EnsikloPenjas

Senin, 26 Desember 2011

Alam Semesta

A.    Pembentukkan Alam Semesta dan Tata Surya

1.      Teori Terbentuknya alam semesta
a.       Teori Ledakan
Teori ledakan bertolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar, meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti.  Massa itu kemudian berserak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan.  Setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserak itu berbentuk kelompok-kelompok galaksi yang ada sekarang. Mereka terus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori ini didukung oleh kenyataan dari pengamatan bahwa galaksi-galaksi itu bergerak menjauhi titik pusat yang sama.
b.      Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori ini berlandaskan pemikiran bahwa ada suatu siklus dari alam semesta, yaitu “mass ekspansi” dan “masa kontraksi.”   Diduga bahwa siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun.
Dalam masa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya.  Ekspansi ini didukung oleh adanya tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur-unsur yang berbentuk menyusut dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi.
Kedua teori ini (teori ledakan maupun teori ekspansi) mendukung suatu kebenaran  bahwa partikel-partikel yang ada pada zaman sekarang berasal dari partikel yang ada pada zaman dahulu.  Berdasarkan teori ekspansi dan kontraksi maka sebenarnya alam semesta ini tidak berawal dan tidak berakhir.
2.      Masalah Tata Surya
Tata surya berarti adanya suatu organisasi yang teratur pada matahari.  Dahulu orang mengira bahwa bumi yang kita tempati ini adalah pusat jagat raya. Artinya benda-benda langit yang kita lihat seperti matahari, bulan, planet-planet dan bintang-bintang bergerak mengelilingi bumi. Tetapi ternyata perkiraan itu salah.. Orang yang pertama kali menentang bahwa bumi bukan pusat jagat raya adalah Nicolai Copernicus (1473-1543). Copernicus meneliti jagat raya hampir setiap malam, dia mencatat posisi bintang-bintang. Dan menyadari bahwa ternyata posisi bintang tersebut selalu berubah tiap tahunnya. Logikanya jika benda-benda langit itu mengelilingi bumi maka posisi dari benda-benda langit tersebut tidak akan berubah. Selain itu Copernicus juga mengamati bahwa planet-planet memancarkan cahaya yang berubah-ubah kekuatannya. Hal ini terjadi karena jarak antara bumi dan planet berubah-ubah dan ini tidak mungkin terjadi jika bumi menjadi pusat jagat raya. Sekarang kita mengetahui bahwa bumi bukan pusat dari jagat raya. Bumi hanyalah sebuah planet yang ada di dalam sebuah sistem yang disebut tata surya di mana matahari (=surya) menjadi pusatnya. Bahkan kita juga sekarang sadar bahwa matahari bukan juga pusat dari jagat raya. Matahari hanyalah sebuah bintang dan ada begitu banyak bintang di jagat raya. Jutaan bahkan mungkin milyaran bintang ada di jagat raya. Matahari dan tata surya melayang-layang di jagat raya yang maha luas yang kita tidak pernah tahu di mana pusatnya.  Seperti disebut di atas bumi ada di dalam sebuah sistem yang disebut tata surya. Tata surya kita terdiri dari matahari sebagai pusat dan 9 planet yang bergerak mengelilinginya. Susunannya adalah sebagai berikut :
·      Matahari
·      Merkurius
·      Venus
·      Bumi
·      Mars
·      Jupiter
·      Saturnus
·      Uranus
·      Neptunus
·      Pluto
Selain planet-planet ada juga benda langit lainnya yang disebut satelit. Satelit adalah benda langit yang mengelilingi sebuah planet. Contohnya adalah bulan. Bulan adalah satu-satunya satelit bumi. Bulan bergerak mengitari bumi. Planet-planet yang lain juga memiliki satelit bahkan lebih dari satu. Misalnya Mars memiliki 2 satelit namanya Phobos dan Deimos. Saturnus memiliki satelit terbanyak :19 satelit.   Hampir semua planet memiliki satelit kecuali Merkurius dan Venus.
a.      Matahari
Matahari adalah pusat dari tata surya. Ukuran garis tengah matahari adalah 100 kali lebih besar dari bumi, sehingga jika matahari itu kita anggap sebagai wadah kosong, maka matahari bisa menampung lebih dari 1 juta bumi.  Bagi kita matahari itu super besar, tetapi ternyata di jagat raya matahari termasuk bintang yang ukurannya kecil. Masih ada bintang yang besarnya seratus kali dari matahari .      Jarak matahari dan bumi adalah  sekitar 150 juta kilometer. Walaupun jaraknya jauh, panas yang berasal dari matahari masih bisa kita rasakan! Apalagi kalau pada siang hari bolong, kita akan merasakan teriknya matahari. Kalau begitu seberapa panas ya matahari itu ? Suhu di permukaan matahari mencapai 6000°C.  Oleh karena itu di dalam matahari tidak ada benda padat. Semuanya berupa gas.
b.      Merkurius
Merkurius adalah planet terdekat dengan matahari. Jaraknya dari matahari adalah sekitar 57 juta kilometer. Karena dekatnya dengan matahari, maka suhu di sana sangat panas pada siang hari yakni sekitar 427°C. Tetapi pada malam hari suhunya menjadi sangat dingin bisa mencapai -178°C. Sedangkan jaraknya dengan bumi 92 juta kilometer.  Semua planet berputar pada sumbunya. Perputaran itu disebut rotasi. Merkurius berputar lambat, satu putaran membutuhkan 58,6 hari. Selain berputar pada sumbunya semua planet bergerak mengelilingi matahari. Gerakan ini disebut gerakan orbital. Berbeda dengan gerakan rotasinya yang lambat, masa orbital Merkurius tergolong cepat yakni hanya membutuhkan 88 hari. Bandingkan dengan bumi yang membutuhkan waktu satu tahun (365,25 hari).  Merkurius adalah planet terkecil setelah Pluto. Ukurannya hanya 27% dari ukuran bumi. Permukaan Merkurius benjol-benjol mirip dengan permukaan bulan. Benjolan-benjolan itu muncul sebagai akibat benturan dengan meteor.
c.       Venus
Planet kedua adalah Venus. Planet ini memancarkan sinar paling terang oleh karena itu sering disebut Bintang Fajar atau Bintang Senja. Jika langit sedang cerah pada pagi atau senja, lihatlah ke arah matahari terbit (pada pagi hari) atau tenggelam (pada sore hari), kamu akan melihat sebuah benda langit seperti bintang yang bercahaya cukup terang. Itulah planet Venus, bukan bintang. Planet, seperti juga bulan tidak menghasilkan cahaya sendiri. Cahaya planet berasal dari cahaya matahari yang dipantulkannya. Mengapa Venus dapat terlihat lebih terang dibanding planet lainnya ? Penyebabnya adalah karena Venus memiliki atmosfir berupa awan tebal berwarna putih. Atmosfir inilah yang memantulkan cahaya matahari sehingga terlihat berkilau oleh kita di bumi.  Venus adalah planet yang paling dekat dengan bumi. Ukurannya pun hampir sama dengan bumi hanya lebih kecil sedikit. Diameternya kira-kira 12100 kilometer (bumi memiliki diameter 12755 kilometer). Venus berotasi sangat lambat. Satu putaran rotasi membutuhkan waktu 243 hari. Sebaliknya Venus masa orbital cukup cepat yakni 225 hari. Jadi di Venus 1 tahun Venus lebih cepat dari pada 1 hari Venus
d.      Bumi
Bumi adalah planet ketiga. Di sinilah kita manusia hidup. Sampai sekarang kita masih bertanya-tanya apakah kehidupan seperti yang ada di bumi hanya ada di bumi. Jika kita menyadari bahwa jagat raya ini amat luas dan bumi ibarat setetes air di dalam samudra, kemungkinan itu ada. Tetapi untuk lingkup tata surya sudah dapat dipastikan hanya di bumi sajalah terdapat kehidupan yang sangat berkembang.  Sebagian besar permukaan bumi berupa lautan yakni 70% dari seluruh permukaan. Sisanya adalah daratan yang tersusun dari dataran, gunung dan lembah. Bumi dilingkupi oleh atmosfer. Sebagian besar atmosfer bumi terdiri dari gas Nitrogen (4/5 bagian), sisanya (1/5 bagian) berupa gas Oksigen. Terdapat pula gas-gas lain tetapi kadarnya sangat kecil.   Walaupun bumi adalah tempat hidup kita, banyak hal tentang bumi yang belum kita ketahui. Rahasia-rahasia yang terkandung di dalam perut bumi dan dari dasar samudra masih banyak yang belum terungkap. Tahukah kalian bahwa umur bumi diperkirakan sudah mencapai 4,5 milyar (4.500.000.000) tahun.   Bumi memiliki sebuah satelit yakni bulan. Bulan bergerak mengelilingi bumi, dan waktu yang dibutuhkan untuk satu putaran adalah 29,5 hari. Kita dapat melihat dengan jelas bulan pada malam hari karena bulan memancarkan cahaya. Bulan seperti juga planet tidak menghasilkan cahaya sendiri, cahaya tersebut berasal dari matahari yang dipantulkan oleh bulan/planet.
e.       Mars
Planet berikutnya adalah planet Mars. Planet Mars disebut juga planet Merah karena memang terlihat bercahaya merah dari bumi. Warna merah tersebut disebabkan oleh karena permukaan planet Mars diselimuti debu merah karat. Dibandingkan dengan bumi, ukuran Mars hanya separuh dari ukuran bumi. Tetapi Mars memiliki 2 satelit yaitu Phobos dan Deimos sedangkan bumi cuma satu.  Semula orang mengira ada kehidupan di Planet Mars. Untuk membuktikan dugaan ini, Amerika Serikat meluncurkan 2 pesawat Viking yang kemudian mendarat di Mars pada tahun 1976. Pesawat ini membawa contoh tanah dari Mars. Tetapi sayangnya dari hasil penelitian atas contoh tanah tersebut tidak ditemukan cukup bukti yang mendukung adanya kehidupan di Mars.  Lama rotasi Mars adalah  25 jam (bandingkan dengan bumi yang 24 jam) dan masa orbitalnya adalah 687 hari.
f.       Jupiter
Planet di urutan ke-lima adalah Jupiter. Jupiter adalah planet terbesar di tata surya kita. Garis tengahnya mencapai 11 kali garis tengah bumi. Jika Jupiter kita bayangkan sebagai sebuah wadah kososng, maka Jupiter dapat menampung 1310 buah planet bumi.  Tetapi tidak sebanding dengan ukurannya, berat Jupiter hanya 2 ½ kali dari planet bumi. Planet ini ternyata tidak padat, tetapi lembek seperti bubur. Permukaannya berupa gas helium dan hidrogen cair yang terbungkus awan yang bergolak.  Jupiter berputar pada porosnya sangat cepat (rotasi). Hanya dibutuhkan waktu 10 jam ! Dan ini adalah rotasi tercepat di tata surya. Jika dihitung kecepatan rotasi Jupiter adalah 35400 km/jam sedangkan bumi 1610 km/jam. Tetapi untuk mengelilingi matahari (orbital), Jupiter membutuhkan waktu jauh lebih lama yakni 12 tahun.   Jupiter memiliki banyak sekali satelit yakni 16 buah. Empat buah satelit berukuran besar dan diberi nama : Ganymede (satelit terbesar di tata surya), Callisto, Europe dan Io. Dua belas satelit lainnya berukuran kecil dan diberi nama : Almathea, Himalia, Elara, Pasiphae, Sinope, Lysithea, Carme, Ananke, Leda (terkecil), Thebe, Adrastea dan Metis.

g.      Saturnus
Planet ke-enam tata surya ini sangat unik. Saturnus memiliki cincin-cincin yang mengitarinya. Cincin-cincin tersebut tidak lain dari potongan jutaan es yang mengelilingi Saturnus.  Saturnus adalah planet kedua terbesar di tata surya. Diameternya adalah 120.660 km atau 9 kali diameter bumi. Lama putaran rotasinya adalah 10 jam 14 menit (tercepat kedua setelah Jupiter) sedangkan masa orbitalnya 29.5 tahun.  Saturnus memiliki satelit paling banyak yakni 19 buah satelit ! Satelit yang terbesar adalah Titan, sedangkan satelit lainnya adalah : Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Hypherion, Iapetur, Phobe, Janus, Epimethius, Telesto, Calypso, Atlas, Pandora, Helene, Prometheus dan Pan. Satu satelit lagi belum diberi nama.
Planet ke-tujuh ini merupakan planet yang terdiri dari gas! Bukan dari tanah padat seperti di bumi. Keadaan di Uranus dingin dan beku. Suhu di permukaannya berkisar antara -233°C sampai 213°C.
Gas utama pada udara Uranus adalah Hidrogen, kemudian diikuti methana dan Helium.  Seperti Saturnus, Uranus ternyata memiliki cincin. Tetapi berbeda dengan cincin yang terdapat di Saturnus, cincin Uranus tipis dan sampai sekarang telah ditemukan 9 lapis cincin Uranus.  Masa orbital Uranus adalah 84 tahun. Waktu rotasi Uranus adalah 15 ½ jam. Arah rotasi Uranus berlawanan dengan arah rotasi bumi. Uniknya lagi Uranus berotasi pada sisinya seperti sebuah gasing yang rebah. Akibatnya satu sisi planet terus-menerus mengalami siang selama 42 tahun, sedangkan sisi lainnya terus-menerus mengalami malam selama 42 tahun.  Uranus paling tidak memiliki 15 satelit. Dua yang terbesar adalah Oberon dan Titania. Satelit terbesar adalah Oberon dan terkecil adalah Miranda.

i.        Neptunus
Gambar 11. Planet Neptunus
Neptunus adalah planet ke-8. Seperti Uranus, planet ini adalah planet gas. Kondisi di Neptunus hampir mirip dengan Uranus. Diameter Neptunus adalah 49.500 km. Jika Neptunus adalah sebuah wadah kosong maka Neptunus bisa menampung 60 buah bumi. Masa rotasinya adalah 18 jam sedangkan masa orbitalnya adalah 165 tahun.  Neptunus memiliki 8 satelit. Yang terbesar adalah Triton. Para ahli memperkirakan 100 juta tahun lagi jarak Triton dengan planet Neptunus akan cukup dekat sehingga Triton akan tercabik sebagian.
Sejak tahun 1984 para ahli telah menduga bahwa Neptunus memiliki cincin. Dugaan ini terbukti setalah pesawat angkasa Voyager 2 berhasil mendekati Neptunus dan memastikan bahwa Neptunus memiliki paling tidak 3 lapis cincin.
j.        Pluto
k.      Planet terakhir adalah Pluto. Planet ini adalah yang terkecil di tata surya. Ukurannya bahkan lebih kecil dari bulan. Keadaan di Pluto sangat dingin dan beku. Pada titik terjauh dari matahari, gas-gas yang ada di permukaan seperti metan, nitrogen dan karbondisoksida membeku. Baru pada titik terdekatnya dengan matahari gas-gas ini menguap dan membentuk atmosfir sementara.
Waktu rotasi Pluto adalah 6 1/3 hari dan masa orbitalnya 248 tahun. Yang unik dari orbital Pluto adalah, ada suatu masa yakni selama 20 tahun Pluto memotong orbit Neptunus. Sehingga pada masa itu Neptunus adalah planet terjauh. Peristiwa ini terjadi terakhir kalinya adalah antara Januari 1979 sampai dengan Februari 1999.  Pluto memiliki sebuah satelit bernama Charon. Ukuran Charon setengah dari ukuran Pluto. Permukaan Charon diperkirakan tersusun dari air dan es.

3.      Bumi sebagai Planet
Bumi adalah salah satu planet bersama-sama dengan planet lain mengelilingi matahari.  Bumi bergerak mengelilingi matahari dalam satu putaran penuh memerlukan waktu 365 ¼ hari.  Waktu yang dipakai oleh bumi untuk mengitari matahari disebut satu tahun.  Jadi waktu satu tahun sebuah planet adalah lamanya planet mengelilingi matahari satu kali.  Bumi bergerak mengelilingi matahari dalam suatu lintasan hamper bulat.  Garis lintasan ini dikenal dengan nama orbit.  Selain berputar mengelilingi matahari, bumi juga berputar pada sumbunya yang dikenal sebagai rotasi.  Untuk perputaran pada sumbunya dalam satu putaran penuh, bumi memerlukan waktu 23 jam 35 menit 9 detik. 
Apabila dilihat dari kutub utara, rotasi bumi berlawanan arah dengan jarum jam, bergerak dari arah barat ke timur.  Akibat dari gerakan ini terjadilah pergantian hari, pergantian siang dan malam.  Gerakan ini menyebabkan benda-benda langit seolah-olah bergerak vertical di atas bila diamati di ekuator.  Namun,  bila diamati dari kutub seolah-olah benda langit berada di kaki langit atau sejajar dengan kaki langit.  Terjadinya perubahan siang dan malam akan dialami oleh seluruh permukaan bumi secara bergiliran.
Lintasan bumi mengelilingi matahari tidak betul-betul bulat, melainkan agak lonjong.  Karena lintasan yang lonjong ini, kadang-kadang bumi melintas dekat matahari, kadang-kadang jauh.  Pada bulan Juni, bumi belahan utara mengalami musim panas, sedangkan pada bulan Desember, bumi belahan utara mengalami musim dingin.  Pada bulan Juni sumbu utara bumi condong ke matahari sehingga siang hari jatuh di kutub utara.  Oleh karena itu selama enam bulan kutub utara tidak pernah mengalami malam hari.  Selama itu, matahari tidak pernah tenggelam dan tetap berada di atas kaki langit, memutari kutub setiap hari.  Baru pada bulan Desember,  kutub utara mengalami malam hari, karena cahaya matahari terhalang oleh cembungnya bola bumi.  Baru pada bulan Desember, kutub selatan mengalami siang hari karena cahaya matahari jatuh di atas kutub selatan.  Dengan demikian pergantian siang dan malam di daerah kutub enam bulan sekali.
Makin jauh suatu daerah di permukaan bumi dari daerah kutub, pergantian siang dan malamnya makin pendek.  Di daerah khatulistiwa, pergantian berlangsung hampir tetap, yaitu 12 jam sekali.  Hal ini dapat dilihat dari cahaya matahari yang tetap menimpa bagian khatulistiwa, tanpa terpengaruh oleh kemiringan sumbunya, sehingga perubahan siang dan malam berjalan sesuai dengan perputaran bumi pada sumbunya. 
Bumi tidak memiliki cahaya sendiri, walaupun begitu bukan berarti bumi secara keseluruhan dingin.  Sebenarnya keadaan di bagian dalam bumi sangat panas, walaupun tidak sepanas matahari.  Pada kedalaman beberapa kilometer, karang-karang di dalam bumi sedemikian panasnya, sehingga mencair.
Tanpa udara di sekeliling bumi tidak satu makhluk pun dapat hidup.  Udara di  bumi tidak melayang terlalu jauh ke angkasa.  Semakin tinggi lapisan, udara semakin tipis.  Di atas 400 km dari bumi, hampir tidak terdapat udara dan jarak pertengahan antara bumi dan bulan, sama sekali tidak ada udara.

4.      Struktur Bumi
Telah diketahui bahwa bumi adalah salah satu planet bersama-sama dengan planet lain mengelilingi matahari, berbentuk bola agak elips, dengan jari-jari terbesar di ekuator dan terkecil di kutub.  Bumi bukanlah bola yang pejal, tetap terdiri atas lapisan-lapisan yang memiliki sifat fisika dan kimia yang berbeda-beda.  Studi seismologi dengan menggunakan sifat-sifat gelombang gempa dengan teknologi mutakhir, selain dapat menentukan bidang-bidang batas antar perlapisan, juga dapat mencitrakan bentuk struktur interior bumi secara lebih detail.  Berdasar studi penjalaran gelombang seismic, secara umum perlapisan bumi terbagi atas tiga lapisan besar, yaitu : kerak bumi, mantel dan inti bumi.
Kerak Bumi (crust), mempunyai kedalaman bervariasi antara 10-65 km.  Kerak bumi merupakan lapisan pembentuk bumi yang paling tipis, yang membangun 2% dari volume bumi dan 1% dari massa bumi, terdiri atasdelapan unsur utama penting, yaitu oksigen (46,6%), silikon (27,7%), aluminium (8,1%), besi (5%), kalsium (3,6%), natrium (2,8%), kalium (2,6%), magnesium (2,1%) dan lain-lain (1,5%).  Kerak bumi dikategorikan menjadi dua, yaitu kerak benua dan kerak samudra.  Kerak samudra merupakan 71% dari seluruh kerak bumi, dengan ketebalan dapat mencapai 10 km.  Sedangkan kerak benua umumnya lebih tebal dan dapat mencapai 65 km, terutama pada daerah pegunungan (misalnya pegunungan alpen, Andes dan Himalaya).
Mantel Bumi (Mantel), terletak di bawah kerak bumi sampai kedalaman sekitar 2900km, merupakan pembentuk 82% volume bumi dan merupakan 68% dari massa bumi.  Secara lebih detail mantel ini masih terbagi atas : mantel atas, zona transisi, dan mantel bawah.  Komponen utama pembentuk mantel adalah besi, oksigen, silikon dan magnesium.
Inti Bumi (Core),  di bawah mantel sampai kedalaman sekitar 6370 km, hasil studi gelombang gempa menunjukkan bahwa inti bumiterbagi lagi atas : inti luar yang bersifat cair dan inti dalam bumi yang bersifat padat.  Inti bumi merupakan 31% dari massa dan 16% dari volume bumi.  Komponen utama pembentukknya adalah besi dan sedikit nikel.  Temperatur inti luar bumi diperkirakan mencapai 3700-4300 derajat Celcius.
Pembagian perlapisan bumi juga sering didasarkan atas sifat-sifat deformasi dari material pembentuk bumi, sehingga lapisan interior bumi dapat di bagi atas :
·               Lithosfera, dengan kedalaman kurang lebih antara 50 – 200 km;
·               Astenosfera, di bawah lithosfera sampai kedalaman kurang lebih 700 km;
·               Mesosfera, di bawah astenosfera sampai kedalaman kurang lebih 2900 km;
·               Inti luar, di bawah mesosfera sampai kedalaman 5200 km, dan
·               Inti dalam, di bawah inti luar sampai kedalaman 6370.
5.      Pembentukkan Benua dan Samudra
1.             Terbentuknya Benua
Benua adalah bagian bumi yang disebut Lithosfera yang tidak tertutup oleh perairan.  Terdapat beberapa teori terbentuknya benua yang setiap tahap berkembang dan menjadi teori yang mantap.
Alfred Lothar Wegener (1880-1930) seorang ahli geofisika dan meteorologi bangsa Jerman, mengemukakan bahwa celah di Atlantik, Samudra Hindia, dan laut di sebelah selatan terjadi secara bertahap dan perlahan.  Bumi pada mulanya merupakan suatu benua besar (supercontinent) yang disebut Pangaea (225 juta tahun yang lalu).  Benua besar tersebut retak dan bergeser menjauhi satu dari yang lain, sehingga terbentuklah tiga benua, yaitu Benua Eropa-Asia, Benua Afrika-Amerika dan Benua Australia-Antartika (200 juta tahun yang lalu).  Benua Afrika dan Amerika berpisah kira-kira 135 juta tahun yang lalu, dan sela-selanya terciptalah Lautan Indonesia (65 juta tahun yang lalu).  Teori Apung Wegener ini membuktikan adanya kenyataan bahwa pantai timur Amerika Selatan bentuknya sama, persis bila dikaitkan dengan pantai Afrika Barat.  Bagian selatan benua Australia akan sesuai bila dimasuki tonjolan di benua Antartika, sedangkan semenanjung India dan pulau Madagaskar dapat masuk pada teluk yang terbentuk antara Afrika dan Antartika.
Harry Hess, seorang geolog dari Universitas Prinsetown memberikan dasar-dasar baru tentang kondisi benua yang bergerak-gerak.  Benua bukan hanyut ke sana ke mari seperti es terapung, tetapi tertanam kuat pada basalt dasar samudra.  Dasar samudra yang baru didesak terus menerus ke atas dari astenosfera yang panas pada pematang samudra.  Pematang samudra merupakan bibir yang terbentuk pada dua sisi celah dalam bumi tempat bahan panas selubung bumi tertekan ke atas.  Bahan ini mendingin, kemudian mengeras dalam litosfera dan mematrikan dirinya ke tepi lempengan litosfera pada kedua sisi retakan (kerak samudra).  Bahan tersebut bergerak ke bawah dari pematang tengah samudra bersama lempengan melintasi dasar laut dengan kecepatan 1,5 sampai 7,5 cm setahun sebagai perluasan dasar laut.  Bagian yang ditumpangi menekuk ke bawah dan tenggelam dalam astenosfera dipanaskan lagi, pecah lagi, meleleh dan terserap masuk kembali ke bagian dalam bumi.  Pergeseran dan retaknya litosfera kemudian runtuh, menyebabkan terjadi gempa tektonis.  Perluasan dasar laut menyebabkan jarak antara benua bertambah lebar.
Walaupun batuan beku bagi manusia dirasakan sangat keras dan seakan bumi merupakan satu kesatuan, namun sebenarnya terdiri dari lempengan tipis dan kaku seperti cangkang telur yang retak-retak.  Di bumi ada enam lempengan utama.  Keenam lempengan tersebut adalah :
1.             Lempengan Amerika, terdiri dari Amerika Utara dan Amerika Selatan serta setengah dasar Samudra Atlantik bagian barat.
2.             Lempeng Afrika, yang terdiri dari Afrika dan sebagian besar samudra sekitarnya.
3.             Lempeng Eurasia, terdiri dari Asia, Eropa, dan dasar laut sekitarnya.
4.             Lempeng India, yang meliputi anak benua itu dan dasar samudra sekitarnya.
5.             Lempeng Australia, terdiri dari Australia dan Samudra di sekitarnya.
6.             Lempeng Pasifik, yang mendasari samudra pasifik.

2.             Terbentuknya samudra
Bumi yang semula berupa awan awan panas, mencair dengan temperatur tinggi  dan berangsur-angsur dingin berupa bumi purba, berupa daratan dan terjadi benua.  Pada saat bumi mendingin banyak unsur yang berupa gas terutana H2, CH4,  NH3, dan H2, terlepas dalam bentuk gas, keluar terbentuk lapisan awan tebal melapisi bumi purba, demikian selanjutnya terjadi peruraian karena terkena sinar matahari langsung, sehingga terjadilah lapisan udara atau atmosfer.  Bersamaan dengan terbentuknya atmosfer terjadi pula proses pendinginan udara hujan yang sekaligus akan mempercepat pendinginan bumi.  Siklus yang berlangsung bermiliar-miliar tahun akan membentuk kumpulan air di lekukan-lekukan permukaan bumi.  Lautan purba pada mulanya diduga hanya 10% dari lautan yang ada saat ini.  Kondensi yang dialami bumi menyebabkan jumlah air yang menutupnya makin luas hingga sekarang ini kira-kira 75% atau 11375 juta kilometer kubik air di permukaan disebut lautan.  Gejala suhu bumi makin meningkat pada akhir abad XX akan mencairkan es di kutub dan salju di puncak-puncak pegunungan dan akan memperluas permukaan laut.
Semula manusia mengira bahwa dasar lautan rata seperti dataran di atas benua luas.  Pengukuran dalamnya laut oleh manusia sebelum ditemukan kapal selam hanya dengan batu yang diikat tali oleh juru batu, dan kemudian dengan alat penduga gema dengan melontarkan gelombang bunyi.
Gambaran keadaan di dasar laut dapat diketahui sebagai berikut :
a.       Lautan Indonesia
Dapat dibedakan atas laut dangkal yang mempunyai kedalaman maksimum 150 meter seperti di Landas Kontinen Sunda dan sahul, laut antara 150 – 1800 meter seperti di laut Flores, dan laut yang sangat dalam dengan kedalaman lebih dari 1800 meter seperti laut Banda
b.      Pasifik Selatan
Punggung yang merupakan bagian Pematang Tengah Samudra panjangnya 75600 km.  Panasnya di puncak gunung kurang lebih 5 kali lebih tinggi dari panas dasar samudra dan terdapat banyak batuan leleh.  Sebaliknya, Parit Tonga Kermadec panjangnya 2575 km dengan kedalaman 10650 meter yang dapat memuat enam buah Grand Canyon Colodaro.  Samudra ditebari gunung dengan kubah setinggi 30 -900 meter, puncaknya 3 – 5 km di bawah permukaan laut.  Ratusan basalt koral menyembul dan yang terbesar adalah Kepulauan Tuamotu yang panjangnya 2000 km.
c.       Pasifik Utara
Memiliki parit yang paling dalam seperti di Mariana yang sampai sedalam 11035 meter, sebaliknya Puncak Hawaii menyembul ke permukaan air setinggi 9761 meter lebih tinggi dari Mount Everest (8848 km).  Punggung Pasifik Timur panjangnya 5.311 km dan diris-iris oleh zona-zona pecahan yang lebarnya 48 km.  Pada pematang laut di tengah Pasifik terdapat Kepulauan Hawaii yang mempunyai gunung api aktif.
d.      Atlantik Selatan
Pematang tengahnya menyembulkan Pulau Ascension dan St. Helena.  Retakan Samudra merupakan irisan besar dan lebar dari Atlantik Utara, lewatkan Atlantik Selatan mengitari tanjung Harapan menuju Samudra Indonesia.  Dataran Absial (zona laut yang dalam) mengapit pematang samudra menjadi tempat pembuangan sampah daratan berupa lumpur yang akhirnya membentuk semacam delta dan sungai-sungai di dasar laut. 
e.       Atlantik Utara                   
Pematang tengah Atlantik menduduki 1/3 samudra tersebut dengan lebar antara 480 – 1930 km.  Retakan tengah Atlantik lebarnya  48 km.  Puncak pegunungan menyembul di atas permukaan laut menjadi Kepulauan Azores dan Eslandia.  Eslandia merupakan negara kepulauan yang secara geologis merupakan gunung berapi yang sering memuntahkan lava dan gletser mencair masuk ke daerah yang berarir panas karena muntahan lava.


Rangkuman
Alam semesta terbentuk didasarkan pada dua teori, yaitu teori ledakan dan teori ekspansi.  Teori ledakan bertolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar, meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti.  Massa itu kemudian berserak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan.  Setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserak itu berbentuk kelompok-kelompok galaksi yang ada sekarang.  Sedangkan teori ekspansi berlandaskan pemikiran bahwa ada suatu siklus dari alam semesta, yaitu “mass ekspansi” dan “masa kontraksi.”   Diduga bahwa siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun.  Dalam masa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya.
            Tata surya berarti adanya suatu organisasi yang teratur pada matahari.  Tata surya kita terdiri dari matahari sebagai pusat dan 9 planet yang bergerak mengelilinginya. Susunannya adalah sebagai berikut : Matahari, Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus Neptunus dan Pluto.
   Bumi adalah salah satu planet bersama-sama dengan planet lain mengelilingi matahari.  Bumi bergerak mengelilingi matahari dalam satu putaran penuh memerlukan waktu 365 ¼ hari.  Waktu yang dipakai oleh bumi untuk mengitari matahari disebut satu tahun.  Jadi waktu satu tahun sebuah planet adalah lamanya planet mengelilingi matahari satu kali.  Bumi bergerak mengelilingi matahari dalam suatu lintasan hamper bulat.  Garis lintasan ini dikenal dengan nama orbit.  Selain berputar mengelilingi matahari, bumi juga berputar pada sumbunya yang dikenal sebagai rotasi.  Untuk perputaran pada sumbunya dalam satu putaran penuh, bumi memerlukan waktu 23 jam 35 menit 9 detik. 
Telah diketahui bahwa bumi adalah salah satu planet bersama-sama dengan planet lain mengelilingi matahari, berbentuk bola agak elips, dengan jari-jari terbesar di ekuator dan terkecil di kutub.  Bumi bukanlah bola yang pejal, tetap terdiri atas lapisan-lapisan yang memiliki sifat fisika dan kimia yang berbeda-beda.  Studi seismologi dengan menggunakan sifat-sifat gelombang gempa dengan teknologi mutakhir, selain dapat menentukan bidang-bidang batas antar perlapisan, juga dapat mencitrakan bentuk struktur interior bumi secara lebih detail.  Berdasar studi penjalaran gelombang seismic, secara umum perlapisan bumi terbagi atas tiga lapisan besar, yaitu : kerak bumi, mantel dan inti bumi.
            Benua adalah bagian bumi yang disebut Lithosfera yang tidak tertutup oleh perairan.  Sedangkan samudra terbentuk berdasarkan siklus   yang berlangsung bermiliar-miliar tahun yang membentuk kumpulan air di lekukan-lekukan permukaan bumi. 

Alam Semesta    

Bookmark and Share

JANGAN LUPA KLIK IKLANNYA YAA..
1 X KLIK SANGAT BERARTI

Anda sedang membaca artikel Alam Semesta. Terimakasih atas kunjungan serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Jika memang bermanfaat, Anda boleh menyebarluaskannya dan jangan lupa untuk menyertakan sumber link dibawah ini:

http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2011/12/alam-semesta_26.html

0 comments:

Posting Komentar