BAB I
PENDAHULUAN
I.I
Latar Belakang
Olahraga
sepak takraw adalah transformasi dari permainan yang dalam bahasa Melayu
disebut Sepak Raga (raga = keranjang), disebut Takraw dalam bahasa Thai,
di Filipina disebut Sipa, di Burma disebut Chinlone, di Laos
disebut Kator. Catatan sejarah terawal tentang sepak raga terdapat dalam
sejarah Melayu.
Ketika pemerintahan Sultan Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459
- 1477).
Pada permainan Sepak Raga para pemain berdiri
membentuk lingkaran dan menggunakan bola yang terbuat dari rotan. Transformasi
permainan ini terjaidi pada era 1940-an ketika permainan bola keranjang ini
mulai menggunakan jaring dan peraturan angka, serta para pemain tidak lagi
berdiri membentuk lingkaran tetapi dimainkan di lapangan ganda badminton.
Dan pada masa sekarang bola yang digunakan tidak lagi
yang terbuat dari rotan tetapi yang terbuat dari fiber. Kejuaraan paling
bergengsi dalam cabang ini adalah King's Cup World Championships, yang diadakan
di Bangkok, Thailand. (23rd King's Cup SepakTakraw World Championship 2008:
August 25-30th).
1.2 Rumusan Masalah
Bertolak
dari latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana
bentuk dan peraturan permainan sepak Takraw ?
b. Bagaimana
teknik dasar sepak takraw ?
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Sepak Takraw
Sepak takraw adalah jenis olahraga campuran dari sepak bola dan bola voli, dimainkan di lapangan ganda bulu tangkis, dan pemain tidak boleh menyentuh
bola dengan tangan. Kejuaraan paling bergengsi dalam cabang ini adalah King's Cup World
Championships,
yang terakhir diadakan di Bangkok, Thailand.
Permainan ini berasal dari zaman Kesultanan Melaka (1402 - 1511) dan dikenal sebagai Sepak
Raga dalam bahasa Melayu. Bola terbuat dari anyaman rotan dan pemain berdiri membentuk lingkaran.
Catatan sejarah terawal tentang sepak raga terdapat dalam sejarah Melayu. Ketika pemerintahan Sultan Mansur
Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459 - 1477), seorang puteranya
bernama Raja Ahmad telah dibuang negeri karana membunuh anak Bendahara akibat persengketaan ketika bermain sepak raga. Raja Ahmad
kemudiannya diangkat menjadi Sultan di Pahang, bergelar Sultan Muhammad Shah I
Ibni Almarhum Sultan Mansur Shah.
Pada tahun 1940-an hal ini berubah dengan menggunakan jaring
dan peraturan angka. Di Filipina permainan ini disebut sipa,
di Burma chinlone, di Laos kator, dan di Thailand takraw.
sejarah sepak takraw adalah Olahraga sepaktakraw adalah
transformasi dari permainan yang dalam bahasa Malayu disebut Sepak Raga (raga =
keranjang), disebut Takraw dalam bahasa Thai, di Filipina disebut Sipa, di
Burma disebut Chinlone, di Laos disebut Kator.
Pada permainan Sepak Raga para pemain berdiri membentuk
lingkaran dan menggunakan bola yang terbuat dari rotan yang dianyam bulat. Transformasi
ini terjadi pada era 1940-an ketika permainan bola keranjang ini mulai
menggunakan jaring dan peraturan angka, serta para pemain tidak lagi berdiri
membentuk lingkaran tetapi dimainkan di lapangan ganda badminton.
Dan pada masa sekarang bola yang digunakan tidak lagi yang
terbuat dari rotan tetapi yang terbuat dari fiber. Kejuaraan paling bergengsi
dalam cabang ini adalah King's Cup World Championships, yang diadakan di
Bangkok, Thailand. (23rd King's Cup SepakTakraw World Championship 2008: August
25-30th).
2.2 Perkembangan Sepak Takraw di Indonesia
Menurut sejarah perkembangannya,
Sepak Takraw berasal dari olahraga tradisional Indonesia, yaitu : Sepak Raga.
Daerah – daerah di Indonesia yang semula mengembangkan permainan ini adalah :
Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan. Semula permainan sepak
raga dimainkan oleh sekelompok bangsawan di daerah – daerah tersebut, kemudian
berkembang menjadi permainan rakyat. Sepak raga dimainkan oleh enam sampai
Sembilan orang secsara melingkar di suatau tempat terbuka, sebagai hiburan dan
pengisi waktu luang dikala orang menunggu waktu senja.
2.3 Perkembangan Sepak Takraw Internasional
(Dunia)
Pada tahun 1965 Sepak Takraw
merupakan satu cabang olahraga yang dipertandingkan Pesta Olahraga South Asia
Peninsulars Games ( SEAP GAMES )
yang diselenggarakan setiap 2 tahun sekali yang diikuti oleh
Laos, Thailand, Singapura dan Malaysia. Pada tahun 1977 jumlah Negara yang
mengikuti SEAP Games diperluas dengan Negara Asia lainnya, yaitu, Indonesia,
Brunei dan Philifina; dan nama SEAP Games diubah menjadi South Asian Games (
SEA GAMES).
Pada tingkat internasional Sepak
Takraw dipertandingkan pada kejuaraan : SEA Games, ASIAN Games, World Sepak
Takraw Championship, World Woman Sepak Takraw Championship, World Youth Sepak
Takraw Championship, King`s Cup Thailand, Merdeka Games, Arafura Games, Anniversary
Cup dan POM asia tenggara.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1
Bentuk Permainan Sepak Takraw
Dalam Permainan sepaktakraw,
dimainkan oleh dua regu yang berhadapan dan dipisahkan oleh jaring (net) pada
bagian tengah lapangan yang berbentuk persegi empat panjang dan rata seperti
dalam permainan badminton. Tangan adalah bagian tubuh yang tidak boleh
tersentuh bola, dan bagian tubuh yang terutama digunakan untuk menyentuh bola
adalah kaki dan kepala.
Tujuan dari setiap regu adalah
mengembalikan bola sedemikian rupa sehingga dapat jatuh di lapangan lawan atau
menyebabkan lawan membuat pelanggaran. Tekong yang melakukan sepakan permulaan
(service) dan mengawal bahagian belakang gelanggang. Apit Kiri dan Apit Kanan
mengawal bahagian depan gelanggang dan memikul tugas utama mematikan bola di
gelanggang lawan. Tiap regu akan bertukar tempat setiap berakhir set. Bentuk
permainan Sepak takraw tidak jauh berbeda dengan permainan
bola volley, dengan perbedaan :
Ø Pemain tidak boleh menyentuh
bola dengan tangan
Ø Pemain atau tim hanya boleh
menyentuh bola tiga kali berturut – turut
Ø Posisi pemain bertahan,
tidak diputar
a. Pemain
Ø Dimainkan oleh dua regu yang masing-masing pihak
terdiri dari 3 (tiga) orang
Ø Satu orang dari tiga pemain ini berdiri di
belakang yang dinamakan "TEKONG";
Ø Dua orang pemain depan, dikiri dinamakan Apit Kiri
yang dikanan Apit Kanan;
Ø Istirahat bisa diberikan selama 5 menit sebelum games
(set) terakhir dimulai
b. Lapangan
Ø Panjang Lapangan:
13,42 meter.
Ø Lebar Lapangan : 6,10
meter.
Ø Garis Batas: adalah
garis (lines) yang lebarnya+ 5 cm.
Ø Lingkaran Tengah:
Ditengah sebuah lapangan ada lingkaran yaitu tempat melakukan sepakan permulaan
(service). dengan garis tengah lingkaran 61 cm.
Ø Garis seperempat
lingkaran: Pada penjuru tengah kedua lapangan terdapat garis seperempat
lingkaran tempat melambungkan bola kepada pemain yang melakukan sepakan
permulaan (service) dengan jari-jari 90 cm.
Tiang: Dua buah tiang sebagai tempat pengikat jaring, didirikan pada sebelah luar kedua garis samping kiri dan kanan dengan jarak 30,5 cm dari garis samping.
Tiang: Dua buah tiang sebagai tempat pengikat jaring, didirikan pada sebelah luar kedua garis samping kiri dan kanan dengan jarak 30,5 cm dari garis samping.
Ø Tinggi tiang 1,55
meter untuk laki-laki dan 1.45 meter untuk perempuan.
Jaring (net):
Jaring (net):
Ø Jaring dibuat dari bahan
benang kasar, tali, atau dari nylon dengan ukuran lubang-lubangnya 4-5 cm.
Lebar jaring 72 cm dan panjangnya tidak lebih dari 6,71 m. Pada pinggir atas,
bawah dan samping dibuat pita selebar + 5 cm yang diperkuat dengan tali yang
diikatkan pada kedua ring. Tinggi jarring 1,55 dari tanah atau lantai.
Ø Bola terbuat dari bahan rotan atau fiber.
Lingkaran bola 41 sampai 43 cm.
c. Angka (
point )
Angka kemenangan untuk satu set adalah 21 point. Jika kedua regu
mendapat 20 angka sama, wasit meneruskan pertandingan setelah berunding dengan
regu yang menerima service untuk ditambah 5 angka. Jika kedua regu sama-sama
memenangi satu game maka diteruskan dengan game terakhir (rubber set). Pemenang
games (set) ke-3 adalah pemenang pertandingan itu. Angka kemenangan untuk set
ke-3 adalah 18 point.
d. Permulaan
Permainan
Sebelum permainan dimulai, wasit melakukan undian (Toss)
dengan mempergunakan uang logam (toss of coin) untuk memilih bola atau tempat.
Permainan dipimpin oleh seorang wasit dan seorang pembantu
wasit (wasit II) dengan dibantu oleh 6 orang penjaga garis (lines man) yang
duduk di 4 penjuru lapangan. Regu yang memilih bola yang pertama memulai
permainan (set) pertama, selanjutnya pemenang game (set) pertama memulai
permainan set kedua.
e. Sepakan
Permulaan
Ø Tekong (Server) itu hendaklah sebelah kakinya berada
dalam lingkaran.
Ø Apit Pelambung bola haruslah berdiri dalam lingkaran
(dibagian tengah lapangan).
Ø Apit yang seorang lagi haruslah berada di dalam
lingkaran penjuru lainnya.
Ø Regu yang menerima service boleh berdiri di mana
saja di dalam lapangannya.
Ø Service dianggap sah walaupun bola menyentuh jaring.
f. Kesalahan atau Pelanggaran
1. Bagi regu yang melakukan servis:
Ø Apit sebagai pelambung masih memainkan bola,
(melempar bola kepada teman sendiri, memantulkan, melempar dan menangkap lagi)
setelah wasit menyebut posisi angka/skor.
Ø Apit mengangkat kaki, menginjak garis, menyentuh
atau melewati bawah net ketika melakukan lambung bola.
Ø Tekong saat melakukan sepak mula bersamaan
sambil melompat.
Ø Tekong tidak menyepak bola yang dilambungkan
kepadanya.
2. Kesalahan atau pelanggaran bagi
regu yang menerima servis ialah berusaha mengalihkan perhatian lawan atau
mengganggu pihak lawan yang sedang berkonsentrasi.
3. Kesalahan atau Pelanggaran pada
kedua pihak:
Ø Ada pemain mengambil bola di lapangan lawan.
Ø Mempermainkan bola lebih dari tiga kali.
Ø Bola mengenai tangan.
Ø Menahan/menjepit bola diantara lengan dan badan dua,
dan diantara kaki dan badan.
g. Time Out
Setiap angka 11 maka
kedua regu diperkenankan untuk melakukan time out selama satu menit, dan
yang diijinkan hanya lima orang saja di garis belakang.
3.2
Peraturan Pertandingan Sepak
Takraw
1.
Lapangan
- Lapangan Sepaktakraw seukuran
dengan lapangan Badminton yaitu : 13,40 m x 6,10 m
- Sepaktakraw
dapat dimainkan dalam gedung atau diluar gedung (apabila dimainkan didalam
gedung maka tinggi loteng minimal 8 m dari lantai).
- Keempat
isi lapangan ditandai dengan cet atau lakban yang lebarnya 4 cm,
diukur dari pinggir sebelah luar.
- Areal
bebas minimal 3 m dari garis luar lapangan bebas dari rintangan
- Centre
cirle yaitu garis tengah dengan lebar 2 cm.
- Quarter
circle yaitu garis seperempat lingkaran dipojok garis tengah radius
90 cm diikur dari garis sebelah dalam.
- The
service circle adalah lingkaran service dengan radius 30 cm berada
ditengah lapangan, jarak dari garis belakang 2,45 m dan jarak dari titik
tengah garis lingkaran kegaris tengah (Centre Line) 4,25m, jarak
titik tengah lingkaran adalah 3,05m dari kiri dan kanan garis pinggir
lapangan.
2.
Ukuran Tiang Net
- Putra: Tinggi net 1,55m
dipinggir dan minimal 1,52 di bagian tengah.
- Putri:
Tinggi net 1,45m dipinggir dan minimal 1,42 di bagian tengah.
- Kedudukan
tiang 30cm diluar garis pinggir
3.
Jaring atau Net
- Net terbuat dari tali atau
benang kuat atau nilon, dimana tiap lubangnya lebar 6 – 8 cm.
- Lebar
net 70 cm dengan panjang 6,10 m.
4.
Bola Takraw
Terbuat dari plastik dimana awalnya adalah terbuat dari rotan, dengan ukuran :
- Lingkaran
42-44 cm untuk putra dan 43-45 cm untuk putri.
- Berat
adalah 170-180 gr untuk putra dan 150-160 untuk putri.
5.
Pemain-pemain
- Permainan ini dimainkan oleh 2
(dua) “Regu” masing-masing regu terdiri dari 3 (tiga) orang pemain dan
disetiap regu dilengkapi oleh 1 (satu) orang pemain cadangan.
- 1
(satu) dari tiga pemain diposisi belakang disebut back atau “Tekong”
sebagai penyepak mula untuk memulai permainan.
- Dua
orang berada didepan yang berada pada sebelah kiri tekong disebut
“Apit kiri” dan yang berada pada sebelah kanan tekong disebut “Apit
kanan”.
6. Kesalahan–kesalahan
a. Kesalahan Pihak Penyepak Bola
a. Kesalahan Pihak Penyepak Bola
- Apabila sebagai pelambung masih
memainkan bola, melemparkan bola pada teman sendiri, memantulkan, melempar
dan menangkap lagi setelah wasit menyebut posisi angka.
- Apabila
mengangkat kaki, menginjak garis, menyentuh atau melewati garis bawah net
ketika melakukan lambung bola.
- Tekong
melompat saat melakukan service, kaki tumpuan tidak berada dalam lingkaran
atau menginjank garis lingkaran servis.
- Tekong
tidak menyepak bola yang dilambungkan kepadanya.
- Bola
menyetuh salah seorang pemain sendiri sebelum bola melewati net.
- Bola
jatuh diluar lapangan.
- Bola
tidak melewati net.
b.
Kesalahan Pihak Penerima Service
Berusaha mengalihkan perhatian lawan seperti : (isyarat tangan, menggertak, bersuara keras atau membuat keributan).
Berusaha mengalihkan perhatian lawan seperti : (isyarat tangan, menggertak, bersuara keras atau membuat keributan).
c.
Kesalahan kedua Pihak
- Ada pemain yang mengambil bola
dilapangan lawan.
- Menginjak
dan melewati satu telapak kaki garis tengah.
- Ada pemain
yang melewati lapangan lawan, walaupun diatas atau dibawah net kecuali
pada saat ”The Follow Trugh Ball”
- Memainkan
bola lebih dari tiga kali.
- Bola
mengenai tangan.
- Menahan
atau menjepit bola antara lengan dan badan atau antara dua kaki dengan
bola.
- Bola
mengenai loteng atau pembetas lainnya.
7.
Sistem perhitungan angka
- Apabila penerima servis
melakukan ksesalahan otomatis akan memperoleh angka sekaligus melakukan
sepak mula lagi bagi penyepak mula.
- Angka
kemenangan setiap set maksimum 21 angka, kecuali pada saat posisi angka
20-20, pemenang akan ditentukan pada saat selisih dua angka sampai batas
akhir 25 poin, ketika 20-20 wasit utama menyerukan batas angka 25 poin.
- Memberikan
kesempatan istirahat 2 menit masing-masing pada akhir set pertama
atau kedua termasuk Tie Break.
- Apabila
masing-masing regu memnangkan satu set, maka pemain akan dilanjutkan
dengan set “Tie Break” dengan 15 poin kecuali pada posis 14-14, pemenang
akan ditentukan pada selisih dua angka sampai batas akhirnya angka 17.
- Sistem
perhitungan angka menggunakan Relly Poin
- Pergantian
pemain :1.
1. Setiap “Regu” hanya dapat melakukan
1 (satu) kali pergantian pemain dalam satu pertandingan.
2. Pergantian pemain diperbolehkan
setiap saat ketika bola mati melalui tim menejer atau pelatih yang disetujui
oleh official atau petugas pertandingan.3
3. Setiap regu dapat menominasikan
maximum dua orang cadangan tetapi hanya bolah melakukan pergantian pemain
kali.4. Pemain yang mendapat kartu merah dapat diganti dengan
ketentuan belum ada pergantian pemain sebelumnya.
8.
Posisi pemain pada saat service
- Sebelum permainan dimulai,
kedua regu harus berada dilapangan masing-masing dalam posisi siap
bermain.
- Dalam
melakukan sepak mula, salah satu kaki tekong berada dalam garis lingkaran
service.
- Kedua
apit kita melakukan servis harus berada pada seperempat lingkaran.
- Lawan
atau regu penerima servis bebas bergerak didalam lapangan sendiri.
9.
Official (petugas pertandingan)
Suatu
pertandingan harus dipimpin technikal sebagai berikut :
- 2 orang Technical Delegotate
- 6
orang juri (dewan hakim)
- 1
orang Official Refree
- 2
orang wasit (wasit utama dan wasit dua)
- 6
orang penjaga garis samping dan belakang
10.
Pinalty (hukuman)
Pemain yang menggar peraturan ini akan dikenakan sangsi atau
hukuman pernyataan dari wasit apabila :
- Memperlihatkan
sikap tidak sopan kepada pemain atau penonton juga pada wasit atas
keputusan yang diambil.
- Menghubungi
wasit yang bertugas dengan keras mengenai suatu keputusan yang diambil.
- Meninggakan
lapangan permainan tanpa permisi kepada wasit yang memimpin pertandingan.
- Memberikan
bola kepada pihak lawan dengan menggunakan kaki atau melemparkannya dengan
keras.
- Berkelakuan
tidak sopan selama permainan.
11. Apabila hal
tersebut dilanggar oleh seseorang pemain maka wasit menggunakan kartu sebagai
berikut:
1.1. Kartu Kuning
Sebagai tanda peringatan seorang pemain yang melakukan
pelanggaran terhadap tata tertib seperti yang diatas.
1.2.
Kartu Merah
- Apabila pemain telah menerima
kartu kuning pada pertandingan yang sama.
- Sikap
kasar dan tidak sopan seperti memukul, menendang, meludah dan lain-lain.
3.3
Teknik Dasar Sepak Takraw
a. Sepak
Sila
1. Berdiri
pada kedua kaki menghadap kea rah datangnya bola.
2. Berdiri
pada satu kaki,pada kaki kiri atau kanan.
3. Bila berdiri pada kaki kiri,maka
kaki kanan di tarik ke atas dan telapak kakinya menghadap lutut kaki kiri
kemudian di turunkan setinggi maya kaki,kaki kiri di tarik lagi ke atas sampai
setinggi lutut berulang-ulang.
4. Pemain
berdiri pada 2 kaki,kaki kiri di depan kaki kanan,berat badan bertumpu pada kaki kiri,menghadap pelambung bola.
Ø Bola lambung di ikuti dengan
pandangan mata,sehingga pemain mengetahui arah bola dan mem-prediksi kecepatan
bola dan tempat jatuhnya bola.
Ø Kedatangan bola di sambut
oleh kaki dengan posisi kaki sepak sila.bola menyentuh kaki di bawah mata
kaki,kaki kanan.bola di arahkan kembali kepada pelambung.
Ø Jarak pelambung dan penerima
lambungan di mulai 2m setelah lambungannya terarah dan tepat ke si pelambung di
tempat dia berdiri maka jaraknya dapat di perjauh.
Ø Arah bola dapat di
ubah-ubah.misalnya ke kiri atau ke kanan pelambung.ke atas kepala dan ke atas
jauh ke belakang si pelambung. Bila hal ini sudah dapat di lakukan maka pemain
ini dapat di nilai sudah menguasai teknik sepak sila.
·
Teknik
Dasar Sepak Sila :
1. Pemain
berdiri pada kaki kiri dan kaki kanan,memantul-mantulkan bola dengan kaki
kanan. Bola menyentuh bagian bawah mata kaki kanan. Pandangan di fokuskan
kepada bola.
2. Pantulan
bola di pertinggi dengan cara sepakan di perkuat.
3. Bila
gerak kaki kiri yang di gunakan untuk menpakan tubuh tetap berdiri relative
diam di tempat maka ini menunjukan bahwa anda sudah mahir melakukan sepak sila.
4. Sebaiknya
bila kaki kiri itu bergeser ke kiri ke kanan dan ke belakang sehngga bergerak
dalam lingkaran yang gairs tengahnya lebih dari 1m,ini menunjukkan bahwa sepak
sila anda belum stabil atau mantap.
·
Fungsi
Sepak Sila:
1. Sebagai
sepakan sajian awal (servis) atau sepak mula.
2. Untuk
menerima smes dan langsung di lambungkan dan di arhkan kepada apit kiri atau apit kanan.
3. Untuk
menyuguhkan umpan kepada smesser.
b. Sepak
Kuda
Sikap dasar dan gerakan sepak sila:
1. Pemain
berdiri pada kedua kaki menghadap datangnya bola.
2.
Kedatangan bola di sambut oleh ayunan kaki kanan dan bola memantul setelah
menyentuh arah punggung kaki kanan tersebut.Pandangan mata di fokuskan pada
bola.
3. Gerakan
tersebut di lakukan dengan konsentrasi pikiran di tujukkan kepada kawan regunya
atau kea rah daerah lawan melalui atas net (jaring).
4. Fungsi
sepak kuda adalah sebagai sepakan smes yaitu dengan cara melakukan gulingan
badan (seperti salto)dan sentakkan kaki pada waktu melakukan sepakkan.
c. Heading (
Sundulan Kepala )
Sikap dasar dan pelaksanaan heading :
1. Berdiri
pada kedua kaki menghadap kedatangan bola.
2. Heading
bisa di lakukan dengan dahi samping kanan/kiri kepala,dan belakang kepala.
3. Bola
datang setinggi kepala, maka kepala menyambutnya dengan suatu gerakan kaki atau
dan kepala guna membantu tenaga pantulan atau arah yang di perlukan.
4. Bola
berkecepatan tinggi cukup di sambut dengan kepala dan mengarahkannya.
5. Benturan
bola pada kepala cukup keras,sehingga si pemain harus memperhitungkan akan
‘risiko’ yang akan di rasakannya.
6. Fungsi
heading ini sebagai alat pembendung (blocking) atau smes juga di gunakan
sebagai umpan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sepak
Takraw adalah kata Malaysia untuk menendang. Takraw adalah kata Thai untuk bola
tenunan tangan awalnya digunakan dalam permainanJadi permainan adalah menendang
bola dasarnya. " Regu adalah Malaysia untuk "tim" empat orang,
tiga starter dan satu pemain pengganti.
Olah raga ini menjadi Takraw resmi dikenal sebagai . Takraw
adalah kata Malaysia untuk kick dan Takraw adalah kata Thai untuk bola tenunan,
karena itu Takraw secara harfiah berarti untuk menendang bola. Pemilihan
nama ini untuk olahraga pada dasarnya merupakan kompromi antara Malaysia dan
Thailand,dua negara raksasa olahraga.
DAFTAR PUSTAKA
Usli L (2009). Sepak Takraw. Bandung:
STKIP Pasundan Cimahi
www.m-fahrin.com/2012/08/olahraga-sepak-takraw-pengertian.htm
wawan-toech.blogspot.com/2011/04/definisi-sepak-takraw.html
konsultasisawit.blogspot.com/.../ukuran-lapangan-dan-aturan-sepak-t...
sulaiman-fikunnes.blogspot.com/2007/10/sepak-takraw.html
Anda sedang membaca artikel Makalah Sepak Takraw. Terimakasih atas kunjungan serta kesediaan Anda membaca artikel ini.
Jika memang bermanfaat, Anda boleh menyebarluaskannya dan jangan lupa untuk menyertakan sumber link dibawah ini:
0 comments:
Posting Komentar