1. Jumlah Latihan
Adalah suatu satu ketentuan bahwa variable yang paling penting dalam belajar adalah latihan. Dengan keterampilan tingkat tinggi yang ditujukan oleh atlet juara, lamanya waktu, usaha, serta latihan termasuk dalm persiapan amatlah mengesankan.
Umumnya para ahli sepakat, bahwa jumlah latihan ditentukam oleh adanya overlearning (Singer, 1980; Magil 1985; Scmidt, 1991). Maksudnya, ketika apa yang disebut pembelajaran (terjadi penguasaan yang diinginkan) tercapai, maka latihan yang dilakukan harus melebihi tahap itu. Dengan kata lain, harus ada pengulangan yang lebih maksimal.
2. Kualitas Latihan
Jumlah waktu latihan bukanlah satu-satunya persialan pokok dalam hal pencapaian keterampilan. Tidak kalah pentingnya dalam hal latihan adalah kualitas latihan itu sendiri. Oleh kerananya adalah penting bagi kita untuk mengorganisasikan dan merancangkan kegiatan latihan secara efektif.
Pemilihan Metode Pengajaran
1. Metode Bimbingan
Teknik atau metode bimbingan adalah metode yang paling umum dalam latihan, diman sisiwa dituntun dengan berbagai cara melalui persoalan gerak. Dalam penggunaanya metode ini mempunyai beberapa tujuan, dan ,yang paling utama adalah mengurangi kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa pola uang tepat sudah dilakukan.
2. Latihan Padat dan Terdistriusi
Dikaitkan dengan penggiunaan waktu dalam proses latihan, maka metode latihan yang lain dapt ditentukan, yaitu latihan padat (massed practice) dan latihan terdistribusi (distributed practice). Latihan padat menunjukan sedikitnya waktu istirahat diantar ulangan. Misalnya, jika tugas latihan mempunyai waktu 30 detik, latihan padat menjadwalkan istirahat pada ulangannya hanya sediktu sekali (misalnya 5 detik) atau tidak istirahat sam sekali. Latihan terdistribusi akan memerlukan istirahat diantara ulangannya minimal selam waktu pelaksanaannya, misalnya 30 detik atau lebih lama.
Keseluruhan VS Bagian
Beberapa keterampilan terdiri dari beberpa gerakan yang sangat kompleks. Dari kenyataa tersebut jelas bahwa alangkah sulitnya bagi guru untuk menampilkan ssemua aspek keterampilann tersebut sekaligus kepada siswa sebab siswa pun akan merasa dijejali terlalu banyak informasi da tugas dan kemungkinan tidak akan mampu mengingatnya sam sekali. Guru akan membagi tugas kedalam unit-unit yang bermakna yang dapat dipisah-pisahkan.
Dalam pelaksanaannya metode global ini mengikuti urutan sebagai berikut :
1. Preview
2. Percobaan
3. Review
4. Retrial
5. Pemantapan
Metode-Metode Pengajaran Dalam Praktek
Metode-Metode Pengajaran Dalam Praktek
1. Metode Global
Metode Golabal atau keseluruhan atau whole method adalah suatu cara mengajar yang beranjak dari yang umum ke yang khusus. Dalam mengajarkan keterampilan gerak atau permainan, maka bentuk yang utuh atau keseluruhan terlebih dahhulu kemudian dipecah-pecah menjadi bagian-bagian.
Dalam pelaksanaannya metode global ini mengikuti urutan sebagau berikut :
1. Preview
2. Percobaan
3. Review
4. Retrial
5. Pemantapan
2. Metode Bagian
Metode bagian atau Part Methode adalah suatu cara mengajar yang beranjak dari suatu bagian ke seluruhan, atau dari yang khusus ke yang umum. Pada karakternya metode ini dianggap metode yang tradisional, karena meruoakan metode yang paling tua, yang merupakan pengkristalan gagasan-gagasan mengajar daro teori behaviourisme.
Tahap pelaksanaanya :
1. Preview
2. Analisis
3. Melatih unit-unit
4. Sintesis
3. Metode Global-Bagian
Metode global-bagian (whole-part method) adalah campuran dari kedua metode yang sudah dibahas di atas, dengan maksud mencoba menggabungkan kelebihan-kelebihan dari keduanya.
Urutan pelaksanaan :
1. Preview
2. Percbaan
3. Review
4. Melatih bagian
5. Sintesis
6. Pemantapan
4. Metode Progresif
Metode progresif (progresif method) adalah cara mengajar dimana bahan latihan atau keterampilan dibagi dalam beberapa unit atau bagian. Yan harus dlakukan disini adalah mencoba menari atau menentukan inti dari keterampilan yang bersangkutan. Inti itulah yang kemudian dijadikan bagia pertama yag harus dilakukan. Sebagai contoh, unutk mengajar lompat jauh gaya lenting dengan metode prigresif adalah dengan menentukan silkap melenting di udara sebagai intinya.
Pengaturan Latihan
a. Latiahan terpusat ( blocked practice)
Latiahn servis 50 x ( tugas A)
Latiahan smash 50 x ( tugas B)
Latiahan chop 50 x (tugas C)
Penatira latihan terpusat dilaksanakan dengan mendahulukan satu tugas hingga selesai sebelum berpindah ke tuga lainnya.
b. Latihan acak
Memukul servis-langsung melakukan smash-kemudian melakukan chop-lalu melakukan servis lagi.
Latihan acak mengkehendaki atlet melakukan berbagai kegiatan latihannya dalam satu waktu, tanpa dipisah-pisah oleh jeinis keterampilannya. Siswa seolah berputar untuk melakukan semua keterampilan dengan acak, sehingga anak tidak pernah melakuakan tugas lainnya secara berturut-turut.
c. Melatih Tugas Tungal
Cara yang bisa ditempuh adalah dengan pengaturan latihan yang bervatiasi, atau lajim disebut varieabel praktis.
Anda sedang membaca artikel PRINSIP DASAR LATIHAN. Terimakasih atas kunjungan serta kesediaan Anda membaca artikel ini.
Jika memang bermanfaat, Anda boleh menyebarluaskannya dan jangan lupa untuk menyertakan sumber link dibawah ini:
0 comments:
Posting Komentar