EnsikloPenjas

Selasa, 26 Juni 2012

Tindakan Penelitian Kelas (PTK) Bola Basket - BAB III

BAB III
METODE PENELITIAN

Masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kemampuan teknik shooting bola basket frekuensi bola tembak pada SDN Ujungjaya I Kecamatan Ujungjaya Kabupaten Sumedang dilakukan penenlitian tindakan kelas (classroom action research).
Menurut Suharsimi (2006:3), “Penelitian tindakan kelas merupakkan suatu pencermatan terhadap kegiatan balajr berpa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan”
A.      Lokasi dan Waktu Penelitian
1.    Lokasi Penelitian
Lokasi tempat penelitian melaksanakan penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri Ujungjaya I yang beralamat di Desa Ujungjaya Kecamatan Ujungjaya Kabupaten Sumedang. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan kepada perimbangan sebagi berikut :
Pertama, peneliti merupakan salah seorang guru di SDN Ujungjaya I sehingga peneliti telah memahamin keadaan sekolaj, karakteristik siswa termasuk proses pembelajaran yang berlangsung dibandingkan dengan melakukan penelitian di sekolah dasar yang lain.
Kedua, meskipun penelitian tindakan ini dilaksanakan dengan intensif, tetapi relatif tidak menganggu tugas utama peneliti sebagai guru. Hal ini sesuai dengan salah satu prinsip penelitian tindakan kelas,                             yaitu bahwa “Peneltitian tindakan kelas apapun tidak boleh mengganggu tugas mengajar”. (Kasbolah, 1997:26)
2.    Waktu penelitian
Penelitian ini berlangsung selama empat bulan yang dimulai pada Februari 2009 samapai dengan bulan Mei 2009. Penelitian ini dimulai dengan observasi awal sampai berkhirnya tindakan sehingga diperoleh hasil dari penelitian tersebut.
B.       Subek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Ujungjaya terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan jumlah keseluruhannya adalah 22 orang siswa. Kebanyakan dari mereka adalah asli penduduk daerah itu. Apabila dilihat dari segi psikomotor kelas V sebelumnya. Latar belakang kehidupan sosial ekonomi orang tua kebanyakan sebagai buruh, dengan latarbelakang pendidikan kebanyakan hanya tamatan SD. Peneliti memilih kelas V sebagai objek dari penelitian, karena selain dengan permasalahan dalam pemahaman materi juga ingin mencoba meningkatkan prestasi, shingga kelas ini tidak dianggap mempunyai tingkat keterapilan gerak yang kurang jika dibandingkan dengan kelas-kelas terdahulu.

C.      Metode dan Desain Penelitian
1.    Metoden Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif berupa penelitian tindakan kelas yang lazim kita kenal dengan classrooom action research (penelitian tindakan kelas). Metode penelitian ini dipilih karena memberikan gambaran tentang perilaku siswa selama kegiatan belajar mengajar. Sutiyono (2005:1) mengemukakan bahwa :
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif yang lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Sejalan dengan sutiyono, bondan dan  taylor (Moleong, 2004:3) mendefinisikannya sebagai berikut : ''metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau peneliti  yang dapat diamati''. Metode penelitian kualitatif menurut Moleong (2004:3) mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a.       Berlatar alamiah pada konteks suatu keutuhan
b.      Manusia sebagai alat atau instrumen
c.       Menggunakan metode kualitatif
d.      Analisis data secara induktif
e.       Lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori subtantif yang berasal dari data
f.       Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka
g.      Lebih mementingkan proses daripada hasil
h.      Menghendaki ditetapkannya batas dalam penelitiannya atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian
i.        Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data
j.        Menyusun desain secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan
k.      Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama

Pengguna metode kualitatif ini sangat sesuai untuk kegiatan penelitian belajar mengajar karena yang dijadikan objek penelitian di dalam kegiatan belajar mengajar adalah siswa. Adapun peneliti adalah sebagai orang yang mengumpulkan data objek yang dijadikan alat pengumpul data utama. Menurut Moleong (2004) metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan yaitu :
a.       Metode Kualitatif  lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda.
b.      Metode Kualitatif menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden.
c.       Metode Kualitatif  lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

2.        Desain Grafis
Menurut Moleong (2004:236), “ Rancangan pada dasarnya merencanakan suatu kegiatan sebelum dilaksanakan”. Rancangan ini adalah rancangan penelitian tindakan kelas (Classroom action Research). Sebelum peneliti melakukan observasi tindakan lanjut, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi tindakan kelas  yang hasilnya dituangkan dalam rancangan penelitian. Hal ini sesuai dengan kriteria penelitian tindakan kelas yaitu : “masalah penelitian yang harus dipecahkan berasal dari persoalan praktek pembelajaran dikelas”. (Sugiyanto, 1997:5).
Dalam perencanaan penelitian menggunakan model spiral Kemmis dan Taggart (dalam wiraatmadja, 2005:66). Dengan sistem model spiral refleksi dari yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu rancangan pemecahan permasalahan. Model spiral itu tertera pada gambar dibawah ini :













Tahap pertama dalam penelitian ini yaitu plan (perencanaan) tindakan, dalam tahp ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, dimana, siapa dan bagaimana tindakan penggunaan metode  eksperimen tersebut dilakukan. Kegiatan ini dilakukan secara kolaborasi antara pihak yang melakukan tindakan (observer)  dan pihak yang mengamati proses (peneliti) jalannya tindakan.
Tahap kedua dalam tindakan ini yaitu pelaksanaan tindakan (action) yang merupakan implementasi isi rancangan. Dalam hal ini tentu saja penerapan metode eksperimen  dalam pembelajaran Penjas.
Tahap ketiga yaitu kegiatan pengamatan (observation), observasi dilakukan pada saat proses diterapkannya tindakan yaitu pada saat penerapan pembelajaran permainan bola tembak. Observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan dan memperoleh data baik kinerja guru maupun aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung sebagai bekal untuk perbaikan data siklus berikutnya.
Tahap keempat adalah kegiatan reflection (refleksi) merupakan kegiatan analisis, interpretasi dan aksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari hasi observasi untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan (kegiatan refleksi). Tahap ini dimaksudkan untuk nengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul kemudian dilakukan evaluasi (dilakukan antara guru, peneliti dan pihak lain yang terlibat) guna menyempurnakan tindakan selanjutnya pada siklus berikutnya.
Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut merupakan satu siklus atau satu putaran, artinya sesudah langkah ke empat, lalu kembali lagi ke pertama dan seterusnya. Jadi satu siklus adalah dimulai dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi untuk melakukan evaluasi.

D.      Prosedur Penelitian
Penyusunan prosedur yang akan dilakukan sangat penting dalam pelaksanaan sebuah penelitian. Adapun prosedur penelitian ini adalah berbentuk siklus yang akan dilaksanakan dalam dua atau tida siklus (tergantung keberhasilan)
1.         Tahap Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan ini menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Perencanaan tindakan dilakukan secar kolaboratif, misalnya antara guru dengan peneliti untuk membicarakan tentang pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang akan disampaikan.
Perencanaan tindakan merupakan kegiatan yang disusun sebelum melaksanakan tindakan, adapun perencanaan tindakan ini meliputi :
a.         Mengajukan permohonan izin kepada kepala sekolah SDN Ujungjaya I Kecamatan Ujungjaya Kabupaten Sumedang untuk mengadakan penelitian.
b.      Melakukan penelitian awal (observasi dan wawancara) untuk mengetahui permasalahan yang akan dicarikan pemecahannya.
c.       Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menerapkan media pembelajaran.
d.      Menyusun rancangan tindakan.
e.       Melaksanakn alat peraga dan bahan untuk melakukan pembelajaran.
f.       Mempersiapkan alat peraga dan bahan untuk melakukan pembelajaran.
g.      Menyusun lembaran observasi bagi guru dan siswa untuk melakukan pembelajaran (kinerja guru dan aktivitas siswa)

2.         Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan rancangan yang kemudian akan diikuti dengan kegiatan nonbesevasi dan refleksi. Dalam penelitian ini dilakukan tiga siklus dimana siklus sebelumnya yang akan dirasakan belum berhasil.

3.         Tahap Observasi
Observasi adalah pada saat proses diterapkan tindakan, yaitu saat tindakan berlangsung. Observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan dan memperoleh data baik kinerja guru maupun aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dapat dilakukan dengan menggunakan daftar obsevasi, catatan siswa yang kesemuanya dapat memberikan masukan tentang tindakan yang akan dilakukan di lapangan. Dalam penelitian ini peneliti menuliskan data yang diperoleh pada lembar observasi kenerja guru dan aktivitas sisea yang telah disediakan.

4.         Tahap Analisis dan Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan (siklus 1, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian melakukan evaluasi (dilakukan antara guru, penelitim dan pihak lain yang terkait) guna memberikan masukan untuk menyempurnakan tindakan selanjutnya yang akan dilaksanaka pada siklus-siklus berikutnya.

E.  Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.         Observasi
Observasi yaitu pengumpulan data dengan melakukan pengamatan terhadap suatu kegiatan baik langsung maupun tidak langsung. Observasi ini bertujuan untuk mengamati seluruh aktivitas yang dilakukan oleh    siswa juga kinerja guru pada saat pembelajaran shooting bola basket. Alat untuk mengumpulkan datanya berupa pedoman obsevasi (terlampir).
2.      Wawancara
               Wawancara disusun bersdasarkan pertanyaan-pertanyaan pengenai pendapat siswa selama pelaksanaan pembelajaran, dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang faktor-faktor kesulitan dan ketertarikan siswa tentang pembelajaran shooting bola basket melalui permainan bola tembak.
3.      Catatan Lapangan
            Catatan lapangan merupkan alat penting, karena akan membahas dan berguna sebagi alat perantara, yaitu apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium dan diraba denga catatan sebenarnya. Prose pelaksanaan dilakukan setiap selesai mengadakan penelitian. Hal ini selaras dengan pendapat Bogdan dan Biklen dalam Moleong (2005:209) bahwa : “Catatan lapangan adalah catatan yang tertulis tentang apa yang didengat, dilihat, dialami dan dipikirkan dalam angka pengumpulan data dan refleksi terhadap data penelitian kualitatif”.
4.      Kamera Foto
            Kamera foto yang digunakan untuk merekam kejadian selama pelaksanaan pembelajaran, juga sebagai alat untuk memberikan gambaran tentang apa yang telah terjadi dalam masalah penelitian. Menurut Bogdan dan Biklen dalam Maleong (2005:160) bahwa : “Ada duan katergori foto yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto yang dihasilkan orang dan yang dihasilkan oleh peneliti sendiri.
5.      Tes
            “Tes adalah serentetan atau latihan serta alat latihan lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok” (Suharsini, 2006:150). Tes digunakan untuk mengatur dan mengetahui kemampuan serta pemahaman siswa setelah model pembelajaran permainan bola tembak dilaksanakan adalah tes perbuatan.
Tes yang digunakan adalah Tes Perbuatan yaitu tes shooting bola basket.
Aspek yang dinilai adalah :
1.      Sikap awal            = Berdiri lutut ditekuk lebih 120o
= Kedua tangan memegang bola didepan wajah
= Badan tegak

2.      Pelaksanaan           = Mata melihat ke sasaran
= Kedua tangan mendorong bola shooting
= Diikuti dengan meluruskan kedua tungkai

3.      Gerakan lanjutan   = menekuk lutut
= Keduan tangan didepan dada
= Badan tegak

4.      Hasil shooting = Jika masuk nilai 2
Gambar:



Gambar 3.2
Melempar bola ke dalam lingkaran basket


F.   Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1.      Pengolahan Data
Teknik oengolahan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tahap pengumpulan, kodefikasi dan kategori data. Pada tahap ini data mentah yang diperoleh dari berbagai instrumen meliputi observasi, tes hasil balajar dirangkum serta dikumpulkan. Data ini diperoleh dari observasi dan keterampilan. Dalam keterampilan data diperoleh dari kegiatan siswa dan guru tentang penerapan metode eksperimen, siswa dan guru diberi kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya. Sedangkan observasi data diperoleh dari sebuah pengamatan. Pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran serta hambatan-hambatan apa saja yang dialami siswa dalam pembelajaran.
2.      Analisis Data
Analisis dalam penelitian dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama silapangan dan setelah selesai di lapangan. Analisis data yang akan dilakukan secara kualitatif, mengkategorikan dan mengklarifikasi berdasarkan analisis kemudian ditafsirkan dalam konteks keseluruhan permasalahan penelitian. Adapun langkah-langkah pengolahan data adalah sebagai berikut :
a.         Kategori dan kodifikasi. Pada taha ini data yang telah terkumpul kemeudian diseleksi dan dihimpun sesuai dengan kerakteristiknya.
b.         Redukasi data. Pada tahap ini data yang terkumpul di lapangan, setelah dikategorikan kemudian dikodifikasikan dalam laporan.
c.         Klasifikasi data, untuk melihat gambaran data secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu.
G.      Validasi Data
Validasi data dalam penelitian ini merujuk pada pendapat Hopkins (Wiraatmadja, 2005:168-171) bahwa untuk mengetahui sebuah data menggunakan :
1.      Saturasasi atau penjenuhan, yakni situasi dimana tidak ada data tambahan yang ditemukan untuk membuat ranah dan kategori. Pada saat teknik saturasasi digunakan dalam situasi penelitian kelas menunjukan bahwa hipotesis dari observasi diuji secara berulang-ulang shingga diperoleh tingkat kebenaran atau keyakinan yang tinggi terhadap hasil suatu tindakan.
2.      Member Chek, yakni memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber, apakah keterangan itu sifatnya tetap sehingga dapa dipastikan kebenarannya atu tidak.
3.      Triangulasi, yaitu memeriksan kebenaran data yang diperoleh dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara kolaboratif.
4.      Audit Trail, yakni mencek kebenaran hasil penelitian beserta prosedur dan metode pengumpulan data dengan cara mendiskuksikan hasil-hasil temuan bersama teman-teman sekelompok.
5.      Expert Opinion, yaitu pengecekan terakhir terhadap kasahihan temuan penelitian kepada pakar profesional di bidangnya.
Dalam hal ini peneliti melakukan tiga teknik dalam validasi data yaitu :
a.      Member Chek
Dalam proses ini data atau informasi yang diperoleh peneliti selama observasi dikonfirmasikan pada guru dan siswa melalui refleksi pada akhir tindakan. Data-data hasil observasi diperiksa kembali kebenarannya melalui diskusi dengan siswa pada akhir tindakan, shingga data atu informasi akan tetap dan data akan terjada kebenarannya.
b.      Triangulasi
Untuk mendapatkan derajat kepercayaan terhadap data secara optimal. Maka dalam triangulasi ini peneliti melkukan wawancara dengan guru dan siswa, tujuannua adalah untuk mendapatkan perspsi dari guru dan siswa terhadap penerapan metoda eksperimen untuk meningkatkan pemahaman siswa terhdapa shooting bola basket. Hasil triangulasi ini kemudian dijabarkan dalam bentuk hasil observasi.
c.    Expert Opinion
Untuk memvalidkan data, peneliti berkonsultasi pada pakar yang lebih profesional. Dalam hal ini peneliti mengkonsultasi temuan kepada pembimbing/dosen penjas untuk meminta nasihat, memerikas dan merevisi data penelitian sehingga metode ini benar-benar dapat meningkatkan pemahan siswa terahadap teknik shooting bola bakset.






Modul lainnya yang sama KLIK disini!!

Bookmark and Share

JANGAN LUPA KLIK IKLANNYA YAA..
1 X KLIK SANGAT BERARTI

Anda sedang membaca artikel Tindakan Penelitian Kelas (PTK) Bola Basket - BAB III. Terimakasih atas kunjungan serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Jika memang bermanfaat, Anda boleh menyebarluaskannya dan jangan lupa untuk menyertakan sumber link dibawah ini:

http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2012/06/tindakan-penelitian-kelas-tpk-bola_9139.html

0 comments:

Posting Komentar