Model Cooperative Learning
Menurut Agus Suprijono (2010 : 65) sintaks model
pembelajaran cooperative learning terdiri dari 6 (enam) fase seperti di pada
tabel di bawah ini.
Fase-fase
|
Perilaku guru
|
Fase
1: present goal and set
Menyampaikan
tujuan dan mempersiapkan peserta didik
|
Menjelaskan
tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik siap belajar
|
Fase
2: present information
Menyajikan
informasi
|
Mempresentasikan
informasi kepada peserta didik secara verbal
|
Fase
3: organize student into learning team
Mengorganisasi
peserta didik ke dalam tim-tim belajar
|
Memberikan
penjelasan kepada peserta didik tentang tata cara pembentukan tim belajar dan
membantu kelompok melakukan transisi yang efisien
|
Fase
4: assist team work and study
Membantu
kerja tim dan belajar
|
Membantu
tim-tim belajar selama peserta didik mengerjakan tugasnya
|
Fase
5: test on materials
Mengevaluasi
|
Menguji pengetahuan
peserta didk mengenai berbagai materi pembelajaran atau
kelompok-kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
|
Fase
6: provide recognition
Memberikan
pengakuan dan penghargaan
|
Mempersiapkan
cara untuk mengakui usaha dan prestasi individu maupun kelompok.
|
Fase pertama, guru mengklarifikasi
maksud pembelajaran kooperatif. Hal ini penting untuk dilakukan karena peserta
didik harus memahami dengan jelas prosedur dan aturan dalam pembelajaran. Fase
ke dua, guru menyampaikan informasi, sebab informasi ini merupakan isi
akademik. Fase ke tiga, kekacauan bisa terjadi pada fase ini, oleh sebab itu
transisi pembelajaran dari dan ke kelompok-kelompok belajar harus diorkestrasi
secara cermat. Sejumlah elemen perlu dipertimbangkan dalam menstrukturisasikan
tugasnya. Guru harus menjelaskan bahwa peserta didik harus saling bekerja sama
di dalam kelompok.
Penyelesaian tugas kelompok harus
merupakan tujuan kelompok. Tiap anggota kelompok memiliki akuntabilitas
individual untuk mendudkung tercapainya tujuan kelompok. Pada fase ke tiga ini
terpenting jangan sampai ada free rider atau anggota yang hanya menggantungkan
tugas kelompok pada individu lainnya. Fase ke empat, guru perlu
mendampingi tim-tim belajar, mengingatkan tugas yang dikerjakan peserta didik
dan waktu yang dialokasikan.
Pada fase ini bantuan yang diberikan
guru dapat berupa petunjuk, pengarahan, atau meminta beberapa peserta didk
mengulangi hal yang sudah ditunjukkannya. Fase ke lima guru melakukan evaluasi
dengan menggunakan strategi evaluasi yang konsisten dengan tujuan pembelajaran.
Fase ke enam guru mempersiapkan struktur reward yang akan diberikan kepada
peserta didik. Variasi struktur reward bersifat individualistis, kompetitif,
dan kooperatif. Struktru reward individualistis terjadi apabila sebuah reward
dapat dicapai tanpa tergantung pada apa yang dicapai orang lain.
Struktur reward kompetitif adalah jika
peserta didik peserta didik diakui usaha individualnya berdasarkan pada
perbandingan dengan orang lain. Struktur reward kooperatif diberikan kepada tim
meskipun anggota tim- timnya saling bersaing.
Anda sedang membaca artikel Sintak Model Cooperative Learning . Terimakasih atas kunjungan serta kesediaan Anda membaca artikel ini.
Jika memang bermanfaat, Anda boleh menyebarluaskannya dan jangan lupa untuk menyertakan sumber link dibawah ini:
0 comments:
Posting Komentar