EnsikloPenjas

Senin, 23 Juli 2012

Teknik Dasar Permainan Bolatangan

KETERAMPILAN DASAR PERMAINAN BOLATANGAN

Bentuk dan pola permainan serta peraturan permainan bolatangan secara umum dapat dikatakan merupakan gabungan atau modifikasi dari permainan sepak bola dan bola basket. Seperti dalam permainan bola basket, selama permainan berlangsung, kegiatan dalam permainan bolatangan jaga lebih banyak terjadi di sekitar daerah bertahan pemain bertahan atau di daerah penyerangan untuk regu penyerang. Pihak penyerang berusaha dengan segala keterampilanya serta dengan macam-macam taktik untuk mencetak gol ke gawang lawan. Sedangkan pihak bertahan berusaha menjaga dengan ketat dan berusaha setiap saat untuk merebut bola dan menguasainya. Kemudian pihak bertahan dengan segera beralih menjadi pihak bertahan, demikian seterusnya.
Pada umumnya permainan bolatangan berjalan dengan tempo yang cepat. Oleh karena itu seorang pemain bolatangan haruslah memiliki keterampilan yang baik. Pemain harus dapat melakukan gerakan lari dengan cepat, berlari dengan lincah/ tangkas, dapat menangkap bola dengan mantap, melempar ( mengoper ) bola dengan tepat ke sasaran. Selain itu juga pemain harus memiliki koordinasi tubuh yang baik serta menguasai beberapa cara penembakan bola.
Dari garis besarnya, keterampilan dasar permainan bolatangan terdiri dari:
1.      Berlari
a.       Berlari cepat
b.      Berlari cepat dan mengubah arah lari tanpa kehilangan keseimbangan.
2.      Menangkap bola
a.       Bola setinggi dada.
b.      Bola tinggi.
c.       Bola di samping kiri / kanan badan.
d.      Bola rendah ( setinggi lutut )
e.       Bola yang menggelundung

3.      Mengoper bola ( passing )
a.       Dengan dua tangan
1)      Chest pass.
2)      Overhead pass
3)      Underhand pass
b.      Dengan satu tangan
1)      Javeline pass / Baseball pass
2)      Side pass
3)      Reverse pass
4.      Menggiring bola ( Dribbling )
5.      Menembak ( Shooting )
1.    The standing throw shot
2.    The jump shot
3.    The dive shot
4.    The fall shot
5.    The side throw
6.    The flying shot
7.    Reverse shot 3

1.             BERLARI
Salah satu aspek penting yang harus diperhatikan pelatih terhadap pemain dan secara khusus bagi pemain pemula adalah kerampilan berlari. Dalam hal ini, yang dimaksudkan dengan kerampilan berlari adalah kemampuan melakukan gerakan lari yang cepat dari sikap berdiri diam ( akselerasi ), gerakan meliukkan badan ( body weaving ) dan mengubah arah lari dengan cepat tanpa kehilangan keseimbangan.
Ada beberapa macam latihan untuk meningkatkan keterampilan lari, misalnya :
1.      Lari Estafet
Kelompok pemain dibagi menjadi dua regu dan masing – masing regu berdiri di belakang garis start. Pada aba-aba “ Ya “, pelari pertama dari setiap regu berlari kearah tiang pancang, kemudian berputar dan lari kembali. Pelari kedua tidak boleh bergerak dari sikap berdiri sampai ia disentuh oleh pelari yang pertama dan seterusnya.
2.      Lari Menyamping sambil memindahkan balok kecil
Yang perlu diperhatikan pada pelari ialah bahwa pada waktu berlari ia harus selalu menghadap ke satu arah.
Setelah ada aba-aba, pelari pertama berlari dengan cara lari menyamping, mengambil satu balok kecil dengan tangan kanannya, kemudian meletakan balok kecil tersebut di belakang garis l dengan tangan kirinya.
Kelima balok kecil tersebut harus diambil satu persatu, dan setelah semua balok kecil dipindahkan ke garis l, kemudian ia menyentuh pelari berikutnya. Pelari yang kedua membawa balok kecil tersebut satu persatu dan memindahkannya kembali ke belakang garis ll dan seterusnya.
3.      Lari Zig-zag
Setelah ada aba-aba, pelari pertama harus berlari dengan cepat melewati tiang-tiang pancang dengan cara zig-zag dan kemudian kembali lagi dan setelah itu menyentuh pelari kedua dan seterusnya.

2.             MENANGKAP BOLA
Kita semua mengetahui betapa pentingnya keterampilan berlari dalam permainan, tetapi kita tidak boleh melupakan bahwa pada akhirnya, regu yang memiliki kerampilan yang lebih baik dalam menguasai bola dan menyelesaikan serangan dengan berhasil, pada akhirnya akan memenangkan pertandingan. Seorang pemain yang dapat menangkap bola dengan baik, apalagi dapat menangkap dengan cepat dan mantap, akan sangat membantu regunya. Terutama dalam hal kemungkinan terjadi pelanggaran peraturan permainan, serta dapat memamfaatkan kesempatan / waktu yang sangat singkat dalam serangan kilat.
Selain itu perlu diperhatikan pula, bahwa seorang pemain tidaklah mungkin dapat melakukan lemparan / operan, menembak ataupun memainkan bola, apabila ia tidak dapat menangkap dan menguasai bola itu terlebih dahulu dengan baik.
Untuk dapat menangkap bola dengan baik dan sempurna, bola harus ditangkap dengan dua tangan. Jari-jari terbuka lebar dan usahakan menutup bola seluas mungkin dan ke dua ibu jari membentuk satu garis di belakang bola. Setelah bola tertangkap, tariklah bola ke arah dada untuk meredam atau mengurangi kecepatan bola atau agar bola dapat dikuasai secara penuh sehingga tidak mudah direbut oleh lawan. Pada umumnya, seorang pemain dalam permainan akan menangkap bola dari berbagai arah, antara lain:
1.    Menangkap bola setinggi dada
2.    Menangkap bola yang melambung / tinggi
3.    Menangkap bola di samping kiri / kanan badan
4.    Menangkap bola rendah ( setinggi lutut )
5.    Menangkap bola yang menggulundung          
a.      Menangkap Bola Yang Melambung
Bila akan menangkap bola yang arahnya tinggi di atas kepala atau bola yang melambung, terlebih dahulu pemain harus dapat memperkirakan dimana kira-kira bola akan jatuh. Pemain harus segera menempatkan dirinya di tempat tersebut, dan kemudian sambil melompat, bola ditangkap dengan kedua tangan di atas kepala.
Dan alangkah lebih baik lagi, apabila pada saat menjejakan kaki kembali di lapangan, pemain sudah siap dalam posisi memainkan bola ( mengoper atau langsung menembak )
b.      Menangkap Bola Di Samping Kiri / Kanan Badan
Jika arah bola mengarah ke samping kiri / kanan badan pemain, pertama-tama usahakan sedapat mungkin menempatkan dirinya sedemikian rupa, sehingga pemain tersebut dapat menangkap bola di dada. Tentu saja pemain tersebut harus dengan segera menggeser tubuhnya ke samping kiri / kanan sesuai dengan arah bola. Cara ini akan menjamin pemain dapat menangkap bola dan menguasai bola tersebut lebih baik.
Jika cara tersebut tidak memungkinkan misalnya karena jalannya bola terlalu cepat, atau arah bola terlalu jauh di samping, maka pemain boleh berusaha menangkap bola dengan cara memiringkan badan dan meluruskan kedua lengan ke samping sesuai dengan arah bola. Berat badan bertumpu di satu kaki yang terdekat dengan arah bola.
c.       Menangkap Bola Rendah Atau Bola Menggelundung
Pada waktu akan menangkap bola yang arahnya kira-kira setinggi lutut ataupun bola yang menggelundung, pemain harus berusaha sedapat mungkin menempatkan dirinya di belakang bola. Maksudnya agar pemain lebih mudah menangkap bola dan juga untuk menjaga kemungkinanbila bola tidak dapat tertangkap dengan mantap secara langsung, pemain dapat dengan segera menguasai kembali bola liar tersebut.
Sikap badan agak membungkuk ke depan dan lutut agak di bengkokkan serta kedua tangan diturunkan dan jari-jari terbuka menunjukan kea rah lapangan.

3.             MENGOPER BOLA
Keterampilan dalam mengoper dan menangkap bola tidaklah dapat dipisahkan dan keduanya merupakan keterampilan dasar dari permainan bolatangan.  Dalam segala latihan yang bersangkut paut dengan menangkap dan melempar ( mengoper ) selalu melibatkan kedua hal tersebut sekaligus.  Hal ini tentu saja akan memudahkan bagi pelatih untuk melatih kedua keterampilan tersebut sekaligus.
Dalam suatu pertandingan, satu regu akan dapat menguasai pertandingan sepenuhnya apabila setiap pemain dari setiap rega tersebut memiliki penguasaan bola yang baik serta dapat menggunakan berbagai macam cara mengoper bola sesuai dengan situasipermainan pada saat itu. Operan jarak pendek dan cepat, lebih di utamakan oleh suatu regu daripada operan jarak jauh.Oleh karena operan jarak jauh seringkali kurang tepat dan lagi pula karena jalan bola melambung, bola sangat mudah direbut lawan. Cara mengoperkan bola dapat dilakukan dengan satu atau dua tangan. Macam-macam operan yang sering digunakan dalam permainan adalah :
1.    Dengan dua tangan
a.    Chest pass ( operan dada )
b.    Overhead pass ( operan dari atas kepala )
c.    Underhand pass ( operan dari bawah lengan
2.    Dengan satu tangan
a.       Javeline pass ( operan dari atas bahu / kepala )
b.      Side pass ( operan dari samping badan )
c.       Reverse pass ( operan melingkar / dari belakang badan )

OVER HEAD PASS
(Operan dari atas kepala)
Operan ini pada umumnya digunakan oleh pemain, jika pemain yang sedang menguasai bola bermaksud mengoper bola kepada teman seregunya, tetapi tidak dapat melakukan dengan cara chest pass, karena lawan menjaga dengan ketat dihadapannya.
Secara khusus operan/lemparan ini digunakan bila hendak memainkan bola kembali, karena sebelumnya bola telah keluar melewati garis samping. Dalam peraturan permainan dijelaskan bahwa bila melakukan lemparan ke dalam (throw in), pelaksanaan lemparan harus dengan dua tangan diatas kepala.
Cara melakukan over head pass adalah sebagai berikut: bola dipegang dengan dua tangan diatas kepala, sikut lurus. Bola dilemparkan dengan cara melecutkan kedua pergelangan tangan sehingga bola menukik ke arah dada teman yang dioper.

UNDER HAND PASS
(operan dari bawah tangan)
Operan ini biasanya dugunakan bila seorang pemain yang bermaksud mengoper bola keteman seregunya, tidak dapat melakukannya dengan cara chest pass ataupun dengan over head pass, karena lawan menjaga dengan ketat.
Cara melakukan under hand pass adalah sebagai berikut : bola dipegang dengan dua tangan dan lengan diluruskan serong kebawah. Kedua lengan diayunkan dan kedua tangan melemparkan/melambungkan bola kearah teman yang dioper.

JAVALINE PASS/BASEBALL PASS
(operan dengan satu tangan dari atas bahu/kepala)
Operan/lemparan dengan satu tangan ini, paling sering digunakan dalam permainan, sebab lemparan ini secara relatif sangat mudah dilakukan. Dan selain itu juga dapat dilakukan dengan cepat dan terarah. Hal ini sangat penting, karena pada saat bermain, dalam usaha membangun serangan, pemain harus bergerak dengan cepat; operan jarak pendek dan terarah untuk mencegah bola terampas oleh pihak bertahan.
Untuk melakukan javaline pass, sikap badan harus menghadap kearah sasaran. Bola dipegang dengan satu tangan dimana jari-jari yang terbuka lebar diusahakan dapat menguasai bola sepenuhnya. Bagian telapak tangan harus berada tepat dibelakang bola; sebab hal ini akan berpengaruh terhadap kerasnya hasil lemparan dan yang lebih penting pula adalah memudahkan mengarahkan bola tepat ke sasaran yang dituju.
Bila telapak tangan tidak berada tepat dibelakang bola, setelah bola dilempar; jalan bola akan berputar dan hal ini akan menyulitkan temannya dalam menangkap bola tersebut.
Tangan yang memegang bola ditarik kearah belakang bahu atau sedikit lebih tinggi.
Lengan yang tidak memegang bola, direntangkan kedepan setinggi bahu, mengarah kesasaran; dengan maksud untuk menjaga keseimbangan dan selain itu juga sebagai penunjuk arah sasaran lemparan bola.
Pelaksanaan lemparan diawali dengan ayunan lengan dan diakhiri dengan gerakan lecutan pergelangan tangan. Sikap akhir dari lemparan ini ialah jari-jari tangan dari lengan yang melakukan lemparan menghadap kearah sasaran.

SIDE PASS
(operan dari samping badan)
Operan/lemparan samping dengan satu tangan ini digunakan, hanya bila dalam keadaan terpaksa, maksudnya bila pemain yang memegang bola dijaga ketat dan rapat oleh lawannya, sehingga tidak memungkinkan untuk mengoper bola dengan chest pass, overhead pass ataupun underhand pass.
Bola dipegang dengan satu tangan, lengan dan bola berada di ketinggian antara bahu dengan panggul. Bola dilambungkan ataupun dilemparkan kearah teman seregu yang berada disamping ataupun dihadapannya dengan cara mengoper pada saat yang tepat melewati bawah lengan lawan yang sedang terangkat.

REVERSE PASS
(operan dari belakang badan)
Operan ini sangat jarang sekali digunakan dalam permainan, karena tidak setiap pemain dapat melakukan operan ini dengan baik. Operan yang baik disini maksudnya operan tersebut dapat mencapai sasaran dengan tepat seperti yang diharapkan.
Operan ini secara relatif cukup sulit dilakukan, namun operan dengan cara reverse pass ini kadang-kadang dapat sangat efektif untuk mencapai tujuan. Reverse pass biasanya dugunakan bila pemain bermaksud membuat kejutan terhadap lawan dan memperdaya lawan untuk bergerak kearah yang salah.Reverse pass pada umumnya harus dikuasai oleh pemain yang ditugaskan sebagai pemain bola atau sebagai pengatur serangan (play maker).
Dan dalam hal ini, tentu saja dibutuhkan saling pengertian dan kekompakan diantara sesama pemain dalam satu regu. Dan sipembagi bola haruslah memiliki pandangan yang luas dan kejelian mata serta dapat memahami situasi permainan dengan baik, sehingga dapat memberikan operan dengan cepat dan tepat.
Cara melakukan reverse pass adalah sebagai berikut: mula-mula bola dipegang dengan kedua tangan didepan dada. Kemudian tangan yang akan melakukan lemparan, menguasai bola sepenuhnya dengan satu tangan, dengan cara menjepitkan bola tersebut diantara jari-jari tangan dan lengan bagian bawah. Lemparan dilaksanakan dengan mengayunkan lengan memutari/mengitari badan; dan bola dilepaskan pada saat bola berada di belakang badan.

4.             DRIBBLING (lari dengan bola)
Dalam peraturan permainan, dijelaskan bahwa seorang pemain diperkenankan melangkah sebanyak 3 langkah sambil memegang bola setelah memantulkan bola pada saat berlari. Dalam hal ini, seorang pemain juga diperkenankan melakukan gerakan menggiring bola/memantulkan bola seperti dalam permainan bola basket. Namun cara tersebut tentu saja akan merugikan, baik bagi pemain tersebut maupun bagi regunya, karena akan memperlambat jalan pemain.
Sebaiknya, teknik dribbing ini baru diajarkan, bila para pemain sudah menguasai dengan baik keterampilan melempar, mengoper dan menangkap bola. Dengan demikian latihan dribbing pada bagian akhir, hal ini secara tidak langsung akan memberikan keuntungan dalam pembinaan kekompakan regu. Pada saat latihan bermain, tanpa adanya dribble, akan memaksa para pemain untuk bekerja sama, lebih memantapkan teknik passing serta memahami taktik bermain.
Cara melakukan drible adalah sebagai berikut : bola dipantulkan dengan satu tangan. Bola dipantulkan kira-kira 1 meter di depan pemain yang sedang bergerak/berlari kedepan. Memantulkan bola dengan cara melecutkan pergelangan tangan yang memegang bola. Bola lepas dari tangan setelah pada saat terakhir menyentuh ujung-ujung jari tangan.
Latihan dribbling harus dilakukan secara sistematis maksudnya diawali dengan gerakan yang mudah kemudian setelah gerakan tersebut sudah dikuasai, gerakan ditambah dengan gerakan-gerakan yang lebih sulit/kompleks. Suatu bentuk sistematika latihan dribbling :
1.    Dribble lurus dengan satu tangan
2.    Dribble lurus dengan berganti-ganti tangan yang memantulkan bola
3.    Dribble zig-zag
4.    Dribble – pivot – dribble zig-zag
5.    Body weaving – dribble zig-zag

5.             SHOOTING (menembak)
Tujuan permainan bolatangan adalah membuat angka/gol dengan cara melempar/menembakkan dan memasukan bola kegawang lawan, pemain penyerang diperkenankan melakukan berbagai macam cara menembak; sesuai dengan kemahirannya dan tentu saja sesuai dengan situasi permainan pada saat tersebut.
Dalam garis besarnya, cara-cara menembak bola adalah sebagai berikut :
1.    The standing throw shot (menembak dalam sikap berdiri)
2.    The jump shot (menembak pada saat melompat keatas)
3.    The dive shot (menembak pada saat melompat kedepan)
4.    The fall shot (menembak sambil menjatuhkan diri kesamping/depan)
5.    The side throw (menembak dari samping badan)
6.    The flying shot (menembak pada saat melayang)
7.    The reverse shot (tembakan membalik/memutar)

The standing throw shot
(menembak dalam sikap berdiri).
Menembakkan bola dalam sikap berdiri adalah salah satu cara menembak yang paling sederhana dan merupakan dasar dari teknik menembak yang lainnya. Menembak dalam sikap berdiri, gerakannya lambat dan kemungkinan berhasilnya tembakan ini sangatlah kecil.
Pada waktu melempar, pelempar berdiri dengan kedua kakinya bertumpu dilapangan. Karena gerakan menembakkan bola ini diawali dari keadaan statis, hal ini memberikan kesempatan yang lebih baik bagi pihak bertahan untuk mempersiapkan diri dan menahan bola tersebut.
Sikap tangan dan badan serta kaki dalam standing throw shot ini, pada prinsipnya sama dengan sikap dan gerakan dalam melempar dengan satu tangan dari atas bahu/kepala.
Pada waktu menembak, misalnya pada tembakan pinalti; sebaiknya dianjurkan mengarahkan bola ke bawah (batas panggul kebawah). Dan jika mungkin, memantulkan bola tersebut di depan gawang. Hal ini dikarenakan, bola yang mengarah ke bagian bawah ataupun yang terlebih dahulu memantul didepan gawang; lebih sulit ditangkap/ditahan oleh penjaga gawang, dibandingkan dengan bola-bola yang mengarah kebagian atas gawang.

The jump shot
(menembak pada saat melompat keatas).
Gerakan menembak dalam jump shot ini pada dasarnya sama dengan the standing throw shot. Perbedaannya hanyalah pada saat sebelum menembak, penembak melakukan gerakan melompat ke atas, dengan maksud menembakkan bola melewati atas kepala/lengan lawan yang menjaganya. Setelah melakukan gerakan menembak, penembak akan mendaratkan kakinya kembali disekitar tempat dimana ia menumpu/melompat pada awal gerakan.

The dive shot
(menembak pada saat meloncat ke depan)
Para pemain bolatangan, khususnya pemain penyerang sedapat mungkin harus selalu berusaha untuk mendekati gawang sebelum menembakkan bola. Hal ini dimaksudkan untuk memperpendek jarak lemparan sehingga memperbesar kemungkinan untuk memasukkan bola kegawang lawan; yang berarti penyerang tersebut dapat mengalahkan penjaga gawang. Salah satu cara yang sering digunakan oleh para pemain adalah dive shot.
Cara melakukan gerakan dive shot adalah sebagai berikut:
Pemain penyerang yang pada saat itu sedang menguasai bola, menolakkan kaki tumpunya di depan garis daerah gawang, kemudian meluncurkan badannya ke depan kearah gawang lawan, sehingga seluruh badannya melayang di udara.
Bola dipegang dengan satu tangan diatas bahu, siku dibengkokkan. Lengan yang tidak memegang bola dijulurkan ke depan untuk menjaga keseimbangan badan. Bola dilepaskan/ditembakkan pada saat badan mencapai titik tertinggi dari hasil lompatan kedepan.

The faal shot
(menembak sambil menjatuhkan diri ke depan/samping)
Cara menembak seperti ini biasanya dilakukan, bila pemain penyerang menyadari dirinya menghadapi situasi dimana ia tidak mungkin dapat melakukan dive shot, junp shot, ataupun flying shot karena penjagaan yang ketat dari regu lawan.
Cara melakukan faal shot adalah sebagai berikut :
Bola dipegang dengan satu tangan; pemain dicondongkan badannya ke depan ataupun kesamping dan segera gerakan ini dilanjutkan dengan gerakan melepaskan tembakan
Setelah bola lepas dari tangan, pemain mendaratkan seluruh badannya dilapangan yang kemudian dilanjutkan dengan gerakan menggulingkan badan.
Menembak sambil menjatuhkan diri kedepan, merupakan salah satu cara yang terbaik untuk digunakan bila melakukan lemparan penalti.
Lemparan penalti dapat dilakukan dengan berbagai cara menembak, asalkan tidak melanggar peraturan permainan.
Dalam peraturan disebutkan bahwa kedua kaki penembak harus berada di belakang garis pinalti (garis 7 meter) dan satu kaki harus selalu kontak dengan lapangan pada saat tembakan dilaksanakan. Dengan melakukan cara menembak sambil menjatuhkan diri, penembak memiliki kesempatan memperpendek jarak atau mendekati gawang sebelum melepaskan tembakan.
Dan dengan memperhatikan gerakan (reaksi) penjaga gawang, segera setelah penembak melakukan gerakan tipuan untuk memperdaya penjaga gawang agar bergerak ke arah yang salah; penembak dapat mengarahkan bola kearah yang berlawanan.

The side throw
(menembak dari samping badan)
Cara menembak seperti ini dilakukan bila pemain penyerang menghadapi situasi dimana pemain penyerang yang lain terhalang oleh pemain bertahan sehingga tidak dapat melakukan kerja sama; atau bila ia menghadapi tembok pemain bertahan yang mengelilingi garis daerah gawang. Pada umumnya, penembak dari samping, didahului dengan gerakan pura-pura untuk memperdaya lawan sehingga bergerak ke arah yang salah dan membuka ruang yang cukup lebar untuk dapat menembak bola.

The Flying shot
(menembak pada saat melayang)
The flying shot merupakan senjata ampuh dalam permainan dan cara menembak ini adalah cara yang paling efektif untuk memasukkan bola ke gawang lawan, bila dibandingkan dengan cara menembak yang lain (dan juga paling baik untuk dipandang).
Aspek penting yang perlu diperhatikan ialah irama langkah. Pemain harus dapat menangkap dan menguasai bola dengan baik dan kemudian melakukan awalan 3 langkah (5 langkah bila bola ditangkap pada saat penembak sedang di udara) yang diijinkan sebelum melompat pada langkah yang terakhir. Pada waktu melakukan lompatan, pemain harus dapat mengkonsentrasikan diri untuk melompat cukup jauh ke depan dan juga cukup tinggi, dan kemudian mempertahankan sikap melayang selama mungkin, sebelum menembakkan/melepaskan bola. Menembak dengan cara ini, memberikan keuntungan bagi penembak yaitu memperpendek jarak lemparan dan juga daya tembaknya akan lebih bertenaga/lebih keras
Pada saat mengajarkan flying shot, seorang pelatih haruslah memperhatikan 3 unsur pokok yaitu:
1.    Awalan (irama langkah).
2.    Ketinggian yang cukup pada saat lompatan
3.    Jarak
Mengapa jarak harus diperhatikan ?
Dalam peraturan permainan dijelaskan bahwa seorang pemain diperkenankan menembakkan bola pada saat pemain tersebut berada di dalam daerah gawang, asalkan kedua kakinya tidak menyentuh lapangan (pada saat melayang) waktu melakukan gerakan menembak tersebut.
Oleh karena itu, setiap pemain diharapkan dapat memanfaatkan peraturan ini dengan cara menembak di dalam daerah gawang yang berarti memperpendek jarak lemparan.
Caranya ialah dengan melakukan awalan 3 langkah dengan cepat dan pada langkah terakhir melompat sedekat mungkin dengan garis daerah gawang dan dengan sudut 45 derajat serta mempertahankan sikap melayang di udara selama mungkin.

The reverse shot
(tembakan membalik/memutar)
Sampai sejauh ini kita telah membahas berbagai cara menembak dimana pemain melakukan tembakan dengan cara menghadap ke arah gawang lawan.
Bolatangan adalah suatu permainan yang memberikan kemungkinan pemain menghadapi berbagai situasi. Dan seringkali pula para pemain mendapatkan diri mereka dalam posisi dimana ia tidak mungkin untuk melakukan tembakan dengan menghadap kearah gawang lawan.  Seperti juga keterampilan yang lain, setiap pemain dapat mengembangkan ketrampilan menembak dengan caranya sendiri, yang sesui dengan situasi dan kondisi pada saat permainan sedang berlangsung.
Dalam permainan, setiap pemain dan khususnya pemain penyerang mendapatkan tantangan untuk dapat mengalahkan penjaga gawang. Para pemain penyerang akan mendapatkan kepuasan, apabila dapat memperdaya penjaga gawang dengan tembakan tipuan mereka sendiri; apalagi bila dapat memasukkan bola kegawang dengan cara reverse shot.
Oleh karena itu, setiap pemain penyerang, dan khususnya pemain yang selalu menempati posisi sebagai penyerang tengah harus benar-benar mahir dalam menembak dengan cara reverse shot. Hal ini dapat dicapai melalui latihan yang teratur dan melalui latihan dalam permainan; untuk mempelajari bagaimana dan bilamana menggunakan reverse shot ini dengan tepat dalam situasi permainan yang sesungguhnya.
Cara melakukan reverse shot; pemain berdiri dengan punggungnya menghadap kegawang lawan. Kedua kaki bertumpu dilapangan; dan kedua tangan memegang bola di depan dada. Sebelum gerakan ayunan lengan dimulai, bola dipegang dan dikuasai dengan satu tangan sedangkan tangan yang lain hanya bertindak sebagai sebagai penyangga agar bola tidak lepas atau jatuh. Menguasai bola dengan satu tangan dilakukan dengan cara membuka lebar jari-jari tangan serta membengkokkan pergelangan tangan ke arah dalam, sehingga bola terjepit diantara jari-jari tangan dengan lengan bawah. Bola dijauhkan dari badan dengan jalan meluruskan siku lengan yang akan melempar.
Lengan diayunkan dari depan badan, memutar ke arah belakang badan; dan ayunan lengan harus horizontal sejajar dengan bahu. Bola dilepaskan dari tangan pada saat lengan lurus di samping bahu.

Bookmark and Share

JANGAN LUPA KLIK IKLANNYA YAA..
1 X KLIK SANGAT BERARTI

Anda sedang membaca artikel Teknik Dasar Permainan Bolatangan. Terimakasih atas kunjungan serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Jika memang bermanfaat, Anda boleh menyebarluaskannya dan jangan lupa untuk menyertakan sumber link dibawah ini:

http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2012/07/teknik-dasae-permainan-bola-tangan.html

0 comments:

Posting Komentar