BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan merupakan proses yang terjadi pada setiap mahkluk. Perkembangan anak meliputi seluruh perubahan, baik perubahan fisik, perkembangan kognitif dan psikososial. Perkembangan fisik berkaitan dengan perkembangan gerakan motorik, yakni perkembangan gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara saraf, otak, otot, tulang dan lainnya.
Pengetahuan mengenai proses perkembangan merupakan inti daripada pendidikan. Tanpa pengetahuan tentang aspek-aspek perkembangan prilaku manusia, guru/pelatih hanya dapat menduga jenis taknti dan intervensi apa yang akan digunakan dalam mengembangkan keterampilan. Walaupun sejumlah studi telah dilakukan berkaitan dengan aspek-aspek perkembangan prilaku motorik namun masih sangat terbatas jika dibandingkan dengan studi mengenai proses pekrmbangan.
Para pakar dalam bidang psikologi perkembangan cenderung tertarik meneliti perkembangan motorik hanya sebagai suatu indikator visual dari fungsi-fungsi kognitif. Sedangkan para pakat dalam bidang psikologi sosial dan emosional.
Sayangnya proses perkembangan manusia hanya dipelajari dari salah satu aspek saja sehingga terjadi ketidaksempurnaan pandangan mengenai pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan dipelajari dalam pengertian ranah (kognitif, afektif, psikomotor) hubungan antara usia dan perilaku (masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa, usia pertengahan dan usia lanjut) dan dari sifat-sifat biologis atas pengaruh suatu lingkungan
1.2 Rumusan Masalah
Dari latarbelakang yang sudah dipaparkan pada tahap pertama, maka penulis mempunyai berbagi rumusan masalah mengenai perkembangan motori :
1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan motorik ?
2. Bagaimana proses perkembangan motorik dan studi mengenai perkembangan motorik ?
3. Bagaimana sejarah mengenai bidang studi perkembangan motorik ?
4. Ada berapa macam metode yang digunakan dalam studi perkembangan motorik ?
5. Bagaimana cara merancang penelitian dalam perkembangan gerak ?
1.3. Tujuan
Selain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perkembangan Motorik juga untuk mengetahui :
1. Pengertian perkembangan motorik
2. Proses perkembangan motorik dan studi perkembangan motorik
3. Sejrah bidang studi perkembangan motorik
4. Macam-macam metode perkembangan motorik
5. Cara merancang penelitian dan perkembangan gerak
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perkembangan Motorik
Menurut Hurlock (1998) – perkembangan motorik: perkembangan pengendalian gerak jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot yang terkoordinasi. Pengendalian berasal dari perkembangan refleksi dan kegiatan massa yang ada pada waktu lahir.
Menurut Sugiyanto dan Sudjarwo (1992) – perkembangan: proses perubahan kapasitas fungsional atau kemampuan kerja organ-organ tubuh ke arah keadaan yang makin terorganisasi dan terspesialisasi. Perkembangan terjadi dalam bentuk perubahan kualitatif, kuantitatif atau kedua-duanya secara serempak. Perkembangan gerak “motor development”: suatu proses sejalan dengan bertambahnya usia – secara bertahap dan bersinambung gerakan individu meningkat dari sederhana, tidak terorganisasi, tidak terampil – keterampilan gerak yang kompleks dan terorganisasi dengan baik – penyesuaian keterampilan – proses penuaan.
Menurut Zulkifli (2001) - perkembangan motoris: gerakan-gerakan tubuh yang dimotori dengan kerjasama antara otot, otak dan saraf. Ciri-ciri gerakan motoris: gerak dilakukan dengan tidak sengaja, tidak ditujukan untuk maksud-maksud tertentu. Gerak yang dilakukan tidak sesuai untuk mengangkat benda dan gerak serta.
Menurut Keogh – perkembangan gerak: perubahan kompetensi atau kemampuan gerak dari mulai bayi (infancy) sampai masa dewasa (adulthoud) serta melibatkan berbagai aspek perilaku manusia, kemampuan gerak dan aspek perilaku yang ada pada manusia mempengaruhi perkembangan gerak dan perkembangan gerak sendiri mempengaruhi kemampuan dan perilaku manusia.
2.2 Perkembangan Motorik
Studi mengenai pertumbuhan dan perkembangan manusia telah lama menarik perhatian para pakar dalam bidang psikologi dan pendidikan. Pengetahuan mengenai proses perkembangan merupakan inti daripada pendidikan. Tanpa pengetahuan tentang aspek-aspek perkembangan prilaku manusia, guru/pelatih hanya dapat menduga jenis taknti dan intervensi apa yang akan digunakan dalam mengembangkan keterampilan. Walaupun sejumlah studi telah dilakukan berkaitan dengan aspek-aspek perkembangan prilaku motorik namun masih sangat terbatas jika dibandingkan dengan studi mengenai proses perkembangan.
Para pakar dalam bidang psikologi perkembangan cenderung tertarik meneliti perkembangan motorik hanya sebagai suatu indikator visual dari fungsi-fungsi kognitif. Sedangkan para pakat dalam bidang psikologi sosial dan emosional.
Studi perkembangan motorik dipelajari sebagai lintas bidang dari fifiologi latihan, bio mekanik, perilaku motorik, dan kontrol motorik baik sebagai psikologi perkembangan maupun sosiologi. Tahun 1970 banyak riset dilakukan berkaitan dengan perkembangan motorik. Dan sejak saat itu studi ini menjadi bidang yang diminati para peneliti dalam bidang pendidikan jasmani dan psokologi.
Sayangnya proses perkembangan manusia hanya dipelajari dari salah satu aspek saja sehingga terjadi ketidaksempurnaan pandangan mengenai pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan dipelajari dalam pengertian ranah (kognitif, afektif, psikomotor) hubungan antara usia dan perilaku (masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa, usia pertengahan dan usia lanjut) dan dari sifat-sifat biologis atas pengaruh suatu lingkungan.
Studi pekrmbangan motorik hendaknya ditinjau dari perspektif manusia secara utuh baik meliputi aspek-aspek biologis maupun lingkungan mencakup perilaku kognitif dan afektif yang berdampak pada perkembangan. Jika semua itu mempunyai nilai nyata bagi pelaksana (guru/pelatih) maka studi perkembangan motorik tidak hanya terfokus kepada penampilan keterampilan-keterampilan dalam mengontrol lingkungan tetapi juga harus menganalisis dan mendokumentasikan apakah setiap individu pada semua usia dalam keadaan itu dapat melakukannya dengan normal atau tidak.
2.3 Studi Tentang Proses Perkembangan Gerak
Perkembangan merupakan suatu proses yang berlangsung terus menerus, berawal saat konsepsi dan berakhir pada saat kematian. Perkembangan merupakan sebuah proses yang terus menerus yang dimulai dengan masa pembuahan (antara sperma dan ovum) dan berhenti hanya dengan kematian.
Perkembangan mencakup semua aspek perilaku manusia karena itu hanya dapat dipisahkan secara artificial ke dalam domain-domain, kategori atau periode usia. Pengakuan terhadap konsep perkembangan “lifespan” yang semakin luas mendorong para peneliti melakukan studi tentang keterampilan atlet pada masa adolensia dan dewasa dan juga studi tentang gerakan pada masa bayi, masa kanak-kanak, dan usia lanjut. Banyak hal yang dapat diketahui dengan mempelajari perkembangan motorik pada semua tingkat usia dengan memandangnya sebagai suat proses uang berkesinambungan.
Setiap individu mempunyai masa perkembangan dan masa pencapaian kemampuan gerakan yang spesifik dan unik. Periode usia hanya menunjukan rentang perkiraan waktu saat mana perilaku-perilaku tertentu menonjol. Perkiraan yang berlebihan pada periode waktu ini akan mengurangi makna tentang kontinuitas, kespesifikan, dan individualitas daripada prose perkembangan.
Demikian pula halnya dengan studi tentang keterampilan atlet selama masa remaja dan atau dewasa menjadi sangat penting. Oleh karena itu perlunya mempelajari gerak manusia selama masa bayi, anak-anak, dan kehidupan selanjutnya merupakan suatu tuntutan
Perkembangan gerak pada seluruh jenjang usia akan mengalami peningkatan apabila dilakukan melalui proses pembelajaran seperti dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah-sekolah. Proses perkembangan ini akan terus berlangsung seiring dengan bertambahnya umur.
Keterlibatan berbagai faktor kemampuan gerak dan kemampuan fisik satu sama lain berin teraksi dengan cara yang sangat kompleks. Terutama terkait dengan kemampuan kognitif dan afektif mereka. Masing-masing kemampuan tersebut akan dipengaruhi oleh factor biologis dan lingkungannya. Pengaruh dari faktor biologis ini biasanya terjadi saat terjadinya pembuahan yang mengh asilkan benih manusia (zygote) yang kemudian berkembang menjadi organ isme atau janin sebagai calon manusia yang dikenal sebagai fetis atau bayi dalam kandungan. Faktor biologis ini secara tidak langsung dipengaruhi pula oleh makanan yang ibu makan saat mengandung, perawatan pada ibu, dan proses kelahiran.
Pengaruh dari faktor lingkungan dimana faktor ini merupakan kondisi yang memungkinkan berlangsungnya proses perkembangan. Faktor lingkungan ini memiliki beberapa aspek seperti:
1. Alamiah sosial dimana bentuk pergaulan, tingkat sosial, tingkat ekonomi, bentuk daerah tempat tinggal member andil dalam terbentuknya sikap kognitif dan afektif individu.
2. Budaya dimana kebiasaan dalam konteks keluarga dan diluar keluarga akan memberi warna terhadap perilaku individu.
Jadi, dalam proses perkembangan gerak secara konstan seharusnya mengingatkan individu. Setiap individu memiliki keunikan tersendiri dalam hal perkembangan dan kemahiran akan kemampuan gerak. Ada beberapa teori yang mengungkapkan mengenai keunikan itu. Salah satu diantaranya adalah Gallahue. Pada tahun 1989 Gallahue pernah memaparkan mengenai keterkaitan lingkungan belajar dan satu dengan lainnya dalam proses perkembangan gerak sebagai berikut. untuk Makalah Studi Perkembangan Motorik yang lebih lengkap download disini!
Anda sedang membaca artikel Makalah Studi Perkembangan Motorik. Terimakasih atas kunjungan serta kesediaan Anda membaca artikel ini.
Jika memang bermanfaat, Anda boleh menyebarluaskannya dan jangan lupa untuk menyertakan sumber link dibawah ini:
0 comments:
Posting Komentar