EnsikloPenjas

Selasa, 24 Juli 2012

Dasar-Dasar Pendidikan PENJAS

KEBUGARAN JASMANI (FITNESS)
  KONDISI DERAJAT KESEHATAN INDIVIDU
  UKURAN SEHAT SESEORANG MANAKALA MELAKUKAN KEGIATAN KESEHARIAN TANPA MERASAKAN KELELAHAN SETELAH ISTIRAHAT
  KEBUGARAN TOTAL:
  KEBUGARAN FISIK
  KEBUGARAN SOSIAL
  KEBUGARAN MORAL
  KEBUGARAN SPIRITUAL
KARAKTERISTIK KEBUGARAN JASMNI (Larson & Yacom, 1951: dalam Siedentop, 1994:158)
  Resisten terhadap penyakit
  Memiliki dayatahan dan kekuatan otot
  Dayatahan jantung-pembuluh darah
  Power  otot
  Kelentukan
  Kecepatan
  Kelincahan
  Keseimbangan
  Ketepatan/akurasi
JENIS KEBUGARAN
KEBUGARAN TERKAIT KESEHATAN
  KOMPOSISI TUBUH
  KAPASITAS DAN DAYATAHAN JANTUNG-PEMBULUH  DARAH
  KELENTUKAN
  DAYATAHAN OTOT
  KEKUATAN 
KEBUGARAN TERKAIT PENAMPILAN GERAK
  KELINCAHAN
  KESEIMBANGAN
  KOORDINASI
  POWER
  WAKTU REAKSI
  KECEPATAN
  KEKUATAN
KEUNTUNGAN KESEHATAN DARI LATIHAN JASMANI YANG TERATUR
Keuntungan Umum Utama
Keuntungan Khusus
Meningkatkan kebugaran jantung-pembuluh darah
Otot jantung semakin kuat
Detak jantung semakin rendah
Mengurangi tekanan darah
Mengurangi lemak darah
Tahan terhadap penyempitan pembuluh darah
Meningkatkan sirkulasi peripheral
Meningkatkan sirkulasi coronary
Tahan terhadap tekanan emosional
Mengurangi resiko terkena serangan jantung
Meningkatkan protektif HDL
Meningkatkan kapasitas  pengangkutan oksigen
Meningkatkan  tidur

Materi Pembahasan
  Gejala Baru Pentingnya Keterlibatan dalam aktivitas jasmani, pendidikan jasmani, dan olahraga
  Kemungkinan tahapan-tahapan keterlibatan
  Setting baru aktivitas jasmani, pendidikan jasmani, dan olahraga.
  Karakteristik keterlibatan Sepanjang Hayat
  Kemungkinan, masalah, dan kecenderungan keterlibatan dalam aktivitas jasmani, pendidikan jasmani, dan olahraga.
Keberadaan dan Gejala Baru Aktivitas Jasmani, Pendidikan Jasmani dan Olahraga
  Fenomena Media dan Olahraga
  Fenomena peristiwa olahraga
  Fenomena aktivitas jasmani—kesejahteraan total kehidupan
  Aktivitas jasmani menunjang gaya hidup sehat
  Pendidikan jasmani—alat peraihan gaya hidup sehat dan aktif
  Aktivitas jasmani, Pendidikan Jasmani, dan Olahraga menuju Kualitas Hidup Lebih Baik
Kecenderungan Gaya Hidup Aktif
  Menjamurnya Sekolah Olahraga (SSB, Sekolah Bulutangkis, Sekolah Tenis, Sekolah Renang, dst.)
  Semaraknya kegiatan Olahraga Minggu Pagi
  Semaraknya kegiatan Olahraga Jumat Pagi
  Semaraknya Aktivitas Jasmani di Masyarakat (sanggar senam, sepeda ontel, gerakan bersepeda)
  Semaraknya aktivitas jasmani di Sarana Olahraga
  Membaiknya kesadaran akan Aktivitas Jasmani
Gejala-Gejala Kesadaran terhadap Pentingnya Aktivitas Jasmani
  Aktivitas jasmani PAUD
  Gerakan Olahraga Usia Dini
  Pendidikan Jasmani di Sekolah
  Olahraga di kalangan remaja dan dewasa muda
  Terbentuknya komunitas olahraga rekreasi—olahraga rakyat, aktivitas jasmani alam terbuka
  Olahraga Lansia
  Fitness Centre
  Komunitas Sepeda Ontel
  Komunitas Bike to Work
Karakteristik Keterlibatan kedalam Aktivitas Jasmani
  Munculnya kesadaran pentingnya aktivitas jasmani
  Mengarah pada diskusi Jenis Kelamin
  Mengarah pada diskusi kategori Usia
  Bergerak ke sektor swasta
  Peningkatan pembahasan keilmuan
  Menuntut Informasi cepat dan terkini
  Munculnya profesionalisasi terkait aktivitas jasmani dan olahraga
Profesi terkait Aktivitas Jasmani dan Olahraga
  Guru Pendidikan Jasmani
  Guru Pendidikan Olahraga—Olahraga Pendidikan
  Instruktur Kesehatan Olahraga
  Konsultan Olahraga Kesehatan
  Instruktur Olahraga Rekreasi
  Pelatih
  Manajer Olahraga
  Profesi terkait aktivitas jasmani lainnya???

KONSEP DASAR PENDIDIKAN PENJAS

Apa Pendidikan itu?
Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dalam melatih dan memperkembang kecerdasan, keterampilan (skill), akal (mind), dan watak (character) individu, sehingga memungkinkan dia untuk mampu menjalani kehidupan secara produktif dan penuh tanggungjawab, mampu menyesuaikan dirinya dengan alam dan masyarakat sekitarnya, serta takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. (Harsono, 1965)
Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan via aktivitas jasmani dan/atau kecabangan olahraga yang terpilih dengan maksud untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan yang ingin dicapai bersifat menyeluruh, mencakup aspek fisikal, intelektual, emosional, sosial, dan bahkan moral (Rusli Lutan, 1997)
Komisi Pembaharuan Pendidikan Nasional
....bahwa Pendidikan Nasional bertujuan meningkatkan Ketakwaan terhdap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa (Depdikbud, 1980)
Sasaran Pendidikan
Memberikan pengalaman-pengalaman yang berguna yang dapat membantu individu membantu dirinya sendiri dalam usahanya untuk menjadi manusia seutuhnya, sehingga memungkinkan dia untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dengan sebaik-baiknya dan mempersiapkan dirinya untuk menjadi warga negara yang baik. (Harsono, 1983)
Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan watak (Menteri Negara Pemuda dan Olahraga R.I.)
Pengertian Pendidikan Jasmani (lanjutan)
Physical education is an integral part of the total education process and has as its aim the development of physically, mentally, emotionally, and socially fit citizens through the medium of physical activities which a view to realizing these outcomes (Charles A. Bucher)
Pengertian Pendidikan Jasmani (lanjutan)
Physical education is the social process of change in the behavior of the human organism, originating primarily from the stimulus of social-big  muscle-play and related activities (C.C. Cowel)
Pengertian  Pendidikan Jasmani (lanjutan)
Physical education is a total-body procedure. The total organism is involved in big-muscle activities. Circulatory, heat regulated, nutritive, intelectual, and emotional reactions, are brought into action (Karl W. Bookwalter)
Pengertian  Pendidikan Jasmani (lanjutan)
Physical education is that phase of education which is concerned, first, with the organization and leadership of children in big-muscle activities, to gain the development and adjustment inherent in the activities according to social standars, naturally associated with the leadership of activities so that the educational process may go on without growth handicaps  (Clark W. Hetherington)
Pengertian  Pendidikan Jasmani (lanjutan)
Physical education is a way of education through physical activities which are selected and carried on with full regard to values in human growth, development, and behavior (Physical Education Platform, AAHPER)
Rumusan Tegas Penjas :
      adalah bagian integral dari seluruh proses pendidikan
      Adalah proses guna mengubah perilaku manusia
      Adalah pendidikan yang menggunakan fisik atau tubuh sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan (vehicle)
      Diberikan secara sadar (intentionally)
      Sistematis dan terpilih
Sasaran Pendidikan Jasmani
Membantu dalam menyesuaikan, mengintegrasi, dan memperkembang fisik, mental, dan sosial setiap individu secara optimal melalui instruksi dan partisipasi latihan-latihan jasmaniah yang terbimbing dan sistematis, dan yang dipilih sesuai dengan norma-norma sosial dan kesehatan/ Hygiene (Harsono, 1968).
Intermediate Objective
  1. Perkembangan organik—kebugaran jasmani (pysical fitness, termasuk: kekuatan, kecepatan, dayatahan cardiovascular, dan unsur-unsur fisik lainnya)
  2. Perkembangan neuromuscular—keterampilan dan kebiasaan berolahraga
  3. Perkembangan interpretive—kemampuan berinterpretasi secara positif tentang olahraga (sports understanding)
  4. Perkembangan impulsif—sportmanship (ideals attittude)
Immediate Control Objective (Outcomes)
  1. Perkembangan fisik
  2. Perkembangan yang melekat
  3. Adaptive controls (kemudahan dalam penyesuaian diri)
  4. Pattern controls (perkembangan pola, model)
Hasil Pedagogis: keterampilan/kebiasaan
      Cakap berenang,
      lempar tangkap bola,
      lompat tinggi,
      kebiasaan main tenis secara teratur,
      kebiasaan hidup sehat
Proses Pendidikan Jasmani
Suatu pembelajaran pendidikan jasmani termasuk kebugaran, peningkatan keterampilan, pengetahuan, dan peningkatan sikap sosial (Siedentop, 1997).
Proses Pendidikan Olahraga
      Pembelajaran keterampilan teknik dasar kecabangan olahraga
      Penguasaan teknik dasar bermain cabang olahraga
      Mengenali strategi bermain
      Terbina sikap dan nilai-nilai dari keterlibatan dalam olahraga
      Berada dalam konteks pengertian olahraga sebagai kegiatan mengolah-raga.
Pendidikan olahraga ataukah Olahraga pendidikan?
Ciri Pendidikan Olahraga:
      Olahraga menjadi tujuan
      Prosesnya berupa pendidikan kedalam olahraga
      Prosesnya bisa berupa pelatihan atau pengulangan latihan teknik dasar olahraga
      Siswa menguasai teknik dasar olahraga
      Hasil akhir siswa ber-PRESTASI dalam bidang olahraga
Tujuan Pendidikan Olahraga
      Peningkatan keterampilan gerak
      Men-tranmisikan wawasan dan pengetahuan keolahragaan
      Terjadi apresiasi nilai-nilai olahraga
      Mempromosikan kompetensi penting bagi partisipasi berolahraga
      Mendorong/memicu kontribusi pada kegiatan olahraga
Pendidikan olahraga ataukah Olahraga pendidikan? (lanjutan)
Ciri Olahraga Pendidikan:
      Pendidikan menjadi tujuan, sedangkan olahraga menjadi alat pendidikan
      Proses terjadi adegan pengajaran-pembelajaran (keterjadian proses ajar)
      Proses berorientasi pada adegan pendidikan
      Diharapkan siswa bugar sepanjang hayat
      Hasil akhir terjadi kualitas hidup sehat-sejahtera
Tujuan Olahraga Pendidikan
 (= Pendidikan Jasmani)
Tercapainya:
      Perkembangan fisik
      Perkembangan kognitif
      Perkembangan neuromuscular
      Perkembangan sosial
      Terjadi pula perkembangan moral dan bahkan spiritual.
Pendidikan Jasmani: Pendidikan Olahraga ataukah Olahraga Pendidikan
      Latar belakang
      Tinjauan teoritis
      Tinjauan praktis
      Perbedaan tujuan
      Perbedaan isi/substansi program
      Perbedaan metode
      Perbedaan evaluasi
Faktor Penghambat Perkembangan Penjas dan Olahraga
      Kesadaran aktivitas jasmani—kebugaran jasmani—gaya hidup aktif sepanjang hayat
      Tingkatan ekonomi
      Lingkungan—infrastruktur
      Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
      Demografis— sosial-budaya lokal setempat
      Tetapi; dimana ada kemauan di situ ada jalan
      Jadilah : Laskar-Laskar Pelangi Olahraga.
Landasan Pedagogis
Pendidikan Jasmani
dan Olahraga
Pendidikan jasmani adalah suatu laboratorium unik bukan hanya mampu mengembangkan tingkat kebugaran jasmani siswa tetapi juga mengembangkan “daya otak siswa”. Seketika siswa belajar dari hubungan antara gerak dan pembelajaran, bisa didapatkan kesempatan besar pengajaran untuk dapat mengeksploitasi hubungan itu.....pendidikan jasmani dapat membantu siswa menjadi lebih baik dalam bergerak dan baik dalam belajar (Nancy, 2005).
Belajar Gerak Kontekstual
¡  Belajar Kognitif-Reflektif
¡  Belajar Afektif-Emosional
¡  Belajar Sosial
¡  Belajar Gerak
PANDUAN METODIK
¡  RANCANG TUGAS BELAJAR GERAK SECARA JELAS
¡  BELAJAR MENGANDUNG MASALAH GERAK
¡  MATERI: AKTIVITAS JASMANI
¡  MEMBENTUK KELOMPOK-KELOMPOK KECIL
¡  STRUKTURISASI KEDALAM UPAYA MEMPERMUDAH ATAU MEMPERSUKAR TUGAS BELAJAR GERAK
¡  MENGUASAI CAKRAWALA TUGAS BELAJAR GERAK
PANDUAN DIDAKTIK
¡  Mengorganisasikan proses belajar-mengajar pada landasan kejelasan masalah gerak (permainan) yang jelas.
¡  Menciptakan tugas belajar dalam konteks untuk memecahkan suatu masalah gerak.
¡  Menstrukrisasi lingkungan belajar sedemikian rupa sehingga masalah gerak dapat dilihat, dipahami, dan dialami oleh siswa.
¡  Mensyaratkan siswa mendapatkan informasi dengan mengubah/memodifikasi konteks belajar (‘lanscaping’)
¡  Kenali dan pahami perbedaan setiap individu siswa (termasuk: identitas gerak, identitas belajar siswa).
¡  Beri siswa tanggungjawab untuk belajar dengan caranya sendiri.
¡  Libatkan siswa dalam perencanaan, pengorganisasian, dan evaluasi proses belajar mengajar.
¡  Memicu siswa untuk merefleksi masalah yang dipecahkan (misal: gagasan permainan) demikian juga dengan proses belajar mereka.
Panduan Pengajaran
¡  Yakinkan bahwa siswa memahami tujuan belajar gerak
¡  Yakinkan bahwa siswa intens (selalu terikat) untuk belajar gerak
¡  Berikan instruksi verbal yang singkat dan jelas dalam bahasa anak supaya mudah dipahami
¡  Berikan waktu agar siswa memproses informasi guru
¡  Jelaskan aspek “mengapa” dan “bagaimana” tugas gerak yang akan dilakukan untuk membangun dasar pengetahuan siswa.
¡  Gunakan demonstrasi terutama untuk membantu siswa mendapatkan gagasan tentang gerak.
¡  Berikan siswa kata-kata aspek gerak yang menggugah siswa
¡  Bantu siswa memfokuskan atensinya pada aspek-aspek lingkungan gerak yang penting.
¡  Bantu siswa mengulang instruksi atau panduan dan jawab pertanyaan tentang mereka sehingga dapat melakukan verbalisasi informasi yang diberikan guru.
Panduan Pengajaran
¡  Berikan suasana yang mengantarkan siswa berani mengambil resiko
¡  Menunjukkan kepada siswa bagaimana mengartikan masalah
¡  Ajari siswa bagaimana menganalisis masalah
¡  Bantu siswa untuk dapat men-generalisasikan hipotesis
¡  Menunjukkan kepada siswa bagaimana mengevaluasi setiap hipotesis
¡  Ajarkan kepada siswa bagaimana mengenali faktor yang mempengaruhi cara pemecahan masalah
¡  Menunjukkan kepada siswa bagaimana menggunakan analogi
¡  Dapatkan siswa berlatih memecahkan masalah dan berikan umpan balik.
Ciri Model Berbasis Masalah Gerak
¡  Terpusat pada siswa
¡  Pembelajaran terjadi dalam kelompok-kelompok kecil
¡  Guru berperan sebagai fasilitator atau pemandu pembelajaran
¡  Masalah adalah fokus yang diorganisir dan stimulus pembelajaran
¡  Masalah adalah alat untuk pengembangan keterampilan memecahkan masalah
¡  Informasi baru dibutuhkan melalui pembelajaran arahan diri (self-regulated-learning).
PENDIDIKAN JASMANI SEBAGAI ALAT PENCAPAIAN TUJUAN UMUM PENDIDIKAN
SUDUT PANDANG SEJARAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI
      Zaman pra-sejarah—kegiatan berburu
      Mengangkat harkat dan derajat manusia dan sebagai alat penting unutuk mendidik manusia
      Pendidikan jasmani—penyempurnaan pendidikan, nilai fisik, tetapi juga nilai sosial, afektif—emosional dan kognisi intelektual
      Pendidikan jasmani lahir setua sistem masyarakat yang pernah ada
SUDUT PANDANG LINTAS BUDAYA TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI
      Penghayatan sesuai struktur dan sistem keyakinan masyarakat
      Pendidikan jasmani adalah bagian dari budaya, dan bahkan produk budaya
      Perannya tidak akan sama diantara satu sistem budaya dengan sistem budaya lain
      Pendidikan jasmani (dan olahraga) berperan penting dalam pembentukan budaya.
PENDIDIKAN MELALUI AKTIVITAS JASMANI
      Pendidikan melalui fisikal maksudnya adalah pendidikan melalui aktivitas fisikal (aktivitas jasmani), tujuannya mencakup semua aspek perkembangan kependidikan, termasuk pertumbuhan mental, sosial siswa.
      Manakala tubuh sedang ditingkatkan secara fisik, pikiran (mental) harus dibelajarkan dan dikembangkan, dan selain itu perlu pula berdampak pada perkembangan sosial, seperti belajar bekerjasama dengan siswa lain
Rink (1985) mendefinisikan pendidikan jasmani sebagai "pendidikan melalui fisikal",
‘Kontribusi unik pendidikan jasmani terhadap pendidikan secara umum adalah perkembangan tubuh yang menyeluruh melalui aktivitas jasmani. Ketika aktivitas jasmani ini dipandu oleh para guru yang kompeten, maka hasil berupa perkembangan utuh insani menyertai perkembangan fisikal-nya. Hal ini hanya dapat dicapai ketika aktivitas jasmani menjadi budaya dan kebiasaan jasmani atau pelatihan jasmani.’
James A.Baley dan David A.Field (2001; dalam Freeman, 2001)
‘Pendidikan jasmani adalah suatu proses terjadinya adaptasi dan pembelajaran secara organik, neuromuscular, intelektual, sosial, kultural, emosional, dan estetika yang dihasilkan dari proses pemilihan berbagai aktivitas jasmani.’
Freeman (2001:5) menyatakan pendidikan jasmani dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok bagian, yaitu:
      Pendidikan jasmani dilaksanakan melalui media fisikal, yaitu: beberapa aktivitas fisikal atau beberapa tipe gerakan tubuh.
      Aktivitas jasmani meskipun tidak selalu, tetapi secara umum mencakup berbagai aktivitas gross motorik dan keterampilan yang tidak selalu harus didapat perbedaan yang mencolok.
      Meskipun para siswa mendapat keuntungan dari proses aktivitas fisikal ini, tetapi keuntungan bagi siswa tidak selalu harus berupa fisikal, non-fisikal pun bisa diraih seperti: perkembangan intelektual, sosial, dan estetika, seperti juga perkembangan kognitif dan afektif.
Aktivitas Jasmani dan Gerak Tubuh
Aktivitas jasmani
      Gerak tubuh yang disengaja atau tidak disengaja yang diarahkan untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan (Hoffman, 2005:9)
Gerak tubuh (gerak badan)
      Segala perubahan posisi tubuh baik sebagian atau keseluruhan segmen tubuh (Hoffman, 2005:9)
      Aktivitas jasmani tidak akan ada tanpa gerak tubuh
      Gerak tubuh adalah fenomena aktivitas jasmani mengandung tujuan tertentu.
Olahraga adalah kata bahasa Indonesia
      Artinya membina raga
      Tujuan: sehat, bugar, kuat, lentuk, dsb.
      Mencirikan adanya aktivitas “gerak badan”
      Olahraga tidak sama dengan “Sport”
Pendidikan Olahraga dan Olahraga Pendidikan
Pendidikan Olahraga : pendidikan tentang/ kedalam olahraga
      Olahraga menjadi tujuan
      Pendidikan menjadi alat
      Materi : Olahraga
      Proses : pelatihan teknik dasar keterampilan olahraga
      Peran Guru: Melatih
      Peran Siswa : Latihan Teknik
      Evaluasi : Terukur pada kemampuan teknik berolahraga
Olahraga Pendidikan : pendidikan melalui olahraga
      Pendidikan menjadi tujuan
      Olahraga menjadi alat
      Materi: selain olahraga (bisa juga aktivitas jasmani)
      Proses : Pendidikan melalui olahraga
      Peran Guru : Mendidik
      Peran siswa : Belajar
      Evaluasi : partisipasi dan belajar siswa
Play (Bermain)
      Bermain adalah aktivitas yang digunakan untuk mendapatkan kesenangan, keriangan, atau kebahagiaan.
      Dalam budaya Amerika bermain adalah aktivitas jasmani non-kompetetif, meskipun bermain tidak harus berbentuk aktivitas jasmani. Bermain, seyogyanya bukanlah pendidikan jasmani atau olahraga.
      Tetapi sayang, kegiatan aktivitas jasmani anak-anak di masa lalu, seperti: eggrang, bakiak, gobag sodor, atau gebuk bantal dikategorikan sebagai olahraga tradisional dari bentuk permainan, maka tidak jelas perbedaannya dengan kegiatan olahraga secara umum.
      Kerancuan terjadi pada pemaknaan konsep bermain dengan konsep olahraga tradisional. Karena itu, disarankan olahraga tradisional tetap saja sebagai kegiatan permainan, dan bukan mengarah pada makna kompetisi atau olahraga
Sport
      Coakley (2001), menyatakan bahwa sport memiliki tiga indikator, yaitu: 1) sebagai bentuk keterampilan tingkat tinggi; 2) dimotivasi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik motivasi; dan 3) ada lembaga yang mengatur dan mengelolanya.
      Sport dalam budaya Amerika tidak sama dengan olahraga dalam budaya Indonesia
PERAN DAN KONTRIBUSI PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP PENDIDIKAN
  Pendidikan jasmani berperan penting bagi keutuhan pendidikan siswa.
  Gerak melibatkan tubuh dan pikiran.
  Pendidikan jasmani berkontribusi langsung terhadap kebugaran dan kompetensi siswa.
  Siswa yang sehat-aktif secara fisik menopang pada motivasi belajar, kecermatan, kemampuan motorik, dan perkembangan kognitif.
  Aktivitas jasmani dalam pendidikan jasmani mengembangkan self-concept positif siswa.
  Mengembangkan tantangan intelektual, sosial, dan emosional.
  Selama masa pendidikan jasmani di sekolah memicu pengembangan keterampilan gerak,kebugaran jasmani, dan pemahaman konsep pentingnya gaya hidup-aktif sepanjang hayat.
Sekolah Dasar
  Pengembangan gerak (locomotor, non-locomotor, dan manipulative skills)
  Orientasi: movement education
  Pengembangan: Foundation movement (lari,jalan, lompat,loncat, melempar, menangkap, menendang, merayap, merangkak, memanjat, dsb.)
  Fokus: ecperiential learning dalam berbagai bentuk gerak.
Sekolah Menengah Pertama
  Memberikan pengalaman berbagai aplikasi gerak/keterampilan dasar.
  Olahraga tradisional.
  Aktivitas petualangan dan aktivitas jasmani waktu luang
  Tawaran: program aktivitas jasmani di waktu ekstra-kurikuler.
Sekolah Menengah Atas
  Gerak lebih kompleks dan meluas.
  Mengajarkan tanggungjawab pada dirinya sendiri.
  Aktivitas kebugaran terkait kesehatan.
  Memelihara tingkat kebugaran jasmani-terakait kesehatan.
  Menjaga kebugaran jasmani
Aktivitas jasmani = / ≠ OLAHRAGA
      Ketika aktivitas jasmani dipersamakan dengan olahraga, maka munculah istilah PENDIDIKAN OLAHRAGA,  pada saat bersamaan muncul OLAHRAGA PENDIDIKAN.
      PENDIDIKAN JASMANI = PROSES KEPENDIDIKAN MELALUI ATAU TENTANG AKTIVITAS JASMANI, permainan dan olahraga untuk pencapaian tujuan pendidikan (Agus Mahendra, 2011)
OLAHRAGA ≠ SPORT
OLAHRAGA ADALAH KATA DALAM BAHASA INDONESIA, YANG BERBEDA MAKNANYA DENGAN ISTILAH SPORT:
SPORT: (COAKCLEY,1998) dicirikan:
  1. Penampilan keterampilan tingkat tinggi
  2. Dimotivasi oleh faktor instrinsik dan ekstrinsik motivasi
  3. Dikelola oleh organisasi tersendiri, yang mengeluarkan aturan dan peraturan
  4. Difasilitasi secara budaya


Bookmark and Share

JANGAN LUPA KLIK IKLANNYA YAA..
1 X KLIK SANGAT BERARTI

Anda sedang membaca artikel Dasar-Dasar Pendidikan PENJAS. Terimakasih atas kunjungan serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Jika memang bermanfaat, Anda boleh menyebarluaskannya dan jangan lupa untuk menyertakan sumber link dibawah ini:

http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2012/07/dasar-dasar-pendidikan-penjas.html

0 comments:

Posting Komentar