangan Dan Latihan Lari Langkah Panjang Terhadap Kecepatan Lari Sprint 60 Meter

Latar Belakang Masalah
Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang mempunyai gerakan-gerakan alamiah yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti berjalan, berlari dan melempar. Karena gerakan-gerakan dalam atletik merupakan gerakan alamiah maka hal ini akan mudah untuk melakukan serta mempelajarinya bahkan dalam setiap cabang olahraga, gerakan dalam atletik hampir selalu ada, seperti berjalan, berlari, melompat, melempar dan lain-lain. Namun untuk mencapai hasil yang maksimal dari setiap nomor gerakan tersebut diperlukan latihan, baik latihan fisik, teknik, taktik, maupun latihan mental.
Seorang siswa yang ingin berprestasi harus memiliki kondisi fisik yang prima dan teknik yang baik. Apabila seorang siswa mempunyai kondisi fisik dan teknik yang baik maka untuk mencapai prestasi yang maksimal akan mudah terwujud. Akan tetapi, unsur fisik dan teknik saja tidak akan cukup untuk mencapai prestasi yang maksimal sebab prestasi yang dicapai para pelari pada umumnya ternyata harus didukung pula oleh aspek lain yang tidak kalah pentingnya, yakni aspek taktik dan mental. Mengenai pentingnya aspek-aspek tersebut, Harsono (1988 : 60) mengemukakan bahwa “Ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh altet yaitu : (a) latihan fisik,  (b) latihan teknik, (c) latihan taktik,dan (d) latihan mental”.  
Kecepatan lari maksimal tergantung pada panjang langkah dan jumlah langkah setiap detik/frekuensi sedangkan daya tahan kecepatan tergantung pada stamina pelari itu sendiri. Bila ia mampu mempertahankan kecepatan setelah mencapai kecepatan maksimal sampai finish maka prestasi atau waktu yang ia tempuh akan lebih cepat lagi. Penulis tertarik untuk meneliti faktor peningkatan kecepatan lari 60 meter untuk diterapkan dalam penelitian. Adapun metode latihan untuk mengembangkan kecepatan lari yang akan diteliti oleh penulis diantaranya cenderung  kepada perbaikan teknik saja dengan alasan pertimbangan waktu tenaga biaya serta kemampuan penulis itu sendiri.
Untuk mencapai hasil yang maksimal pada lari jarak pendek 60 meter; faktor yang harus diperhatikan antara lain teknik gerakan berlari. Adapun kriteria yang harus diperhatikan dalam teknik gerakan lari nomor sprint 60 meter adalah seperti yang dikemukakan oleh Ballesteros (1979 : 26) yaitu :
(1) membuat titik tertinggi pada kaki yang mengayun (kaki yang bebas) sama besar eksistensinya dengan kaki yang mendorong (kaki yang menyentuh tanah), (membuat mata kaki yang digerakan seelastis mungkin, (3) menjaga posisi tubuh seperti jalan biasa, (4) menjaga kepala tetap tegak pandangan lurus ke depan, (5) mengayun lengan sejajar dengan panggul dan sedikit menyilang ke depan, (6) membuat gerakan yang sempurna dengan cara melangkah secara horizontal dan bukan vertical, (7) lari pada satu garis lurus dengan menggerakan kaki yang satu tepat didepan kaki yang lainnya.
Kecepatan lari pada nomor sprint ditentukan oleh panjang langkah dan frekuensi langkah sebagaimana dikemukakan oleh Jonath (1986:58) bahwa “Kecepatan lari adalah hasil kali antara panjang dan frekuensi (jumlah per detik) langkahnya, siapa yang ingin berlari cepat harus membuat langkah lebih panjang dan membuat langkah lebig banyak tiap detiknya”. Selain itu Jonath (1986:59) menyebutkan empat bagian yang mempengaruhi kecepatan lari 60 meter yaitu :
a.    Waktu reaksi langsung sebelum gerak start;
b.    Periode percepatan positif  (kadang-kadang sampai 60 meter) hingga mencapai kecepatan tertinggi;
c.    Periode percepatan tetap;
d.   Periode percepatan negatif dengan kecepatan menurun.
Dari penjelasan diatas rupanya faktor teknik gerakan lari mempunyai peranan penting dalam mencapai hasil lari. Teknik tersebut tentu harus menunjang terhadap pembentukan panjang langkah dan frekuensi langkah. Agar teknik lari bisa dilakukan dengan baik, sehingga panjang dan frekuensi langkah bisa dikembangkan, maka diperlukan suatu bentuk latihan untuk meningkatkan panjang dan frekuensi langkah tersebut. Beberapa bentuk latihan dapat dipakai dalam mengenbangkan panjang langkah dan frekuensi langkah, diantaranya adalah :
1.        Lari dengan lutut tinggi atau gerakan lari melangkah rintangan (lari gawang 30 cm). Bentuk latihan ini adalah suatu bentuk latihan yang bertujuan agar kaki yang mengayun diangkat tinggi sebagaimana teknik nomor lari pada nomor sprint, sehingga selain akan terjadi perbaikan teknik sprint memungkinkan lebih banyaknya frekuensi langkah gerakan yang cepat, teratur dan kontinyu,
2.        Lari kaki langkah panjang, yakni suatu latihan lari janagan memanjangkan langkah akan lebih besar akibat dari kaki diangkat, kecondongan tubuh pada waktu sprint menyebabkan titik jatuh kaki akan lebih panjang.
Dari uraian diatas tentang pentingnya teknik lari dalam nomor  sprint yang dikemukakan oleh Ballesteros (1979 : 26) dan faktor kecepatan yang dikemukakan oleh Jonath (1986 : 58), maka penulis merasa tertarik untuk merencanakan penelitian dengan menggunakan latihan lari pakai rintangan dan latihan lari langkah panjang dalam upaya meningkatkan prestasi lari 60 meter.



Bookmark and Share

JANGAN LUPA KLIK IKLANNYA YAA..
1 X KLIK SANGAT BERARTI

Anda sedang membaca artikel Latar Belakang Proposal Skripsi Atletik. Terimakasih atas kunjungan serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Jika memang bermanfaat, Anda boleh menyebarluaskannya dan jangan lupa untuk menyertakan sumber link dibawah ini:

http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2013/06/latar-belakang-proposal-skripsi-atletik.html

0 comments:

Posting Komentar