EnsikloPenjas

Senin, 26 Desember 2011

Dampak Perkembangan IPTEk

A.           Hubungan IPTEK dan Kehidupan Sosial

Dalam abad XX, IPA telah berkembang pesat berkat pemakaian alat-alat yang makin sempurna, sehingga mendapat sebutan IPA modern.  Kemajuan IPA mendorong majunya teknologi yang makin dapat memakmurkan kehidupan manusia, karena tujuan teknologi memang diadakan untuk kebutuhan manusia.  Namun, di samping tujuan dapat tercapai, terjadi pula dampak sampingan (side-effect)  yang dapat mengganggu. Untuk itu diupayakan peningkatan kegunaan teknologi dan memperkecil dampaknya.  Bila hal tersebut tercapai, maka kegiatan mempergunakan teknologi memperoleh nilai ekonomis yang berarti.  Misalnya, pemakaian pesawat terbang besar dan cepat memudahkan orang mencapai tujuan, tetapi kejatuhannya menimbulkan risiko besar.  Jadi, tujuan dapat dicapai dengan hasil maksimal, sementara dampaknya diperkecil.
Abraham Harold Maslow berpendapat bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki berbagai kebutuhan yang digambarkan sebagai piramida : landasannya lebar, makin ke atas makin kecil.  Kebutuhan pertama yang wajib dipenuhi manusia adalah kebutuhan fisik yang juga dapat disebut sebagai kebutuhan primer (basic needs) : sandang, pangan dan papan (tempat tinggal).  Setelah kebutuhan fisik terpenuhi, manusia perlu keamanan demi kelangsungan hidupnya.  Kemudian diperlukan bermasyarakat sebagai kehidupan sosial selaku homo socius.  Manusia yang dapat lebih cepat dan banyak memperoleh kebutuhan hidupnya merasa perlu memperoleh harga diri.  Akhirnya manusia memerlukan aktualisasi diri sebagai tujuan tertinggi.  Keempat tujuan terakhir, yaitu keamanan, pengakuan sosial, harga diri, dan aktualisasi diri merupakan kebutuhan psikis, yang dapat juga disebut sebagai kebutuhan sekunder ataupun tersier.  Dari hari ke hari kebutuhan manusia baik fisik maupun psikis terus meningkat, secara kuantitatif maupun kualitatif.
Pengetahuan teknologi (technological knowledge) merupakan pengetahuan mengenai proses-proses fisik yang secara operasional terwujud dalam teknologi.  Sehingga kemampuan berteknologi (tecnological capability) merupakan usaha untuk menggunakan tenaga teknologi secara efektif yang dapat dicapai melalui upaya teknologis (tecnological effort) .  Tujuan positifnya bagi manusia yang akan dicapai , sementara dampak sampingan yang negatif perlu diperkecil.
Kehidupan sosial dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Kebutuhan manusia akan pangan sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi pertanian, sedangkan kebutuhan akan komunikasi dipengaruhi oleh teknologinya, seperti media cetak, media elektronik yang selain untuk berkomunikasi, juga dapat memperluas wawasannya.  Masyarakat memang banyak yang mengeluh dampak negatif dari teknologi, tetapi kegiatannya terus dilakukan karena tetap masih lebih banyak untung daripada ruginya.


B.            Dampak Perkembangan IPTEK terhadap Kebutuhan Pokok
1.        Pangan
Pangan merupakan kebutuhan pokok yang paling utama sebab tanpa pngan manusia akan mati, kelestarian hidupnya terancam, dan manusia berupaya untuk menjauhkan diri dari kematian.  Alam menyediakan macam-macam kebutuhan pangan untuk diusahakan dengan teknologi, mula-mula sederhana, makin hari makin maju.
Ikan merupakan lauk pauk yang umum bagi masyarakat.  Ikan segar dapat diperoleh dari kali, danau, atau laut.  Untuk memperoleh produksi ikan yang dapat dipasarkan, orang mempergunakan keramba di sungai atau di danau.  Di daerah pantai diusahakan pertambakan udang atau bandeng.   Untuk menghindari pembusukan dijalankan teknologi penjemuran di panas matahari sehingga diperoleh ikan kering, atau diberi garam sehingga diperoleh ikan asin.  Teknologi modern mempergunakan kaleng sebagai sarana pengawetannya selalu tahan lama dan baunya tidak mengganggu lingkungan.
Daging juga merupakan bahan makanan yang diperoleh dari binatang.  Peternakan dapat dilakukan secara tradisional, yaitu membiarkan ternak di padang penggembalaan, sehingga mutu dagingnya termasuk rendah akibat kurusnya ternak atau modern dengan mempergunakan kandang  yang binatangnya ditempatkan dalam kandang dengan makanan dan minumnya dicukupi oleh pemiliknya, sehingga kualitas hasil ternaknya lebih tinggi dan sehat.  Contoh yang dikenal adalah pada peternakan ayam ras yang memang memerlukan modal besar, tetapi memberikan janji memperoleh keuntungan besar. 
Sayuran dan buah-buahan merupakan pelengkap kebutuhan makanan. Agar produktivitasnya dapat lebih tinggi, maka untuk kesuburan tanaman diberi pupuk.  Yang tradisional adalah pupuk kandang, sedangkan yang modern adalah adalah pupuk buatan, produksi pabrik yang makin dinilai mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan manusia.
Jumlah peduduk yang terus meningkat, sementara itu tanaman bahan makanan mudah terganggu penyakit,  sehingga diperlukan usaha meningkatkan hasil pertanian sekaligus dapat menghindarkan tanaman dari penyakit.  Caranya dengan mempergunakan teknologi pertanian, terutama dengan mempergunakan varietas unggul .  Cara yang  demikian disebut sebagai revolusi hijau (green revolution).  Selain benih unggul, perlu ditunjang oleh teknologi penggarapan tanah, pemeliharaan dan pengolahan. Cara lain yang dilakukan adalah revolusi biru (blue revolution)  yang merupakan kegiatan untuk meningkatkan pemanfaatan hasil laut.  Tidak lagi sekedar menangkap ikan dengan perahu di pantau, tetapi juga sudah harus menagkap ikan besar dengan kapal di laut bebas atau pun memanfaatkan tanaman-tanaman di laut untuk kesejahteraan manusia.
2.       Sandang
Sandang atau pakaian sekarang bukan lagi sekedar melindungi tubuh terhadap gangguan cuaca, melainkan sudah meningkat sebagai lambang status sosial, lebih-lebih sebagai barang dagangan. 
Dahulu, pernah orang memakai kulit kayu sebagai pakaian, tetapi populasi penduduk jauh lebih pesat daripada tanaman penghasilnya.  Oleh karena itu, dipergunakan kapas yang memrlukan cara tanam dan olah yang lebih tinggi teknologinya.  Ini pun sekarang tidak juga mencukupi kebutuhan manusia akan sandang.  Sutra yang dihasilkan oleh ulat merupakan bahan yang lembut dan bagus yang dahulu pusatnya di Cina.  Sementara itu bangsa-bangsa di Timur Tengah mempergunakan bulu domba yang menghasilkan wol sebagai bahan sandang yang bagus.  Itu pun tidak cukup, sehingga orang dengan teknologi lebih maju mempergunakan serat sintetis baik yang berasal dari tanaman yang diproses secara kimiawi menjadi benang (rayon) maupun dari bahan tambang seperti batu bara, atau minyak bumi yang diproses menjadi poliester, poliprolin, atau polietilin.  Kegiatan-kegiatan yang sifatnya positif tersebut, sekaligus diantisipasi segi negatifnya.  Bahan sintetis yang bersifat plastik jangan sampai menimbulkan sampah plastik dengan jalan mengolahnya kembali atau mencari bakteri yang mampu memakan bahan plastik.
Pengolahan dari bahan mentah menjadi kain secara tradisional dilakukan dengan cara tenun yang mekanis dengan tetap mengandalkan tenaga dan keterampilan manusia.  Penyempurnaan dilakukan dengan lebih maju berupa alat tenun bukan mesin yang produksinya lebih tinggi.  Akhirnya sekarang dipergunakan mesin yang bersifat elektronik sehingga produktivitasnya tinggi.
3.       Papan
Papan yang berarti tempat tinggal pada mulanya hanya sebagai tempat untuk memperoleh rasa aman, terlindung dari gangguan cuaca atau binatang, malahan mungkin dari manusia yang lain.  Rumah tradisional yang dihasilkan  dari bahan alami yang terdapat di sekitar tempat tinggal.  Bahan bangunan rumah tradisional mudah rusak karena cuaca atau dimakan rayap, sehingga batas waktu tertentu terpaksa diperbaiki, bahkan diganti.  Biasanya cukup mahal, sehingga secara ekonomis merugikan.
Manusia berusaha memperoleh tempat tinggal yang aman dan nyaman.  Untuk itulah dibangun rumah yang bahan-bahannya lebih tahan lama, dapat puluhan bahkan ratusan tahun.  Tembok rumah dari bata yang diberi lapisan dengan bahan semen, lantai yang bahannya dari semen dalam wujud tegel atau keramik menghasilkan tempat tinggal yang kuat dan tahan lebih lama.
Pemikiran modern untuk tempat tinggal yang sehat diwujudkan dengan membentuk kota taman mandiri.  Merupakan taman karena dipelihara ekologi yang berimbang antara tempat tinggal dengan lingkungan yang hijau.  Mandiri karena kebutuhan warganya terpenuhi semuanya, tidak harus tergantung pada tempat lain, misalnya sekolah, poliklinik, rumah sakit, pasar, taman rekreasi, tenaga kerja, bahkan kuburan.

C.           Dampak Pembangunan Industri dan Transportasi Modern
1.    Dampak Industri
Dampak industri yang sangat terasa dalam bidang ekonomi.  Pemakaian mesin menghasilkan produksi yang melimpah.  Produk banyak demikian tidak tertampung lagi dalam pasaran lokal atau nasional, sehingga harus disalurkan ke pasar internasional.  Demi kelancaran pemasaran, para kapitalis modern mempengaruhi politik pemerintahannya, mendesak agar pemerintah mendukung usahanya mencari atau merestui pasaran di negara lain, bila perlu dengan dukungan militer keras.  Timbullah imperialisme modern yang menitikberatkan kegiatannya dalam bidang ekonomi setelah revolusi industri.  Di samping mencari daerah pemasaran, juga dilakukan usaha memperoleh bahan mentah yang murah.  Cara demikian menyebabkan keuntungan kaum kapitalisyang didukung pemerintah yang imperealis memperoleh keuntungan sangat besar. 
Bila negara imperialis banyak memperoleh keuntungan melalui cara-cara modern tersebut, dampaknya terasa di mana-mana.  Di negara sendiri kaum kapitalis-imperialis merasakan pencemaran (polusi) yang semula kurang diperhitungkan, setelah timbul dampak sampingnya barulah disadari.  Contohnya kota Birmingham di Inggris.  Dengan dilakukan revolusi industri, maka tanah di wilayah kota tersebut banyak dicemari sisa pembakaran bahan bakarnya yang berwarna hitam.  Sementara itu udaranya  pun dicemari oleh asap hitam dari cerobong pabrik  (waktu itu yang dipergunakan masih mesin uap), sehingga udara juga hitam, panas matahari kurang dapat menembus ke bawah.  Kota Birmingham memperoleh julukan  The Black Country dan menjadi tempat tinggal yang tidak sehat
2.      Dampak Transportasi
Dengan tata transportasi yang diciptakan, manusia memperoleh beberapa keuntungan.  Pertama, kendaraan yang diciptakan mampu bergerak lebih cepat daripada gerak si pencipta sendiri, sehingga waktu yang diperlukan bergerak dari satu tempat ke tempat lain lebih singkat.  Waktu dirasakan makin berharga, sehingga timbul sebutan time is money.  Jalannya waktu yang perlu cepat diikuti mengakibatkan jam memperoleh pasaran yang luas sebagai kebutuhan sekunder bagi manusia modern.  Kedua, kemampuan mengangkat dan mengusung oleh manusia ataupun binatang yang biologis terbatas dalam tingkat yang rendah.  Alat-alat pengangkut manusia yang dibuat dari bahan-bahan abiologis jauh lebih kuat.  Roda yang di atasnya diberi tempat barang dan dibuat dari besi, kapal besi yang besar memiliki daya angkat yang jauh lebih besar dan berat daripada daya angkut manusia dan binatang.  Namun, kedua kelebihan tersebut memiliki konsekuensi atau dampak sampingan yang negatif.

D.           Dampak IPTEK terhadap bidang Komunikasi, Kesehatan dan Sumber Daya Alam
1.      Dampak IPTEK dalam Bidang Komunikasi
Sebelum dipergunakan alat-alat komunikasi yang elektronik, manusia berkomunikasi secara alami.  Manusia berhadapan muka (face to face) berbicara dalam keakraban untuk jarak lebih jauh dengan tanda-tanda seperti dengan kentongan, tanda Morse, atau memakai bendera.
Setelah manusia menemukan alat komunikasi elektronik yang diawali dengan penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell (1847-1922) komunikasi secara tatap muka seperti hilang, hanya suara terdengar.  Sarana komunikasi dengan radio dan televisi dalam wujud berita menyebabkan manusia mengetahui juga berita tentang orang atau bangsa lain. 
Komunikasi melalui telepon mengalami beberapa  kali kemajuan.  Pada mulanya telepon mempergunakan kawat  sebagai sarana penghubungnya dan diperlukan orang sebagai operator.  Kemudian ada telepon otomat yang tidak memerlukan operator.  Sekarang orang dengan mudah dapat berhubungan dengan telepon melalui satelit.  Komunikasi secara tertulis yang tradisional dilakukan dengan surat.  Yang modern telah mempergunakan telegram, teleks, faksimile yang bekerjanya jauh lebih cepat.  Komunikasi dengan cara-cara tersebut di atas praktis memberikan nilai positif bagi manusia.  Hanya biaya yang relatif lebih mahal yang harus ditanggung.  Hal-hal yang negatif praktis tidak ada.  Suatu sumbangan besar bagi kesejahteraan manusia.
2.      Dampak IPTEK terhadap Kesehatan
Penyakit berupa kuman secara ekologi harus ada di bumi.  Kalau tidak ada, maka dunia akan penuh dengan makhluk hidup yang pada akhirnya bumi tidak mampu lagi mendukung kehidupan manusia.  Ada sejumlah penyakit yang menular, sehingga membahayakan masyarakat diantaranya malaria, kolera, cacar, frambusia, paru-paru, kelamin dan lain-lain.  Sekarang yang menakutkan adalah AIDS (acquired immunodeficiency syndrome),  yaitu penyakit akibat manusia kehlngan kekebalan tubuh dan sampai sekarang belum diperoleh obatnya yang mujarab.  Penularannya melalui hubungan kelaamin, jarum suntik yang tidak steril lagi setelah dipergunakan oleh penderita AIDS.
Cara-cara lama pengobatan penyakit dilakuakn oleh dukun yang umumnya mistis, sedangkan obat-obatan untuk penyembuhan diwujudkan dalam bentuk jamu.  Kedua cara penyembuhan tersebut sampai sekarang masih banyak dipergunakan.
Pengobatan fisik modern dilakukan oleh dokter dan resepnya berupa obatbyang pembuatannya secara kimiawi oleh pabrik.  Masyarakat yang makin modern lebih meyakini  keampuhan pengobatan modern, sehingga peran dukun dan jamu kian terdesak.
Keberhasilan mengatasi penyakit, terutama penyakit menular, menyebabkan angka kematian (mortalitas) menurun, sehingga populasi penduduk terus meningkat.  Akibatnya manusialanjut usia, yaitu yang usianya lebih dari 60 tahun dan disebut lansia, makin hari makin banyak juga.
3.      Dampak IPTEK terhadap Sumber Daya Alam
a.    Tanah
Tanah merupakan tempat manusia hidup, walaupun ada manusia yang hiduip di perahu, seperti suku Bajo, tetapi jumlahnya amat sedikit.  Di tanah jugalah manusia memperoleh tanaman yang akan dimakan, terutama zaman dahulu hidupnya sebagai petani.  Tanah telah ribuan tahun dimanfaatkan oleh manusia, kesuburannya makin berkurang, tanah menjadi tandus.  Manusia berusaha agar kesuburan tanah dapat terus dipelihara.  Berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya yang makin banyak dilakukan pemupukan secara alami yang secara ekologis memang benar.  Namun, karena pertumbuhan penduduk terus bertambah secara cepat, usaha memelihara kesuburan tanah dalam zaman modern dilakukan dengan pupuk pabrik.  Pemakaian dengan produk teknologi modern demikian dapat menimbulkan efek samping.
Sementara itu usaha mencukupi kebutuhan akan pangan dilakukan dua cara : intensifikasi dan ektensifikasi pertanian.  Pulau Jawa yang kecil, tetapi penduduknya paling banyaK memerlukan cara intensifikasi.  Dengan demikian, daerah yang sempit dapat memberikan hasil yang optimal.  Dilakukan dengan cara mempergunakan bibit unggul (green revolution), pemupukan, pemberantasan hama tanaman, penangangan pascapanen.
Cara ektensifikasi di Indonesia telah dilakukan pada zaman Belanda.  Akibat tanam paksa, banyak bangsa Indonesia menjadi miskin.  Oleh pemerintah Belanda mereka yang tanahnya sangat sempit (akibat dijual) diberi kesempatan pindah ke luar Jawa.  Populer waktu itu dengan istilah kolonisasi sebab yang dipindahkan memang petani (colonus = petani).  Cara demikian diteruskan oleh pemerintah RI dengan istilah transmigrasi, artinya perpindahan penduduk memakai alat angkutan.  Cara demikian bukan hanya untuk Pulau Jawa, Pulau Bali pun banyak penduduknya yang transmigrasi.  Untuk itu diperlukan tanah yang makin luas guna dimanfaatkan sebagai area pertanian.
b.      Air
Air merupakan sumber daya alam penting bagi kehidupan manusia.  Air yang tercemar dapt mengancam kehidupan manusia.  Air bersih dalam pengertian ekologi adalah air yang memungkinkan makhluk hidup bertempat tinggal, walaupun wujudnya keruh.  Bagi manusia yang tingkat peradabannya tinggi, diperlukan air bersih dalam wujud warna jernih atau putih.  Bila tidak dalam keadaan terpaksa, manusia enggan minum air yang keruh warnanya.
Secara alami, manusia dapat memperoleh air dari mata air, sungai, dan danau yang merupakan air permukaan umum.  Rakyat yang di lapisan bawah pada umumnya mengkonsumsi air permukaan umum, karena tersedia di alam sehingga diperoleh secara gratis.  Dengan pengalaman dan kecerdasannya, manusia membuat sumur dekat dengan tempat tinggalnya, mula-mula dengan membuat lubang di mana air bawah tanah tertampung, kemudian membuat sumur yang mempergunakan pompa tangan yang kerjanya mekanis, sekarang dengan pompa listrik yang memanfaatkan energi listrik, sehingga tenaga manusia tidak dipakai.  Air bawah tanah merupakan air tanah preatik yang terdapat di atas lapisan kedap air dengan permukaan bumi.  Konsumennya pada umumnya golongan menengah.  Perebutan memperoleh air bersih di kota-kota besar makin terasa.  Pompa tangan atau pompa listrik dengan kekuatan kecil makin dikalahkan oleh jet pump, pompa listrik dengan kekuatan tinggi, sehingga daya serapnya kecil.  Yang menjadi konsumennya golongan atas atau perusahaan seperti pabrik, hotel yang sangat memerlukan air.  Air bawah tanah demikian diperoleh dari air tanah artesis, yaitu air tanah yang terdapat pada lapisan lolos air, terletak antara dua batuan kedap air.  Kekayaan alam demikian untuk pengambilannya sudah dikenakan pajak.  Air artesis dapat muncul dekat pantai atau di pulau.
c.       Udara
Udara merupakan kebutuhan lain untuk makhluk hidup terdapat di atmosfer.  Komposisi gas dalam udara terutama terdiri dari oksigen sekitar 20%, karbon dioksida 0,03%, air yang bergantung pada daerahnya.  Komponen-komponen tersebut merupakan bahan baku bagi kehidupan organisme.  Kekotoran udara di kota terutama disebabkan  karena terlalu padatnya manusia yang tinggal, sisa bahan bakar kendaraan bermotor atau industri.  Di samping itu adanya suara bising (noise pollution) baik karena kendaraan darat bermotor, lebih-lebih oleh bunyi pesawat terbang (terutama bagi penduduk yang tinggal dekat bandara).
d.      Bahan Tambang
Kebutuhan manusia yang kian banyak tidak tercukupi lagi oleh sumber daya alam di permukaan tanah, lalu dicarilah yang di bawah tanah ataupun di laut demi kesejahteraan hidupnya. 
Sumber daya alam tidak habis (afosil), karena asalnya bukan dari makhluk hidup .  Yang tidak adapat diubah misalnya tenaga atom, curah hujan, tenaga pasang surut.  Kalau pun berubah melalui kegiatan manusia, namun tidak terlalu mudahdi lakukan.  Yang dapat disalahgunakan oleh manusia sehingga kualitasnya menurun, misalnya matahari, atmosfer, perairan dan pemandangan alam.
Sumber daya alam yang akan habis (fosil) karena asalnya dari makhluk hidup yang sudah ribuan bahkan jutaan tahun.  Sumber daya alam yang dapat dipertahankan dibedakan atas yang dapat diperbarui (renewable) wujudnya flora dan fauna.  Demi kesejahteraan hidupnya, manusia berusaha hanya sekedar memperbarui, melainkan melipatgandakan.  Sedangkan yang tidak dapat diperbarui (nonrenewable) wujudnya adalah satwa liar, ekosistem alami oleh manusia diusahakan agar tetap terpelihara karena itu dilindungi.  Sedangkan sumber daya alam yang tidak dapat dipertahankan dapat dilakukan pertama dengan menggunakannya lagi seperti logam dan permata.  Lingkup konsumsinya kecil.  Yang tidak dapat digunakan lagi seperti minyak bumi, gas bumi, timah, dan besi diusahakan oleh manusia agar pemakaiannya dihemat atau dicari penggantinya (tiruan) karena lingkup konsumsinya besar.  Pada akhir abad XX, dunia berteriak akan habisnya sumber minyak bumi, sehingga diperlukan penghematan dan dicari sumber energi lain sebagai alternatifnya.


Rangkuman
Dalam abad XX, IPA telah berkembang pesat berkat pemakaian alat-alat yang makin sempurna, sehingga mendapat sebutan IPA modern.  Kemajuan IPA mendorong majunya teknologi yang makin dapat memakmurkan kehidupan manusia, karena tujuan teknologi memang diadakan untuk kebutuhan manusia.  Namun, di samping tujuan dapat tercapai, terjadi pula dampak sampingan (side-effect)  yang dapat mengganggu. Untuk itu diupayakan peningkatan kegunaan teknologi dan memperkecil dampaknya.  Bila hal tersebut tercapai, maka kegiatan mempergunakan teknologi memperoleh nilai ekonomis yang berarti.
Pengetahuan teknologi (technological knowledge) merupakan pengetahuan mengenai proses-proses fisik yang secara operasional terwujud dalam teknologi.  Sehingga kemampuan berteknologi (tecnological capability) merupakan usaha untuk menggunakan tenaga teknologi secara efektif yang dapat dicapai melalui upaya teknologis (tecnological effort) .  Tujuan positifnya bagi manusia yang akan dicapai, sementara dampak sampingan yang negatif perlu diperkecil.
Kehidupan sosial dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Kebutuhan manusia akan pangan sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi pertanian, sedangkan kebutuhan akan komunikasi dipengaruhi oleh teknologinya, seperti media cetak, media elektronik yang selain untuk berkomunikasi, juga dapat memperluas wawasannya.  Masyarakat memang banyak yang mengeluh dampak negatif dari teknologi, tetapi kegiatannya terus dilakukan karena tetap masih lebih banyak untung daripada ruginya.


Bookmark and Share

JANGAN LUPA KLIK IKLANNYA YAA..
1 X KLIK SANGAT BERARTI

Anda sedang membaca artikel Dampak Perkembangan IPTEk. Terimakasih atas kunjungan serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Jika memang bermanfaat, Anda boleh menyebarluaskannya dan jangan lupa untuk menyertakan sumber link dibawah ini:

http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2011/12/dampak-perkembangan-iptek.html

0 comments:

Posting Komentar