Judul : Pengaruh Latihan Gerakan Lari Pakai Rintangan
Dan Latihan Lari Langkah Panjang Terhadap Kecepatan Lari Sprint 60 Meter
Latar Belakang Masalah
Atletik
merupakan salah satu cabang olahraga yang mempunyai gerakan-gerakan alamiah
yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti berjalan, berlari dan
melempar. Karena gerakan-gerakan dalam atletik merupakan gerakan alamiah maka
hal ini akan mudah untuk melakukan serta mempelajarinya bahkan dalam setiap
cabang olahraga, gerakan dalam atletik hampir selalu ada, seperti berjalan, berlari,
melompat, melempar dan lain-lain. Namun untuk mencapai hasil yang maksimal dari
setiap nomor gerakan tersebut diperlukan latihan, baik latihan fisik, teknik, taktik,
maupun latihan mental.
Seorang siswa
yang ingin berprestasi harus memiliki kondisi fisik yang prima dan teknik yang baik.
Apabila seorang siswa mempunyai kondisi fisik dan teknik yang baik maka untuk
mencapai prestasi yang maksimal akan mudah terwujud. Akan tetapi, unsur fisik
dan teknik saja tidak akan cukup untuk mencapai prestasi yang maksimal sebab
prestasi yang dicapai para pelari pada umumnya ternyata harus didukung pula
oleh aspek lain yang tidak kalah pentingnya, yakni aspek taktik dan mental.
Mengenai pentingnya aspek-aspek tersebut, Harsono (1988 : 60) mengemukakan
bahwa “Ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara
seksama oleh altet yaitu : (a) latihan fisik,
(b) latihan teknik, (c) latihan taktik,dan (d) latihan mental”.
Kecepatan lari
maksimal tergantung pada panjang langkah dan jumlah langkah setiap detik/frekuensi
sedangkan daya tahan kecepatan tergantung pada stamina pelari itu sendiri. Bila
ia mampu mempertahankan kecepatan setelah mencapai kecepatan maksimal sampai
finish maka prestasi atau waktu yang ia tempuh akan lebih cepat lagi. Penulis
tertarik untuk meneliti faktor peningkatan kecepatan lari 60 meter untuk
diterapkan dalam penelitian. Adapun metode latihan untuk mengembangkan
kecepatan lari yang akan diteliti oleh penulis diantaranya cenderung kepada perbaikan teknik saja dengan alasan
pertimbangan waktu tenaga biaya serta kemampuan penulis itu sendiri.
Untuk mencapai
hasil yang maksimal pada lari jarak pendek 60 meter; faktor yang harus
diperhatikan antara lain teknik gerakan berlari. Adapun kriteria yang harus
diperhatikan dalam teknik gerakan lari nomor sprint 60 meter adalah seperti
yang dikemukakan oleh Ballesteros (1979 : 26) yaitu :
(1)
membuat titik tertinggi pada kaki yang mengayun (kaki yang bebas) sama besar eksistensinya
dengan kaki yang mendorong (kaki yang menyentuh tanah), (membuat mata kaki yang
digerakan seelastis mungkin, (3) menjaga posisi tubuh seperti jalan biasa, (4)
menjaga kepala tetap tegak pandangan lurus ke depan, (5) mengayun lengan
sejajar dengan panggul dan sedikit menyilang ke depan, (6) membuat gerakan yang
sempurna dengan cara melangkah secara horizontal dan bukan vertical, (7) lari
pada satu garis lurus dengan menggerakan kaki yang satu tepat didepan kaki yang
lainnya.
Kecepatan
lari pada nomor sprint ditentukan oleh panjang langkah dan frekuensi langkah
sebagaimana dikemukakan oleh Jonath (1986:58) bahwa “Kecepatan lari adalah
hasil kali antara panjang dan frekuensi (jumlah per detik) langkahnya, siapa
yang ingin berlari cepat harus membuat langkah lebih panjang dan membuat
langkah lebig banyak tiap detiknya”. Selain itu Jonath (1986:59) menyebutkan
empat bagian yang mempengaruhi kecepatan lari 60 meter yaitu :
a. Waktu
reaksi langsung sebelum gerak start;
b. Periode
percepatan positif (kadang-kadang sampai
60 meter) hingga mencapai kecepatan tertinggi;
c. Periode
percepatan tetap;
d. Periode percepatan
negatif dengan kecepatan menurun.
Dari penjelasan
diatas rupanya faktor teknik gerakan lari mempunyai peranan penting dalam
mencapai hasil lari. Teknik tersebut tentu harus menunjang terhadap pembentukan
panjang langkah dan frekuensi langkah. Agar teknik lari bisa dilakukan dengan
baik, sehingga panjang dan frekuensi langkah bisa dikembangkan, maka diperlukan
suatu bentuk latihan untuk meningkatkan panjang dan frekuensi langkah tersebut.
Beberapa bentuk latihan dapat dipakai dalam mengenbangkan panjang langkah dan
frekuensi langkah, diantaranya adalah :
1.
Lari dengan lutut
tinggi atau gerakan lari melangkah rintangan (lari gawang 30 cm). Bentuk
latihan ini adalah suatu bentuk latihan yang bertujuan agar kaki yang mengayun
diangkat tinggi sebagaimana teknik nomor lari pada nomor sprint, sehingga
selain akan terjadi perbaikan teknik sprint memungkinkan lebih banyaknya
frekuensi langkah gerakan yang cepat, teratur dan kontinyu,
2.
Lari kaki langkah
panjang, yakni suatu latihan lari janagan memanjangkan langkah akan lebih besar
akibat dari kaki diangkat, kecondongan tubuh pada waktu sprint menyebabkan
titik jatuh kaki akan lebih panjang.
Dari
uraian diatas tentang pentingnya teknik lari dalam nomor sprint yang dikemukakan oleh
Ballesteros (1979 : 26) dan faktor kecepatan yang dikemukakan oleh Jonath (1986
: 58), maka penulis merasa tertarik untuk merencanakan penelitian dengan
menggunakan latihan lari pakai rintangan dan latihan lari langkah panjang dalam
upaya meningkatkan prestasi lari 60 meter.
Anda sedang membaca artikel Latar Belakang Proposal Skripsi Atletik. Terimakasih atas kunjungan serta kesediaan Anda membaca artikel ini.
Jika memang bermanfaat, Anda boleh menyebarluaskannya dan jangan lupa untuk menyertakan sumber link dibawah ini:
0 comments:
Posting Komentar