EnsikloPenjas

Senin, 18 Februari 2013

Kemampuan Tes Biomotorik


Status kondisi fisik seseorang / atlet dapat di ketahui dengan cara penilaian yang berbentuk tes kemampuan. Untuk mengukurnya terdapat 5 komponen biomotorik yaitu kekuatan, daya tahan, kecepatan, koordinasi kelentukan.
Pada cabang atletik yang di butuhkan untuk mengetahui kondisi fisik atlet dari 5 komponen di atas ada 3 komponen yaitu :
1.      Kekuatan
2.      Daya tahan
3.      Kecepatan

Berikut adalah macam tes kondisi fisik dari 3 komponen biomotorik :
1.      Kekuatan :
tes ini untuk mengetahui kemampuan kekuatan otot seseorang. Tes yang dilakukan yaitu pada otot lengan, tungkai, perut dan pinggang.
Pada otot lengan dilakukan tes dengan push up, dengan benar, yaitu menumpu dengan telapak tangan, jarak antara telapak tangan selebar bahu, dan jarak antara kaki selebar bahu, di saat menurunkan berat badan sudut sikunya berada di sisi badan, saat menaikkan berat badannya kedua tangan lurus. Tujuan untuk menguatkan otot lengan, bagi atlet pemula lamanya push up sesuai dengan kemampuannya. Sedangkan Bagi atlet berpengalaman  ditargetkan jumlah ulangannya.
Pada otot tungkai : untuk menguatkan otot tungkai dilakukan tes dengan lompat kijang dan lompat jangkit dan Jarak setiap lompatan diukur panjangnya.
Pada otot perut : untuk menguatkan otot perut dilakukan tes dengan sit up. Untuk atlet  pemula lamanya sit up sesuai dengan kemampuannya sedangkan untuk atlet berpengalaman ada target dalam jumlah pengulangannya.
Pada otot pinggang : untuk menguatkan otot pinggang dilakukan tes dengan back up.
2.      Daya tahan :
tes ini untuk mengetahui kemampuan kardio vasculair system di dalam mengelola O2 dalam tubuh yang di pergunakan pada waktu kerja berat. Kemampuan ini di kenal dengan symbol vO2 max.
Tes yang di lakukan untuk mengukur daya tahan adalah dengan melakukan balke tes, atau lari selama 15 menit, tes ini dilakukan di lapangan terbuka dengan jarak 1 putaran 400 m dan d hitung berapa putaran atau seberapa jauh jarak yg d tempuh oleh atlet tersebut selama 15 menit.
Rumus pengukuran : Vo 2 Max = [ x meter : 15 – 133 ] x 0.172 + 33.3
Keerangan : satuan vO2 max = ml/kg bb/menit
                                X meter = jarak tempuh tes
3.      Kecepatan :
tes ini untuk mengukur kecepatan seseorang dalam bergerak. Tes atau standart  yang biasa di gunakan adalah tes kecepatan dengan lari cepat 30 m, 60 m dan 100 m lintasan lurus, masing-masing 1X pengulangan.

Teknik dalam atletik

1.      Lakukan tes dengan menarik 1 garis lurus kurang lebih 20m, kedua kaki mendarat pada satu garis lurus, lakukan dengan ayunan tangan membentuk sudut siku paling sempit 90 derajat, bahu tidak ikut bergerak dan ayunan tangan tidak berubah pada sudut 90 derajat. kaki yg mendarat ke  tanah dengan telapak kaki bagian depan dan telapak kaki bagian belakang hanya menyentuh sedikit. Pandangan lurus ke depan.
2.      Dengan kordinasi ( gerak dasar atletik )
-          Gerakan-gerakan dasar atletik atau kordinasi di gunakan Untuk memperbaiki teknik berlari, selain itu dapat mengatasi atlet yang berlari duduk atau dengan kata lain pinggul tidak ikut terangkat.
-          Untuk memperluas langkah kaki dalam berlari dengan memperbanyak gerakan lari kijang.
-          Gerakan angkat lutut/paha dan mencakar agar pada saat berlari paha ikut terangkat sehingga langkah menjadi luas ke depan.
-          Untuk nomor lompat, perbanyak gerakan dasar atletik yaitu hoping dan skiping/ step.


Bookmark and Share

JANGAN LUPA KLIK IKLANNYA YAA..
1 X KLIK SANGAT BERARTI

Anda sedang membaca artikel Kemampuan Tes Biomotorik. Terimakasih atas kunjungan serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Jika memang bermanfaat, Anda boleh menyebarluaskannya dan jangan lupa untuk menyertakan sumber link dibawah ini:

http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2013/02/kemampuan-tes-biomotorik.html

0 comments:

Posting Komentar