EnsikloPenjas

Sabtu, 21 April 2012

Biomekanika dalam cabang Olahraga Bulu Tangkis

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN DALAM CABANG OLAHRAGA BULU TANGKIS

Faktor : Stabilitas Berbanding Lurus dengan Besarnya Jarak Proyeksi Jatuhnya Titik Berat Badan ke Tepi Alas yang Searah dengan Gerakan

Keseimbangan atau stabilitas sangat penting dalam kegiatan olahraga. Keseimbangan digunakan sesuai dengan kebutuhan pada masing-masing cabang olahraga termasuk cabang olahraga bulu tangkis. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keseimbangan atau stabilitas, salah satunya adalah Stabilitas Berbanding Lurus dengan Besarnya Jarak Proyeksi Jatuhnya Titik Berat Badan ke Tepi Alas yang Searah dengan Gerakan. Di dalam cabang olahraga bulu tangkis, terdapat service atau pukulan-pukulan yang dapat digunakan oleh para pemain bulu tangkis untuk membuat permainannya lebih bagus, sehingga perlu adanya suatu keseimbangan dalam bermain bulu tangkis. Service yang menerapkan faktor kesimbangan adalah “Deep Single Service” dan “Short Double Service”, sedangkan pukulannya adalah pukulan “Forehand Overhead”. 

Di bawah ini akan dijelaskan bagaimana pengaruh faktor Stabilitas Berbanding Lurus dengan Besarnya Jarak Proyeksi Jatuhnya Titik Berat Badan ke Tepi Alas yang Searah dengan Gerakan dalam service atau pukulan tersebut.
  1. “Deep Single Service”
Dalam melakukan serve ini yang harus dilakukan adalah berdiri dengan enak dengan sebagian besar berat badan berada pada kaki belakang. Rentangkan ke depan lengan dan jatuhkan shuttle tepat sebelum mengayunkan raket ke muka. Putarlah bahu dan pinggul saat berat badan pindah dari kaki belakang ke kaki muka. Pergelangan tangan dan lengan bawah harus berputar pada saat shuttle disentuh oleh raket. Gerakan akhir serve harus berada tinggi dan usahakan tangan melampaui bahu kiri. Jangan mengangkat atau menggeser kedua kaki sampai saat shuttle dipukul.

Dari penjelasan di atas sangat jelas bahwa stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnya titik berat badan ke tepi alas yang searah dengan gerakan. Pada saat awal melakukan serve, berat badan di letakkan di kaki belakang. Kemudian pada saat hendak melakukan pukulan pada shuttle, gerakan bahu dan pinggul diputar ke depan yang diikuti oleh perpindahan berat badan dari kaki belakang ke kaki kanan sehingga disini keseimbangan dapat dicapai pada saat memindahkan berat badan yang searah dengan gerakan.
  1. “Short Double Service”
Ada beberapa yang harus dilakukan dalam serve ini, pertama peganglah shuttle pada ketinggian dada. Pukullah shuttle pada ketinggian sedikit di bawah pinggang dengan raket berada di tangan kanan. Antarlah shuttle, jangan dijentikkan. Pergelangan tangan pada posisi teracung dan teguh selama gerakan ayunan. Pindahkan berat badan dari kaki kanan ke kaki kiri sebelum shuttle tersentuh raket dan sedikit sekali gerakan ayunan lanjut serta gerakan putar tubuh dilakukan.

Sangatlah jelas bahwa stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnya titik berat badan ke tepi alas yang searah dengan gerakan dalam melakukan serve ini. Pada saat memukul shuttle dengan raket di tangan kanan, didikuti pula dengan memindakan berat badan dari kaki kanan ke kaki kiri. Sehingga pemindahan berat badan searah dengan gerakan memukul shuttle yang dapat menimbulkan keseimbangan.
  1. Pukulan “Forehand Overhead”
Pukulan ini dilakukan bila pemain berada di bidang kanan lapangan pada posisi belakang. Pertama ambillah “posisi siap”, yaitu dengan kaki dan bahu sejajar dengan jaring. Raket digenggam dengan pegangannya setinggi pinggang dan kepala reket kira-kira setinggi bahu anda serta agak concong ke posisi “backhand”. Lutut agak ditekukkan. Shuttle dipukul ke arah sisi “forehand”, putarlah tubuh sehingga kaki tegak lurus jaring dan bahu kiri mengarah ke jaring. Pindahkan berat badan ke kaki belakang dan bila perlu melompatlah ke belakang sehingga berada tepat di belakang “shuttle” yang sedang melayang. Ketika melangkah ke belakang, angkatlah raket, pergelangan tangan dalam posisi teracung dengan raket berada di belakang kepala dan bahu, kepala raket menghadap ke bawah dan tangan kanan berada di belakang telinga kanan.

Dalam melakukan pukulan ini, arah gerakan searah dengan proyeksi jatuhnya berat badan ke tepi alas yang dapat membuat keseimbangan. Berat badan dipindahkan ke kaki belakang yang diiikuti oleh melangkahkan kaki ke belakang dan jika perlu melompat ke belakang kemudian kita memukul shuttle.

Tugas 2

GERAK LURUS BERUBAH TERATUR
Soal :
Seorang atlit lari jarak jauh berlari dengan kecepatan 40 m/dt setelah 4 detik. Berapakah jarak yang ditempuh oleh atlet tersebut jika dipercepat 3 m/dt dan diperlambat 2 m/dt?
Jawaban dari Soal :
Diketahui :  Vt =  40 m/dt
t     =  4 dt
Percepatan a = 3 m/dt
Perlambatan a = 2 m/dt
Ditanya     :  a.   St jika dipercepat.
  1. St jika diperlambat
Jawab        :
  1. Gerak Lurus Berubah Teratur dengan Percepatan
V0 = Vt – at
= 40 – (3 x 4)
= 40 – 12
= 28 m/dt
St   = V0.t + at
= 28 . 4 + . 3 (4)
= 112 + 24
= 136 m
  1. Gerak Lurus Berubah Teratur dengan Perlambatan
V0 = Vt + at
= 40 + (2 x 4)
= 40 + 8
= 48 m/dt
St   = V0.t – at
= 48 . 4 – . 2 (4)
= 192 – 16
= 176 m
download disini untuk Biomekanikal Dalam Berbagai Cabang Olahraga yang lebih lengkap !


Bookmark and Share

JANGAN LUPA KLIK IKLANNYA YAA..
1 X KLIK SANGAT BERARTI

Anda sedang membaca artikel Biomekanika dalam cabang Olahraga Bulu Tangkis. Terimakasih atas kunjungan serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Jika memang bermanfaat, Anda boleh menyebarluaskannya dan jangan lupa untuk menyertakan sumber link dibawah ini:

http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2012/04/biomekanika-dalam-cabang-olahraga-bulu.html

0 comments:

Posting Komentar